BAB 20

1093 Kata

"Buang saja baju itu. Sudah sangat kotor bekas darah," kata El. Untuk kali ini wajahnya berkerut menahan sakit. "Kamu tidak memberitahu ibumu?" Romi bertanya. Ia membantu El duduk di tempat tidurnya. "Tidak, aku tidak bilang. Aku tidak ingin ada yang khawatir. Meskipun sedikit, tidak terlalu parah. Rasanya, besok lusa aku sudah bisa pulang," jawab El dengan mata yang masih terpaku pada pintu masuk. Ia masih mengharapkan kehadiran Anggun saat ini. Tiba-tiba telepon genggam El berdering. Di layar ponsel itu tertera nama Anggun. Rena lalu menyerahkan ponsel itu kepada pemiliknya. Lelaki itu dengan sangat senang menjawab panggilan telfon itu. "Halo," jawab El dengan nada merajuk. Wajahnya terlihat sedih. "Halo, sayang. Kamu di mana? Maafkan aku. Aku tidak bisa mengunjungimu hari ini. Tib

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN