Dia Pergi

1527 Kata

“Kau pernah menganggapku berharga kemarin, dan kini kau menganggapku bukan siapa-siapa itu sangat menyakitkan bagiku.” -Alaric Hernandez. Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka lebar, sebab Richard membukanya dengan kasar. Lelaki yang saat ini sedang berstatus lajang itu masuk membawa setumpuk berkas di tangannya diikuti Laura di belakang meletakkan ke atas meja hadapan Alaric. Faullina dan Alaric yang sedang asyik bercengkrama saling berhadapan di sofa, keketika tersentak dan menoleh ke arahnya. Richard meletakkan berkas di atas meja hingga membuat dahi Faullina mengkerut bingung. “Jadi ... kau tidak ingin Laura bekerja di kantorku hanya karena ingin meyiksanya seperti ini?” tanya Richard tidak suka. Alaric diam, sedangkan Faullina tampak bingung dengan apa yang mereka bicarakan. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN