11. (Bad) First Night

1153 Kata
“Tidak bisakah kau pindah saja dari kamar ini?” geram Orchidia saat tahu bahwa di malam pertama-nya, ia harus tidur di kamar dan ranjang yang sama dengan Lucas. “Untuk apa aku pergi?” tanya Lucas dengan santainya melepas kemeja resepsi yang dipakainya di depan Orchidia, hal itu membuat Orchidia refleks membalikkan tubuhnya. “Kau ini! Kenapa tidak membuka baju di kamar mandi?” “Sekali lagi aku tanya, untuk apa?” Orchidia berdecak sebal. Sepuluh menit berlalu, tapi ia masih dalam posisi yang sama, menunggu Lucas menyelesaikan kegiatannya. Ia sendiri belum berganti pakaian. Gaun putih ini masih melekat di tubuhnya. Saat terdengar suara gemercik air, Orchidia perlahan menoleh, ternyata Lucas sudah tidak ada di sana dan mungkin saja sedang mandi. Orchidia berjalan menuju lemari dan membukanya. Matanya membulat? Mengapa isinya lingerie? Sial! Ia tidak mungkin memakai baju-baju itu! Orchidia menatap kemeja putih yang dipakai Lucas saat resepsi tadi. Mungkin lebih baik ia memakai kemeja itu daripada memakai lingerie sialan ini! Suara pintu terdengar, yang sontak membuat Orchidia buru-buru mengambil kemeja itu dan menyembunyikan di belakang tubuhnya. Tak lama, Lucas keluar dengan handuk melilit di pinggangnya. Orchidia sontak mengalihkan tatapan. Wanita itu cepat masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Setengah jam kemudian, Orchidia keluar dari sana. “Mengapa kau memakai baju bekasku?” tanya Lucas. “Tidak ada baju yang bisa kupakai selain ini.” “Mommy bilang sudah menyiapkan baju untukmu. Apa kau sudah memeriksa lemari?” “Tidak ada baju di dalam sana.” “Aku sudah berkeringat saat memakai baju itu, jadi jangan memakainya lagi.” “Lalu kau ingin aku telanjang? Begitu?” tanya Orchidia dengan geram. “Bukannya lebih bagus? Toh, nanti kau juga akan aku buat telanjang.” What? Orchidia memelotot. “Apa katamu?” “Ini malam pertama kita, tentu aku tidak akan melewatkannya.” Lucas tampak menyeringai. *** Orchidia melenguh dalam tidurnya saat merasakan sensasi aneh yang dirasakannya. Sesuatu terasa menyapu lehernya dengan sesekali menjilat dan menyesapnya. Wanita itu membuka mata dan sontak terkejut saat melihat Lucas sedang menindih tubuhnya. Lucas langsung mencium bibirnya, membuat Orchidia gagal untuk berteriak kencang. Apa yang sedang pria itu lakukan padanya? Apa Lucas akan memperkosanya? Sial! Orchidia mengerang tertahan saat tangan besar Lucas meremas dadanya. Orchidia bahkan tidak tahu sejak kapan Lucas membuka seluruh kancing kemeja yang dipakainya. Dan, ke mana bra-nya? Sial, Orchidia merasa tidak berdaya. Lagi-lagi ia b*******h hanya karena sentuhan Lucas di lehernya. Orchidia yakin jika Lucas akan meninggalkan banyak kissmark di sana. “Kau menikmatinya, Honey?” bisik Lucas sambil menggigit daun telinga Orchidia sehingga wanita itu mengerang lagi. Orchidia menggigit bibir bawahnya saat tersadar bahwa ia telah mengerang. Lucas benar-benar akan memperkosanya. Orchidia meringis, ia tidak mau! “H-hentikan,” erang Orchidia. “Kau terlanjur menikmatinya, untuk apa aku berhenti?” bisik Lucas seraya meremas kedua d**a Orchidia dengan kencang. “Ah!” Orchidia memberontak. Lucas sudah gila! Pria itu tidak main-main dengan ucapannya untuk tidak akan melewatkan malam pertama ini. “Kumohon hentikan.” Orchidia menggigit bibir bawahnya saat bibir Lucas kini beralih ke dadanya dan bermain di sana. Ciuman Lucas semakin turun hingga kini wajah pria itu tepat berada di depan mahkota miliknya. Orchidia merapatkan kedua kakinya dan menggeleng lemah. Oh tidak! Orchidia b*******h! “Why?” Lucas mendongak untuk menatap Orchidia. Orchidia menggeleng saat kedua tangan Lucas membuka kedua kaki Orchidia agar semakin melebar. “Lucas, stop it.” Lucas mencium Orchidia yang sontak wanita itu menggigit bibir bawahnya. Pria tersebut kembali merangkak untuk menggapai bibir manis Orchidia yang terus saja mengerang karena ulahnya. Lucas tersenyum mengejek kala melihat wajah Orchidia yang tidak berdaya karena sentuhan pria itu sebelum akhirnya kembali mencium bibir Orchidia. Tangan Lucas yang nakal tidak tinggal diam. Mengelus milik Orchidia hingga membuat wanita yang berada di bawahnya itu melenguh tertahan. Meloloskan dua jarinya hingga membuat Orchidia refleks menggigit bibir bawah Lucas karena rasa asing yang memasuki milik-nya. Tidak! Aku mohon katakan jika ini hanya mimpi. *** Orchidia terbangun saat sinar matahari menyorot wajahnya. Wanita itu mengangkat selimut untuk menutupi wajah dari sinar matahari mengganggu tidurnya. Sesaat ia mencoba untuk terlelap lagi. Namun, tiba-tiba saja ia teringat sesuatu. Semalam .... Orchidia buru-buru bangun dan meraih selimut untuk menutupi tubuhnya. Matanya menyapu seisi kamar hotel. Kosong, tidak ada siapa-siapa. Apa Lucas sudah pergi? Sial, semalam pria itu berhasil membuatnya tidak berdaya akan sentuhannya dan merebut mahkotanya dengan cara yang liar. Orchidia mengira bahwa semalam itu hanya mimpi, namun saat merasakan sakit di selangkangannya, Orchidia tertampar dan tersadar bahwa ia sama sekali tidak bermimpi. Tiba-tiba sajaOrchidia ingin menangis. “Kukira kau sudah tidak virgin lagi.” Suara Lucas terdengar, pria itu baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk putih melilit di pinggangnya. “Jadi, aku yang pertama bagimu?” “Sialan!” geram Orchidia, “kau memperkosaku!” “Kita sudah menikah kalau kau lupa.” Lucas menyeringai lalu mengedipkan sebelah matanya. “Tapi kau tidak berhak untuk menyentuhku, Sialan!” teriak Orchidia dengan kesal. “Sudah kukatakan jika aku tidak akan melewatkan malam pertamaku,” ujarnya dengan santai sambil memakai baju yang tadi pagi sekali diantar oleh Bailey. “Tetap saja kau memperkosaku!” “Kau menikmatinya, bahkan memintaku bergerak lebih cepat. Bagian mana aku memperkosamu?” Wajah Orchidia merona. Apakah semalam ia berkata demikian? Sial! “Cepatlah mandi dan persiapkan dirimu. Kita akan berangkat jam satu nanti.” “Ke mana? Aku tidak mau pergi denganmu!” “Ke Malta?” Orchidia membulatkan matanya. Malta? Orchidia ingin sekali pergi ke sana, tapi tidak dengan Lucas. “Kita perlu bulan madu, Orchidia,” ucap Lucas. “Aku tidak perlu.” Orchidia mendengkus. “Benarkah? Kau tidak ingin ke Malta?” “Aku akan ke sana tapi tidak denganmu, Dude!” “Baiklah.” Lucas mengangguk. “Sepertinya kita harus melanjutkan kegiatan kita yang semalam karena kau tidak ingin kuajak bulan madu. Bercinta satu hari ini, seharian denganmu akan menggantikan satu minggu waktu bulan madu kita.” Orchidia memelotot, apalagi saat Lucas mulai berjalan ke arahnya sambil melepas kembali baju yang baru saja dipakainya. Tidak! Orchidia tidak ingin lagi! “Tidak!” Orchidia turun dari ranjang dengan selimut tebal yang melilit tubuhnya. “O-oke, kita akan pergi!” Lucas tersenyum penuh kemenangan. “Aku menunggumu.” Orchidia menatap pria itu dengan tajam lalu berjalan menuju kamar mandi. Orchidia sengaja menyenggol bahu Lucas, namun pria itu dengan cepat meraih pinggang dan menarik Orchidia menuju d**a bidangnya. “Sepertinya kau harus meminum obat kontrasepsi jika masih ingin terbang, karena aku tidak suka memakai kondom saat kita bercinta.” Orchidia langsung menjauhkan dirinya dari pria itu setelah Lucas selesai berbisik. Ia menatap Lucas dengan tajam dan kesal lalu melanjutkan langkahnya masuk dalam kamar mandi kemudian membanting pintu secara kasar. Tidak, Orchida tidak akan membiarkan Lucas menyentuhnya lagi! Wanita itu melepas selimut yang melilit tubuhnya. Lucas benar-benar gila! Bagaimana Orchidia bisa beraktivitas jika pria itu justru membuat banyak kissmark di leher dan dadanya. “Sialan si bastard itu!” ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN