Reyhan POV Dia memang benar. Aku hanya berjanji bertahan, tidak berjanji untuk menjadikan dia satu-satunya. Aku memang baru tersadarkan setelah mendengar perkataannya itu. Ini adalah bagian dari dirinya yang aku ketahui, dibalik segala kecerobohannya itu dia memiliki hati yang begitu tulus. Dia jujur. Dan juga membuatku jujur pula pada perasaanku bahwa Sabrina masih belum dapat tergantikan, aku masih mencintainya. Kini Aqila telah pergi, dia lebih memilih menghabiskan makanan miliknya itu di kantor. Lagi-lagi gadis itu membuatku merasa ditampar secara tidak langsung. Dia tau betul aku memang tidak seharusnya berjanji untuk tidak menduakannya. Tapi kelak aku juga tak semudah itu untuk mendua karena berlaku adil adalah syarat utamanya. "Ah!" Aku hanya bisa mendengus kesal sambil sedi