Aqila POV Tiga bulan tentu bukan waktu yang lama, apalagi jika saat-saat yang akan datang itu adalah hal yang paling tidak kita inginkan, seketika saja waktu akan berputar begitu cepat. Aku masih merenungkan kata-kataku kemarin saat berada di mobil Reyhan. Aku mengajaknya untuk mulai berteman, tidak lebih. "Mba, makan siang yuk!" Suara Raisa menyadarkanku dari lamunanku. "Oh iya, udah waktunya makan siang ya?" Tanyaku terlihat bodoh. "Mba Qila kenapa? Lagi banyak pikiran ya?" Tanyanya. "Enggak kok Sa, moodnya lagi gak bagus aja." Jawabku. "Kita makan di kafe biasa aja yuk mba, di kantin lagi rame banget." Ajak Raisa. "Yaudah yuk!" Kamipun beriringan keluar kantor untuk makan siang. Sesampainya di kafe ini aku kembali teringat saat akhirnya hubunganku dengan Karel berakhir. Aku