Frans berjalan masuk ke dalam ruangan perawatan tempat Kirana terbaring lemah, setelah di lakukan operasi mengeluarkan bayinya secara darurat. “Maafkan Papa, Nak,” gumam Frans sedih, meraih tubuh bayi di dalam boks untuk ia peluk dan cium penuh penyesalan. “Maaf, jika aku sering menyakitimu. Aku akan menutut balas dan Raffa harus membayar airmata serta sakit hati kehilanganmu ini, Kirana.” Frans berbisik lirih di dekat telinga Kirana sambil tetap memeluk tubuh bayi tak bernyawa di pelukannya. Di tempat lain, Raffa disibukkan dengan pekerjaannya di perusahaan yang semakin menumpuk, sudah sepenuhnya melupakan tentang Kirana juga cerita Ade sewaktu di mobil padanya. Ponsel Raffa tidak berhenti berdering dari anak buahnya di pelabuhan, pada atas kapal yang ikut dalam rangka pengiriman ba