Angin berembus lebih kencang ketika kita berada di tempat yang lebih tinggi. Begitu yang dirasakan Arsyi saat ini. Atap sekolah memang merupakan tempat tertinggi di gedung ini, dan angin bertiup lebih kencang di atas sini daripada di bawah sana. Sudah sepuluh menit lebih Arsyi berada di sini, menunggu Juna yang akan membawa Helen untuk berbicara dengannya mengenai masalah yang dilihat oleh kedua orang itu tadi pagi. Namun mereka belum juga datang. Arsyi khawatir kalau-kalau Juna membatalkan niat untuk bertemu dan malah menyembunyikan Helen. "Juna, ngapain ke sini sih? Anginnya banyak banget, rusak kan rambut aku jadinya." Arsyi langsung memutar tubuh mendengar suara bernada protes itu. Ia sangat mengenali suara itu, di mana pun ia berada. "Ngomong apaan sih lu? Berlebihan banget sih!"