Bab 17

2046 Kata

Juna mengerang. Arsyi sungguh sangat tidak bisa diajak bercanda kalau mengenai Helen. Padahal tadi sahabatnya itu terlihat menikmati leluconnya. "Daripada lu terus ngibuoin Helen mending lu ceritain ke gue gimana di kantin tadi." Juna memutar bola mata mendengar perkataan itu. Ini yang membuat Arsyi kadang tidak asyik. Namun Juna tetap menceritakan semuanya. "Astaga!" Helen membingkai pipi dengan kedua tangan. "Terus Diva gimana, beneran muntah ya?" tanyanya dengan mata mengerjap. Gemas, Juna turun dari meja yang didudukinya. Menghampiri Helen yang masih berada di pangkuan Arsyi. Juna mencubit kedua pipi Helen. Helen langsung memekik. Tangannya dengan kasar menepis tangan Juna. Arsyi juga membantunya menjauhkan tangan Juna dari pipinya. "Juna, sakit tau!" belalak Helen dengan tanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN