POV. Layla
"Adek ayo sarapan dulu, ayo" Mama berdiri di meja makan, wajahnya kusut baru bangun tidur, dia sedang menyiapkan makan untukku yang harus bangun pagi demi MOS (Masa Orientasi Siswa). Kakak masih di kamar. Aku sudah harus ke sekolah dan sampai sekolah jam tujuh pagi.
"Udah telat mah" Aku menghampiri mama dan hanya mencium pipinya saja
"Adek mama sudah siapkan dek..."
"Assalamlaikum mama cantik, nanti adek belanjanya di kantin aja" teriakku
"ADE JANGAN JAJAN DI LUAR SEKOLAH YA"
Aku masih mendengar mamaku berteriak. Pak Umar sudah di luar siap mengantar ku sekolah.
Ternyata mama mengejarku "Umar mar..., habis itu balik anterin Kinan ya"
"Iya ibuk"
"Pak Umar ayo. Aku telat ni"
Puk Umar langsung melepaskan kanebonya dan berlari mengambil kunci mobil "Oalah Dek dek, itu kaos kaki kenapa lain sebelah gitu ?"
"Ih pake nanya lagi. Namanya juga MOS pak" Aku menyiapkan semua barang-barang yang diminta kakak kelasku. Aku mengalungkan tulisan Kerajaan Mawar. Jadi kami di bagi menjadi beberapa kerajaan.
Ih aku gemes deh sama diri aku yang udah jadi anak SMA aja. Exited banget nanti teman-temanku asik-asik gak ya ? Soalnya aku tipikal anak yang sulit berteman. Ada yang mau jadi temanku gak ya ?
Hari ini kami menggunakan baju olahraga, padahal aku pengen banget pakai baju abu-abu, supaya berasa gitu SMAnya. Ya udahlah ya, masak yang ngatur aku. Aku loh siswi biasa.
Begitu sampai di gerbang ada anak-anak osis yang bertugas memeriksa kelengkapan MOS. Aku berbaris dengan beberapa siswa baru untuk diperiksa. Sampai pada giliranku, si kakak osis milirik kaos kakiku.
"Pinknya beda nih ?" tanya seseorang kakak kelas menunjuk kaos kakiku yang berwarna pink syock
"Katanya pink"
"Iya tapi ini yang kamu pakai pink syock" bantah si kakak kelas. Dia kebetulan gak pakai papan nama jadi gak bisa aku tandain tu namanya, biar bisa ku tulis nanti di buku harianku.
"Tapi kan pink kakak dan pink aku beda kak. Kalau versiku, pink ya begini" Aku memainkan kaki kananku untuk menunjukkan kaos kaki pinkku.
"Terus bagaimana dengan anak-anak yang lain yang punya versi sama kaya pink ku ?" tanya si kakak dengan nada tajam sambil mencondongkan tubuhnya ke aku.
Aku melihat ke belakang punggungnya anak-anak lain memang pakai kaos kaki pink muda. Mama salah info nih. Aku berdecak kesal.
"Sudah baris dibagian sana kamu !" Dia menunjuk barisan anak-anak dengan atribut MOS yang gak lengkap.
Seorang cewek menyapaku "Tiara" katanya, dia ramah dan memiliki senyum seperti malaikat.
"Layla"
"Katanya kamu salah apa ?" tanya Tiara
"Kaos kakiku terlalu pink"
"Ih sengajanya, mereka gak ada kerjaan memang" Tiara mengerucutkan bibirnya. Dia lebih tinggi dariku dan lebih cantik. Tentu saja, iya.
Cowok berambut oranye sedang ngeliatin Tiara habis-habisan, pandangannya selalu mengarah pada Tiara. Tapi Tiara secuek itu dia gak peduli. Si cowok rambut Orenye nerobos barisanku, dia menyenggolku hingga keluar barisan, agar dia bisa berbaris sebelahan sama Tiara.
Nyebelin benget !
"Hai Tiara" sapanya, si cowok berambut oranye. Dia pasti baris di barisan terhukum ini karena rambut oranye
"Apaan sih lo dorong dorong kasian Layla tahu"
Dia menoleh padaku, alisnya berwarna hitam kontras dengan rambutnya. Dia menyeringai kesal seolah aku adalah penganggu. Aku balas melotot menunjukkan wajah paling kesal. Yang penganggu itu kan dia !
"Orang cebol memang barisnya di depan. Ngapain lo di belakang ?" tanya nya padaku
"RAMA RAMA OH RAMA" teriak seorang kakak kelas "DARI SMP SAMPAI UDAH SMA KAMU INI GAK TAUBAT TAUBAT RAMA" teriak si kakak kelas memecah gelak tawa semua orang.
Oh, jadi namanya Rama. Si Oranye ini.
"Sini kamu Rama. Baris paling depan kamu ! Gak ada baris baris dekat Tiara. Apaan !" Si kakak kelas itu mengedipkan mata pada Tiara. Ternyata memang Tiara ini primadona di angkatan kami.
***
Rama memang si pemecah suasana, dia lawak dan sering jadi bual-bualan kakak kelas. Setelah kami dihukum atas kekurangan atribut MOS kami kembali ke kingdom masing-masing, kebetulan aku satu Kingdom dengan Rama. Semua Kingdom berasal dari nama-nama bunga. Aneh banget kan ? Gak kreatip nih osisnya.
"Ayo Rama coba kamu sini. Pilih satu cewek yang akan jadi patnermu" Kak Bima mengedarkan pandangan pada semua siswa baru.
Rama dengan sigap penuh percaya diri maju ke depan. Rama sepertinya adalah superstar, aku gak bisa paham kenapa bisa semua anak kelas satu kenal dengannya, bukan kah ini pertama kalinya kami sekolah ? Jangan-jangan aku sudah ketinggalan satu semester...
Rama seketika menunjuk ke arahku, rada kaget kupikir aku ternyata dia menunjuk Tiara yang berbaris di sebalahku "Aku mau Tiara" dia mengedipkan mata pada Tiara
"Tiara lagi lu" Kepalanya di toyor Kak Bima "Yang lain dong. Kamu aja kamu...ya kamu yang pake behel"
Hah ?
Aku ?
Hah ?
Aku tu, gak mau ! Gak suka aku jadi pusat perhatian orang-orang apalagi untuk menghibur, astaga ! seumur hidupku, aku hanya pandai menghibur diri sendiri. Bagaimanapun ini MOS, aku harus keliatan baik untuk bisa bertahan di sini, aku gak kenal siapapun, gak ada satupun teman-teman SMPku sekolah di sini. Akhirnya aku mengikuti maunya Kak Bima.
Rama meringis melihatku, dia mengharapkan Tiara untuk jadi pasangannya. Lagian aku kan juga gak mau dipasangin sama dia. Sebel !
"Siapa namamu ?" tanya kak Bima
"Layla"
"Rala, KITA BERI NAMA PASANGAN INI RALA"
Apaan ? ih !
Aku meringis menghentakkan kaki kesal ke tanah. Rama memabaca gelagatku. Dia menunduk melihatku "Kenapa ? suka ya sama aku ?"
Gue pengen jedotin mukanya. Enak aja, apanya yang suka "Lo gak ngaca rambut lo norak" bisikku cukup keras
"Gigi lo no yang norak"
Aku mendengus kesal, api dendam sudah berkobar di mata kami. Benci bukan kepalang aku sama si kepala oranye ini. Sepertinya dia juga memeiliki kebencian yang sama denganku.
"Masing masing pasangan akan melakukan beberapa lomba yang bisa kita tonton dan soraki bersama ya teman-teman. AYO KITA BERIKAN TEPUK TANGAN MERIAH UNTUK PARA PASANGAN ANGKATAN 2008"
Semua peserta MOS-pun bertepuk tangan. Mengelukan jagoan mereka masing-masing.
Rama langsung maju ke depan kelompok kami "GO MAWAR GO" menyemanagti siswa yang lain. Semua berteriak merasakan semangat Rama. PD banget bocah orenye.
Jadi aku lomba menirukan gaya tokoh tokoh bangsa dan Rama akan menebaknya, aku selalu paling ribet dan kami ketinggalan. Aku dan Rama tidak pernah kompak. Bermain bola klereng, tarik tambang, semua kami kalah.
"Dasar lemot lo" dia mendorong bahuku kesal "KAK AKU MAU GANTI PASANGAN" teriaknya "Temenku gak becus"
Aku merasa bersalah, teman-teman satu kelompok melihat ku dengan tampang marah karena kami ketinggalan poin dari Kerajaan Lain. Aku gak suka kayak gini. Aku merasa jadi satu-satunya pecundang. Rama berhasil menghasut kakak-kakak kelas untuk menyuruhku duduk. Akupun kembali ke barisan dan Tiara menggantikan aku.
Setelah digantikan Tiara mereka memenangkan lomba terompa, lomba nyanyi, dence "Tiara keren banget ya" bisik seorang cewek pada temannya, ujung matanya menuduh ke arahku.
Aku bangkit berdiri. Ada kak Tami di dekat barisan kami "Kak aku mau ke UKS, maagku kambuh"
"Oh iya ?" Kak Tami celingukan ke kiri dan kanan "PMR" Teriaknya. Akupun di bawa pergi oleh salah satu Anggota PMR.
***