Nyanyian semut

747 Kata
"Mbak Adin mau kemana?" tanyaku disuatu sore. "Tumben rapi banget, jilbabnya berkibar-kibar. " "Mau ke rumah teman. Ehm.. mau ikut? " ajaknya padaku. Aku kikuk. Ingin keluar rumah, melepas sedikit kejenuhan berkutat dengan angka-angka. PR matematika yang seabrek membuatku pusing. Tapi... Mbak Adin bersama temannya pasti membahas kpop, jpop dan yang semacamnya. Waduh, bisa tambah pusing nanti.  "Nggak deh, lagi banyak PR nih, Mbak. Tadi maunya minta diajarin bentar. Tapi... " belum selesai aku bicara, Mbak Adin keburu menyahut. "Nanti pulang dari rumah Amel Mbak ajarin, " ujarnya sembari menuntun sepeda buntutnya keluar rumah. Setelah mengucap salam iapun mengayuh sepeda buntunya dengan wajah penuh senyum. Sementara aku harus kembali konsentrasi dengan PR ku, uhf...  Mbak Adin pulang jam 5 sore. Ia pun memenuhi janjinya untuk mengajari aku mengerjakan PR. Entah kenapa setelah diajari Mbak Adin, semua terasa jelas dan mudah. Karena itu sesebal-sebalnya aku pada Mbak Adin, aku tidak berani marah padanya. Karena dia penyelamat ku disaat guru menghujani ku dg PR-PR serta tugas-tugas yang sulit dan banyak. Ditangan Mbak Adin semua itu terasa ringan dan menyenangkan, seolah tidak menjadi beban. Selepas adzan maghrib, ia lantas buru-buru mengambil wudhu dan sholat. Tepat pukul 6 petang, ia siap di depan meja belajar dengan ditemani radio yg lebih buntut dari sepeda Mbak Adin. Sebentar-sebentar radionya dipukul, atau antenanya diputar-putar. Jika hal itu tidak mempan, Mbak Adin akan mengubah posisi radionya lebih rendah atau lebih tinggi agar menghasilkan frekuensi suara yang bagus. Pernah aku melihat Mbak Adin yang rela disusahin gara-gara radio dan sebuah lagu. Lagu terfavorit Mbak Adin yang berjudul BOLERO dari boyband kesayangannya TVXQ. Dia bilang lagu ini jarang banget diputar. Karena kami tidak punya handphone, Mbak Adin cuma bisa dengerin seadanya saja. Bila ada yang request lagu itu, wuih... Mbak Adin senangnya minta ampun. Bagaimana kalau tidak ada? Ya... Mbak Adin terus berdoa supaya ada yang meminta lagu tersebut diputar. Ceritanya, saat lagu tersebut diputar radio Mbak Adin bermasalah. Tiba-tiba saja suaranya tidak jelas, padahal sebelumnya baik baik saja. Suara radio yang sebelumnya jernih, seketika diiringi paduan suara semut yg berisik. Lalu Mbak Adi berdiri hendak melakukan sesuatu. Tiba-tiba saja suaranya kembali jernih. Karena dirasa gangguannya sudah hilang, ia kembali duduk. Namun koor semut kembali mengudara menutupi harmoni indah suara kesayangan Mbak Adin. Nampaknya Mbak Adin mulai jengkel, terdengar suara helaan napas panjangnya. Serta merta diambilnya buku bergambar pinguin yang berada tapat di bawah tangan kanannya. Buku itupun digulung-gulung dan dipukulkan ke radio malang tersebut. Tapi tetap tak ada hasil. Suara TVXQ yang selalu dipuji-puji itu masih di dubbing semut-semut nakal. Aku tertawa dalam hati. Rupanya Mbak Adin tidak putus asa, ia bangkit kembali dan tangannya hampir saja menyentuh radio sampai suara kesayangan Mbak Adin meluluhkan emosinya.  "Maiagare kimino kanashimi no Iyasa reru basho ni mitsukeru sa... " Mbak Adin mungkin mengira radionya minta ia berdiri bukan duduk, akhirnya ia memutuskan untuk berdiri saja sepanjang lagu tersebut diputar. Mungkin karena lelah, Mbak Adin sedikit membungkuk. Lalu ia segera menegakkan badannya kembali karena takut suara kesayangannya terusik. Namun s**l saat Mbak Adin berdiri tegak, TVXQ mengajak semut duet. Lalu Mbak Adin sedikit membungkuk seperti sebelumnya. Ajaib, TVXQ berdendang lembut untuk Mbak Adin.aku ingin tertawa namun hanya kutahan dalam hati. "Kimi ga kimi rashii no wa, jiyuu ni habataku kara Daremo shirukoto no nai, .... sstt... sst... sst... " "Kenapa ada breaking ant news? " batinku. Padahal sepertinya Mbak Adin belum berubah posisi. Terlihat jelas olehku karena memang meja belajar Mbak Adin dan aku memang bersebelahan. Jadi aku bisa lihat dengan jelas setiap tingkah konyol Mbak Adin untuk membuat kesayangannya menghibur telinganya. Bisa ku tebak, Mbak Adin pasti marah. Dan ketika aku menoleh, Mbak Adin sudah ambil ancang-ancang untuk menendang dengan kedua tangan seperti akan memukul akibat jengkel. Namun belum sampai tangan Mbak adin mendarat di meja, tiba-tiba breaking news itu usai. Mbak Adin tertahan dalam posisi kaki ke atas satu seolah akan menendang dan kedua tangan mengepal hampir menyentuh meja. Aku kembali hanya bisa menahan tawa tanpa berani mengeluarkan suara. Mbak Adin jadi korban kebuntutan radio kami, atau TVXQ yg membuatnya rela seperti itu???? "... Kikasete mabushiku setsunaku Jounetsu de kirameku bolero Kimi wa keshite hitori janai kara Inochino kagiri maiagare Kimi no ibasho wa koko ni aru" Setelah lagu itu berakhir, Mbak Adin langsung membanting tubuhnya ke tempat tidur. Kasihan Mbak Adin, pasti capek bercampur jengkel dan lain-lain. Jika bukan karena takut diamuk Mbak Adin, pasti aku tadi sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat Mbak Adin. Radio buntut kami masih berbunyi. Senandung lagu asia yang diiringi backing vokal semut. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN