"Apa kamu menaruh hati dengan Heru?" Sarah menggeleng lemah, tubuhnya bersandar di kepala ranjang rumah sakit "Jika aku ingin, sejak dulu saja aku kembali bersamanya tidak perlu menjadi perusak hubungan orang." Tio tersenyum. "Kupikir kamu mudah kelain hati, ternyata Erick masih terus menempati posisi pertama ya?" Sarah tersenyum, lalu mengangguk. Tio memang selalu mengetahui kemauannya. "Aku memang perebut lelaki orang, tetapi bukan karena harta aku menginginkan Erick ataupun jabatannya atau ketampanannya terlebih karena membenci Reyea. Bukan itu. Aku benar-benar jatuh hati pada Erick, lelaki itu mengajariku banyak hal." Terang Sarah, sejenak Tio terdiam mencerna kata-kata Sarah yang menurutnya begitu tulus. "Salahku memang yang jatuh cinta pada milik orang lain. Tetapi perasaan