Yusuf menutup laptop. Mematikan proyektor dan menajamkan pendengaran untuk memastikan sudah tidak ada mahasiswa satu pun yang masih berkeliaran di depan ruangan. Saat Yusuf melirik lewat jendela, dia masih melihat beberapa mahasiswa sedang ngobol seru di luar sana. Yusuf memutuskan untuk duduk-duduk sebentar di dalam kelas. Membaca beberapa buku yang mengingatkannya kepada Queeny. Mendadak dia merindukan gadis itu. Yusuf menghela napas. Dia pikir sudah waktunya baginya untuk keluar dari ruangan ini untuk kembali ke ruangannya yang asli. Yusuf membawa serta beberapa berkas penting dan laptopnya keluar ruangan. Matahari siang itu langsung menyapa kulit putih bersihnya. Beberapa mahasiswi yang menatap takjub seolah menemukan wajah Yusuf bercahaya, mereka langsung mengalihkan pandangan saat