Aqila POV Berkali-kali aku mematut diriku di depan cermin. Aku sangat ragu untuk keluar dari kamar terlebih pergi ke kantor dengan mata sembab karena menangis semalaman panjang. Apa yang aku tangisi? Aku hanya bingung, sekarang aku berada pada dua pilihan, membatalkan pernikahanku atau melanjutkannya. Bukan apa-apa. Disatu sisi aku sangat tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku saat harus membatalkan pernikahan ini namun disisi lain batinku tersiksa, apalagi ditambah kenyataan Karel yang ternyata batal menikah dengan Clara. Walaupun tak ada niatan darinya untuk kembali kepadaku tetap saja hatiku masih menjadi miliknya. Tak pernah terbayangkan hati ini berpaling darinya, hujanku itu. Tok Tok Suara ketukan pintu kamar, membuatku tersentak kaget. Aku belum menyiapkan alasan mengapa