Bab 16

2113 Kata

Suasana di kantin semakin memanas. Brisya yang tidak terima dikatakan tidak punya malu membalas perkataan pedas Diva dengan kata-kata yang membuat telinga yang mendengarnya gatal. Segatal tangan Diva yang ingin mencekik Brisya. "Lo emang nggak pantas buat Arsyi!" Brisya menatap Diva nyalang. "Nggak ada yang pantas kecuali gue!" "Astaga!" Diva menggeliat jijik. Gadis itu bergaya seolah ingin muntah. "Lo denger nggak apa yang dia bilang tadi, Jun?" tanya gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca. Sepertinya Diva ingin muntah sungguhan. "Gue pengen muntah. Sumpah!" sahut Juna. Pemuda itu menoleh pada Arsyi yang sedang menutup telinga Helen menggunakan kedua tangannya. Arsyi memang selalu seperti itu. Ia akan menutup kedua telinga Helen kalau ada keributan seperti sekarang. Ia khawatir kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN