Syifa membuang napas pendek. Dia segera membuka pintu apartemen dan bisa mendengar suara Hali yang sekali lagi meracau. "Akhirnya terbuka juga." Begitu pintu terbuka Hali ingin masuk tapi langsung di tahan oleh Syifa dengan menempelkan tangan ke wajah tampan milik Hali. Dia mendorong tubuh pria itu hingga mundur beberapa langkah. "Apa-apaan ini?!" hardik Hali dikarenakan masih mabuk. "Justru aku yang seharusnya bertanya seperti itu, Apa-apaan kau?!" Hali memandang Syifa dengan mata menyipit. Dia mendekat pada wanita itu dan mendorong Syifa untuk masuk. "Hali, ini bukan apartemenmu. Apartemenmu itu ada di samping apartemen ini." "Tch, berisik. Aku pusing sekarang jangan tambah sakit, biarkan aku menginap di sini barang semalam ya." pinta Hali. Dia lalu membaringkan diri di salah satu so