Part 14. Target

1553 Kata
Razel menahan Sabrina ketika wanita itu hendak membuka pintu, dengan tubub gemetaran dia berkata bahwa diluar sana mungkin orang jahat yang akan membunuh mereka. Semua ketakutan Razel terpatahkan ketika Sabrina berhasil membuka pintu dan yang muncul adalah Eddie. “ Kau tidak melihat seseorang diluar sana yang mencurigakan.?” Tanya Razel pada Eddie. “ Aku tidak melihat siapa-siapa.” Jawabnya bingung. Razel menarik tangan Eddie masuk ke dalam rumah, pintu di kunci dengan rapat dan sekarang Eddie yang ketakutan melihat dua wanita yang memaksanya masuk dengan mengunci pintu seakan dia akan di eksekusi oleh keduanya. “ Apa yang membawamu kemari.?” Tanya Razel setelah mereka bertiga berpindah ke tempat yang lebih baik. “ Sebelum itu ganti dulu pakaianmu, kau bisa sakit besok.” Sahut Sabrina. “ Aku tida peduli jika sakit sekalipun, sekarang katakan apa tujuanmu kemari.?” Tanya Razel tetap melirik Eddie lurus. “ Aku datang membawa ini untukmu.” Eddie mengeluarkan sebuah koper berukuran sedang di hadapan mereka semua. “ Apa ini.?” Eddie segera membuka koper itu dan menunjukkan begitu banyak uang yang ternyata semua bernilai 100 juta Euro, uang sebanyak itu di perlihatkan kepada Razel dan Sabrina yang masih bingung kenapa Eddie sampai memperlihatkannya. “ Tinggalkan kota ini dan kalian bisa memiliki uang ini.” Ucap Eddie kemudian. “ Kenapa kami harus pergi dari kota ini.?” Tanya Sabrina yang mulai kesal di buatnya. “ Razel, keberadaanmu membuat tuan Felix merasa risih. Dia tidak ingin kau terus menerus berada di sekitar putrinya, selama kau ada di kota ini maka Elaine akan selalu meminta untuk di pertemukan denganmu. Jika kau pergi, dia tidak akan lagi meminta hal itu kepada tuan Felix.” Jelas Eddie. “ Apa ini juga ulah kalian aku di pecat dari sekolah.?” Lontar Razel membuat Sabrina di sebelahnya kaget bahwa ternyata Razel sudah di pecat dari sana. “ Maafkan aku.” Ucap Eddie pelan. “ Keluar dari sini.” Razel berdiri dari kursinya sambil menunjuk ke arah pintu keluar. “ Aku akan meninggalkan koper ini dan kau bisa memikirkannya baik-baik.” “ Aku tidak butuh uang itu, dan pergi dari sini sekarang juga.!!!” Gertak Razel berhasil membuat Eddie pulang dengan membawa koper itu lagi. Razel merasa harinya sudah sangat buruk, di tambah dengan permintaan Eddie yang semakin membuatnya kesal. Dia tidak menyangka pemecatan secara sepihak ini adalah ulah Felix, bagaimana pun juga Razel tidak akan meninggalkan kota itu apapun yang terjadi. ** Sebuah mobil hitam baru saja melewati halaman depan sekolah yang saat itu di jaga oleh Drake dan Neo, mereka mencurigai mobil itu karena sejak tadi terus menerus lalu lalang di depan mereka. Setelah beberapa saat kemudian, dari mobil itu turun seorang pria dengan jas hitam menggunakan kaca mata yang sama hitamnya dengan pakaian yang dia gunakan saat ini. Posisi Drake dan Neo dalam menjaga halaman sekolah menarik perhatian pria itu, namun pria itu sadar bahwa keduanya bukanlah penjaga atau keamanan sekolah dan memutuskan untuk masuk dengan sendirinya. Drake dan Neo terus memperhatikannya sampai dia tiba di depan satpam sekolah, pria itu menjelaskan bahwa dirinya adalah tamu yang di undang langsung oleh pemilik sekolah tersebut sehingga dia di persilahkan masuk oleh satpam. “ Dia sangat mencurigakan.” Ucap Drake di balas anggukan setuju oleh Neo. Pria itu kini berhasil masuk ke dalam sekolah, dia mencari ruang kepala sekolah untuk memulai tujuannya saat itu. Namun tiba-tiba saja ada seorang gadis kecil yang menabraknya hingga membuat gadis kecil itu terjatuh dan langsung menangis. “ Mengganggu saja.” Ucap pria itu lantas kembali melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Elaine sama sekali. Kemudian seorang guru wanita datang menghampiri Elaine, dan ucapan dari wanita itu sekilas membuatnya menoleh. “ Kamu jangan melarikan diri seperti ini, papamu akan sangat marah nanti. Kita yang akan menjadi korban dengan kemarahan papamu.” “ Aku mau pulang, disini tidak ada mama. Aku tidak mau sekolah.” “ Bu guru Razel sudah tidak ada disini, dia sudah mengundurkan diri dari sekolah.” “ Tidak mau, aku Cuma mau sama mama Razel.” “ Permisi.” Ucap pria barusan membuat Ms Hwang menoleh ke arahnya. “ Perkenalkan namaku Roddey, aku adalah kakaknya Razel dan datang kemari untuk menanyakan apakah masih ada barang-barangnya yang tertinggal.?” Ucap pria yang mengaku sebagai kakak dari Razel untuk dirinya dapat memperoleh informasi lebih tentang wanita itu. “ Sepertinya tidak ada, dia sudah membawa semuanya kemarin.” Balas Ms Hwang. “ Benarkah? Padahal dia yang menyuruhku untuk datang mengambilnya.” “ Paman, bawa aku bertemu dengan mama.” Ucap Elaine yang ingin di gendong oleh Roddey saat itu. Roddey menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan Elaine, gadis kecil di hadapannya sekarang menyebut Razel sebagai mamanya dan itu artinya anak itu akan menjadi umpan yang bagus untuk menangkap wanita bernama Razel tersebut. “ Baiklah, kau boleh ikut bersamaku.” Ucap Roddey dengan senyum yang merekah. “ Tidak tuan, kami tidak akan menyerahkan anak murid kami pada orang asing.” Cegah Ms Hwang yang mencoba untuk membawa Elaine dari pria itu. “ Lepaskan aku, aku mau pergi menemui mamaku dengan paman itu.” Lontar Elaine berusaha melepaskan diri dari Ms Hwang. “ Ada apa ini.?” Suara itu berhasil membuat semuanya menoleh. Elaine langsung berlari ke pelukan Razel setelah melihat kemunculannya saat itu, Razel membelai lembut kepala Elaine sebelum akhirnya melirik Ms Hwang dan pria asing di sebelahnya. “ Razel, pria ini mengaku.” Belum sempat Ms Hwang menjelaskan siapa pria itu kepada Razel, tiba-tiba saja dia melarikan diri keluar dari sekolah. Ms Hwang sadar bahwa dia bukan orang baik dari tingkah lakunya, ketika Ms Hwang sudah berada di luar dia menanyakan tentang pria barusan kepada satpam dan jawaban yang di berikan semakin membuatnya curiga. “ Ada apa.?” Tanya Drake dan Neo yang menghampiri Ms Hwang. “ Pria barusan hampir membawa Elaine pergi, beruntung Razel datang dan membuatnya melarikan diri. Tapi kita tidak boleh tinggal diam, dia bisa saja datang ke tempat ini lagi.” Jelas Ms Hwang. ** Razel telah mendengar penjelasan dari Ms Hwang tentang pria bernama Roddey itu, dengan tegas Razel mengaku tidak mengenalnya sama sekali. Beruntung kedatangan Razel saat itu berhasil menggagalkan rencananya, meskipun masih belum ketahun tujuan asli dari pria itu tapi wajah Razel dan Elaine sudah di kenal dan mungkin saja akan kembali berurusan dengan pria barusan. Drake dan Neo sudah menghubungi Eddie untuk datang membawa anggota lain, Elaine harus di jaga lebih ketat oleh mereka meskipun pria tadi tidak mengetahui bahwa sebenarnya Elaine adalah putri dari pemimpin black dragon. “ Apa yang membawamu kemari Razel.?” Tanya madam Charlotte. “ Aku hanya ingin meminta keadilan sekali lagi, aku tahu kalau ada oknum yang menyuruh kalian untuk memecatku. Dan aku tidak tahu kalau barusan ada pria yang mengaku sebagai kakaku, aku merasa ini semua adalah takdir untuk menyelamatkan Elaine.” Ucap Razel sambil melirik Elaine yang tidak mau berpisah darinya. “ Kau sudah tahu kalau Elaine adalah putri dari seorang mafia.?” Tanya madam Charlotte. “ Aku sudah mengetahui semua itu sejak awal.” Jawabnya lirih. “ Lalu bagaimana sekarang madam? Bagaimana dengan pria itu? Apa sebaiknya kita laporkan ke polisi.?” Tanya Ms Hwang. “ Kita tunggu dari pihak Elaine, mungkin papanya akan mengambil tindakan yang lebih baik dari pada kita.” Balas madam Charlotte. Eddie sudah datang dengan raut wajah khawatirnya, dia langsung memeluk Elaine dan bersyukur anak itu selamat tanpa luka sedikit pun. Dia juga berterima kasih kepada pihak sekolah karena melindungi Elaine dari pria asing itu. “ Semua berkat Razel, dia yang membuat pria itu melarikan diri setelah Razel datang.” Jelas Ms Hwang kemudian. “ Terima kasih Razel.” Gumam Eddie manatapnya dengan tatapan lurus. ** Di kediaman Felix saat ini sedang di lakukan rapat penting terkait masalah yang di hadapi oleh black dragon akhir-akhri ini, dua dari bawahan mereka yang bekerja dengan pemerintahan telah tewas dan di temukan bunuh diri di sebuah gedung tua. Felix bertanggung jawab penuh untuk mengurus mereka berdua dan menyampaikan kabar duka tersebut kepada keluarga mereka masing-masing. Dan hari ini terdengar kabar tentang Elaine yang hampir di culik jika saja Razel tidak datang tepat waktu, Felix memanggil semua orang di sekolah termasuk Razel untuk menjelaskan kronologinya lebih detail. Dari apa yang di tangkap oleh Felix sepertinya pria asing bernama Roddey itu mengincar Razel sejak awal, mengetahui bahwa Elaine menyebut Razel sebagai mama itu artinya dia mengira bahwa keduanya memiliki hubungan sehingga dia berpura-pura mengaku sebagai saudara laki-laki Razel pada Ms Hwang. Bukan hanya itu saja, Razel pun memberitahu apa yang terjadi sebelumnya. Dia sadar bahwa pria itu mungkin suruhan dari sekelompok orang-orang yang dia lihat di gedung tua, apa yang di sebutkan Razel berkaitan dengan kasus kematian dua anggota black dragon yang telah di temukan tewas di lokasi yang sama dengan Razel sebutkan. “ Apa kau masih mengingat wajah-wajah dari pelaku penembakan.?” Tanya Felix. “ Aku tidak yakin, wajah mereka tidak begitu jelas karena pencahayaan disana yang remang-remang. Tapi aku mengenal suaranya, mungkin jika mendengar suaranya sekali lagi aku bisa tahu siapa mereka.” Jawab Razel. Felix menutup pertemuan hari itu dengan memutuskan bahwa Elaine sudah tidak sekolah di sana lagi, keputusan yang di buat Felix sudah bulat demi keselamatan Elaine dia akan melakukan apapun termasuk mengeluarkannya dari sekolah. Setelah itu dia pun mengizinkan semua orang pulang, namun tak berhenti sampai di situ saja. seluruh anggota black dragon akan memulai rapat penting nanti malam, dan Razel diminta untuk tetap tinggal di rumah itu sampai urusan mereka selesai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN