Queeny mengangguk. Dia menutup pintu dan duduk di kursi terjauh dari yusuf. Kursi itu berada di bawah jendela. Dia memainkan ponselny sementara Yusuf melahap makanannya. Queeny sadar selama Yusuf makan dia lebih sering memperhatikan Yusuf. Saat Yusuf balik menatapnya, dia langsung mengalihkan pandangan dan pura-pura tak tau apa-apa. "Kamu sudah makan, 'kan?" tanya Yusuf setelah makanannya habis dan dia mengusap area mulutnya dengan sapu tangan. "Sudah," sahut Queeny. "Kenapa saya dipanggil ke sini?" tanya Queeny ketus. Yusuf terdiam sesaat untuk memperlihatkan raut cerahnya. Dia berharap Queeny tidak akan sesinis ini ketika bicara padanya. "Saya melihat tugas kamu yang jauh dari kata kurang. Kamu niat ngerjainnya, 'kan?" Queeny mengerling, lalu menatap dengan ekspresi tak terima.