Arsya sedikit terkejut melihat sita berada didepan ruangannya, meski begitu senyum lebar tetap muncul ketika melihat wajah cantik yang sedikit sudah terlihat lelah itu ada didepannya. "Aku tadi telepon kamu ar, dua kali kamu tidak angkat." "Ya, aku lihat notif telepon dari kamu, tadinya mau telepon balik tapi, aku pikir lebih baik menemui kamu langsung." Sita tersenyum kecil, sejujurnya perasaan dia sedang gelisah. Apa dia batalkan saja ajakan Arsya ini? Pikirnya. "Jalas sekarang?" Belum sempat Sita mengatakan itu, Arsya sudah berkata seperti itu. Sita jadi tidak tega harus membatalkannya. Anggukan kecil Sita membuat Arsya mengajaknya berjalan beriringan menuju parkiran khusus karyawan. Namun, sita mengerutkan keningnya ketika mendapati langkah arsya membawanya ke parkiran motor buka