Reyhan POV Jam ditanganku baru menunjukan pukul setengah enam pagi namun aku harus segera bergegas pergi untuk bekerja. Sangat pagi bukan? Bahkan selama aku sekolah saja aku tak pernah harus pergi sepagi ini. Setelah meneguk secangkir kopi hitam ini akupun berpamitan pada ummi dan abi, hingga kemudian memacu mobilku. Baru dua hari yang lalu aku dipindah tugaskan ke kantor cabang yang membutuhkan waktu dua jam dari rumahku untuk ke sana. Ummi sempat menawarkan aku untuk tinggal sementara di rumah Tante Natalie, namun aku merasa tidak enak saja jika menginap di sana karena mengingat tanteku satu itu memiliki tiga orang anak kembar yang belum genap berusia tiga tahun dan jujur saja aku kurang suka berhadapan dengan para balita. Bukannya apa-apa aku hanya kadang susah mengontrol kesabara