Pagi hari yang indah menurut Keisha hari ini. Keisha membuka matanya karena sinar matahari yang nakal memasuki celah tirai jendela di kamarnya.
"Morning." Gumam Keisha dan duduk dikasurnya yang sangat empuk.
Keisha mengambil hp nya di meja lampu tidurnya dan mulai memeriksa hp nya apa ada pesan masuk atau tidak.
"Kayaknya hp gue sudah rusak deh, kok tumben ya gak ada pesan masuk."
"Bodo ah." Keisha mulai membuka simbol kamera pada layar hp nya.
Cekrek
"Lumayan lah. Cantik."
“Bangun tidur aja gue cantik.”
Keisha pun memasukkan fotonya di i********: miliknya, banyak sekali komentar dan like masuk dari fans nya, sahabatnya. Sampai-sampai ada satu komentar yang membuat Keisha terkejut.
Keisha melototkan matanya saat ia melihat komentar-komentar yang ada di i********: nya terdapat nama HARRY. HARRY STYLES. Guru yang entah beberapa hari ini mengganggu fikirannya dan tidurnya.
"Aaaaaa!!!" Keisha langsung menutup wajahnya dengan selimut.
"Harry f*****g Styles." Gumam Keisha dan mulai bangun lagi dari tidurnya dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mandi dan pergi sekolah.
Selesai mandi Keisha langsung saja ambil roti dan mengoleskan selai coklat di rotinya dan mulai jalan ke arah mobilnya untuk langsung pergi ke sekolah.
"Kei." Suara itu memberhentikan langkah Keisha ke mobilnya. KENNAN.
"Apa?"
"Abang bakal pulang malem nanti. Soalnya ada meeting, kamu hati-hati dirumah ya nanti." Ucap Kennan dan Keisha hanya mengangguk mengerti dan mulai memasuki mobil menuju sekolah.
^^^
Saat mendekati pagar sekolah Keisha bersiap-siap untuk melakukan beberapa trik dengan menggunakan mobil sport kesayangannya.
Tiin
Semua murid sekolah minggir dari jalannya mobil Keisha. Dari belakang mobil Keisha ternyata ada ketiga sahabatnya dengan mobil mereka masing-masing.
"Kei!" Teriak Adelle dan Keisha melihat dari kaca spion mobil nya membuka jendela mobil.
"Apa?"
"Mau track race?" tanya Adelle.
"Iya."
"Ikutan." Keisha hanya acungkan jempol.
Keisha mulai memanaskan mesin mobilnya untuk bersiap-siap melakukan trik nya.
1…2…3… Keisha langsung melakukan trik nya, mobilnya berputar-putar sampai meninggalkan jejak ban dan diikuti ketiga sahabatnya yang masuk dengan mobil masing-masing. Semua murid tatapannya menatap keempat mobil sport mewah itu tak percaya akan kehebatan sang pengemudi.
Keisha dan ketiga sahabatnya berhenti dan mulai memarkirkan mobilnya dengam rapi di parkiran dan mulai turun dari mobilnya.
"Keisha, Adara, Adelle dan Nesya ikut saya." Ucap Bu Ine.
"Ikut mau kemana?" tanya Adelle.
"Udah ikut aja." Dengan malas dan terpaksa Bad Girls mengikuti Bu Ine.
"Ruang kepala sekolah? Bu, kita ngapain ke sini?" tanya Nesya tak mengerti. Namun, Bu ine hanya diam dan mereka mulai memasuki ruang kepala sekolah.
"Permisi Pak Rey."
"Iya Bu, ada apa?" tanya Pak Rey.
"Saya mau melaporkan empat anak nakal ini. Mereka tadi melakukan track-track an di lapangan parkir sekolah Pak, membuat semua murid melihat kelakuan nakal mereka. Duh nakal-nakal banget anak-anak ini Pak." Ucap Bu Ine sedangkan Bad Girls hanya cuek saja.
"Keisha, Adara, Adelle, Nesya. Kalian ini kapan berubah nya masih aja nakal dikasih tau yang baik susah." Ucap Pak Rey. Bad Girls hanya diam.
"Kenapa kalian melakukan hal tadi?"
"Itu cuma tes-tes doang kok." Kata Adara.
"Kalau murid-murid lain ikut-ikutan gimana, haduh kalian ini." Ucap Pak Rey dengan menggelengkan kepalanya.
"Sekarang kalian saya hukum buat berdiri dilapangan sekolah sampai bel istirahat bunyi." Ucap Pak Rey membuat Bad Girls kaget dan melototkan matanya.
"HAH!" teriak Bad Girls.
"Om Rey yang bener aja." Ucap Adara dan memanyunkan bibirnya.
"Ini salah kalian."
"Om, masa Om tega hukum keponakan Om kayak gini." Rengek Adara. Namun gak mempan buat Om Rey.
"Om, please jangan! Panas Om, entar keringetan lagi." Rengek Nesya.
"Nesya, panas matahari pagi itu bagus dan sehat." Bad Girls memutar bola matanya.
"Ih, Om mending kita hukumannya disuruh pulang aja." Ucap Keisha santai.
"Enak banget hukumannya pulang. Pokoknya kalian berdiri di lapangan sekolah, biar aja kalian diliatin semua murid-murid dan guru-guru. Sekarang cepat kelapangan dan Bu Ine awasi empat anak nakal ini!!!" ucap Pak Rey tegas dan tak bisa dibantah.
***
"Kalian berempat berdiri di tengah lapangan." Ucap Bu Ine.
"Serah Ibu aja deh. Saya lelah." Ucap Adelle kesal.
Bad girls berdiri ditengah lapangan, matahari sedikit demi sedikit dengan pasti mulai naik. Sinar matahari mulai terang menyinari dan lapangan mulai agak panas.
"Duh, nih sinar matahari kagak bisa ke lain arah ya, malah panas banget lagi." Eluh Nesya.
"Eh, itu-itu kelas nya 5 SOS olahraga lagi malu nih." Ucap Adelle yang membuat mereka jadi gelagapan sendiri.
"Diam." Ucap Keisha dan mereka bersikap biasa-biasa saja.
"Duh itu si Calum liatin gue mulu lagi." Batin Adelle.
"Hah! Apaan itu Michael deket sama cewek." Ucap Adara dalam hati.
"Ashton senyumin gue." Batin Nesya.
"Luke f*****g Playboy pelukan didepan gue. Its oke gue." Batin Keisha.
"Mantan kita hidupnya makmur ya putus dari kita." Ucap Keisha.
"Banyak dideketin cewek." Ucap Nesya.
Tiba-tiba saja geng 5 SOS datangin Bad Girls.
"Hai." Sapa geng 5 SOS.
Bad Girls mengubah wajah mereka menjadi datar dan cuek.
"Cuek banget." Ucap Ashton.
"Bodo!" ucap Bad Girls barengan.
"Ini kita bawain minum buat kalian." Ucap Luke membuat Bad Girls tersenyum senang.
"Akhirnya. Kalian tau aja gue haus." Ucap Adelle dan mengambil minuman dari tangan Calum dan meminumnya.
Keisha, Adara dan Nesya juga melakukan hal yang sama meninum-minuman dari 5 SOS.
"Bilang apa?"
"Terimakasih." Ucap Bad Girls..
***
The boys sedang menelusuri koridor sekolah untuk pergi ke ruang rapat, hari ini sebenarnya para murid mendapatkan free class karena guru-guru rapat.
Saat melewati koridor the boys melihat Bad Girls berdekatan dengan 5 SOS.
"What? Kok mereka deket lagi?" tanya Niall tak percaya.
"Ssttt. Niall diam." Ucap Louis dan mereka mulai melihat lagi kedekatan Bad Girls dengan 5 SOS.
^^^
"Emm, Adelle ada keringet di kening lo." Ucap Calum dan mengambil sapu tangan dikantongnya lalu mengelap kening Adelle.
"Eh, Calum apaan sih lo." Adelle langsung mundur saat Calum menyentuh keningnya.
"Gue cuma mau ngelap keringet lu kok."
"GAK USAH CALUM." Teriak Adelle karena udah geregetan kesel sama Calum.
Hal yang sama juga terjadi dengan Nesya.
"Nes, kamu mau minum lagi?" tanya Ashton.
"Gak makasih.”
"Nesya, kamu mau aku ambilin kursi?" Nesya memutar bola matanya malas.
"Enggak Ash, gue kan lagi di hukum lo gimana sih! Mending diem aja deh banyak ngomong dari tadi!" ucap Nesya kesal dan agak mundur dari Ashton
Hal yang sama terjadi juga dengan Adara.
"Capek ya?" tanya Michael dan tersenyum ke Adara tapi Adara hanya diam.
"Kamu kepanasan?"
"Ka–" Adara memotong. "MICHAEL BISA DIAM GAK! BERISIK!" teriak Adara kesal dan agak menjauh dari Michael.
Hal yang sama pun juga terjadi dengan Keisha.
"Kei, gue bawain lo payung, lo pasti kepanasan." Ucap Luke dan memayungi Keisha.
"Eh, lo keringetan." Ucap Luke dan mengelap keringet Keisha.
"Lo mau gue iketin rambutnya dari pada makin kepanasan?" Luke mulai mau ikat rambut Keisha. Namun, Keisha mendorong Luke.
"Bisa jauhan gak? Lo malah bikin gue makin kepanasan, lo juga bikin gue kesel, jengkel, umek dan lo bikin gue benci sama lo. Jauh-jauh dari gue!"
"Heran ya sama kalian?! Kita mencoba baik sama kalian. Eh, kalian malah kayak gini." Ucap Michael kesal.
"Denger ya! Kita itu mencoba care sama kalian tapi apa balasan kalian? Malah kayak gini." Lanjut Ashton.
"Lo Kei. Lo nyakitin gue banget.” Ucap Luke.
"Lo juga Del. Lo gak tau kan kalo gue masih sayang sama lo." Ucap Calum.
"Bodo amat!" teriak Bad Girls membuat mereka ditonton murid-murid yang ada diluar kelas termasuk kelasnya 5 SOS yang lagi ada jam pelajaran olahraga.
"Keisha, gue liat pers conference lo kemarin, kriteria cowok lo tinggi, pinter matematika, bola mata hijau, dan lesung pipi. Gue bakal berubah jadi kayak gitu buat lo." Ucap Luke yang membuat Keisha cengo dan kaget.
"What the f**k! Luke lo apaan sih!" tawa Keisha pecah dan diikuti ketiga sahabat Keisha.
"Kei gue tinggi iya, lesung pipi ada kok, emm tapi kalo bola mata warna hijau gue bisa pake softlens, pinter matematika gue bakal belajar buat lo."
Keisha menatap Luke. "Luke, biar lo udah usaha mati-matian lakuin itu buat gue, tetep aja gue gak bisa lagi balikan sama lo karena—"
"Gue tau Kei. Lo udah ada cowok lain kan? Gue tau kok! Dan keriteria cowok yang lo sebutin kemarin itu adalah kriteria cowok yang lo suka kan?" dengan kata-kata itupun Luke pergi dari hadapan Keisha.
"Adara lo juga kan? Udah ada cowok lain?" Adara hanya diam.
"Diam berarti iya. Gue kecewa sama lo." Ucap Michael dan pergi ninggali Adara.
"IH MICHAEL ALAY! BAPERAN LU!!!"
"Adelle, lo juga udah ada cowok lain? Hah! Gue nyesel ninggalin lo. Jujur hati gue sakit kalo lo punya cowok lain." Ucap Roy dan pergi ninggalin Adelle.
"Sakitan juga hati gue Roy, liat lo ciumana sama jalang!"
"Nesya, lo juga udah punya cowok?" tanya Ashton.
"Iya, gue udah ada cowok yang gue suka."
"Lo buat gue sakit hati." Ucap Ashton dan pergi ninggalin Nesya.
"SAKITAN HATI GUE ASHTON. GUE LIAT LO MAKING LOVE SAMA CEWEK LAIN. ASHTON b******k!" teriak Nesya dan menutup matanya dengan tangannya.
"Aaarrrgghh! b******n!" teriak Bad Girls barengan.
***
The boys terus memperhatikan keempat gadis nakal itu.
"Hmm. Adelle telah suka dengan seorang laki-laki tapi siapa?" gumam Ryan.
^^^
Bad girls terduduk di lapangan karena capek dan bukan hanya itu hari semakin panas mereka sangat kelelahan.
"Gue gak sanggup." Ucap Nesya.
"Gue pergi dari sini." Ucap Keisha dan berjalan keluar dari lapangan diikuti oleh ketiga sahabatnya.
^^^
Kantin sangat ramai sekali. Bad Girls duduk ditempat biasa mereka duduki, tak ada yang berani duduk ditempat Bad Girls karena mereka bisa aja jadi targetnya Bad Girls di bully berbulan-bulan.
"Bu, pesen mie ayam 4 es teh manis 2, es jeruk 2 dan jus apel 1." Kata Keisha.
"Jus apel mulu, Kei." Ucap Adara.
"Gue emang suka jus apel dan menurut gue jus apel itu penenang gue."
Pesanan mereka datang dan mereka memulai memakan pesananan mereka. Sedang asik makan Luke, Michael, Calum dan Ashton datang menghampiri Bad Girls.
"Boleh gabung?" tanya Ashton dan mereka langsung duduk saja.
"Kita belum bilang boleh dan kalian kenapa langsung duduk aja." Kata Keisha yang mencoba mengontrol emosinya.
"Maaf tapi tempat lain udah penuh jadi gue sama temen-temen gue duduk sini aja ya." Ucap Luke dan makin mempet dekat duduknya dengan Keisha membuat Keisha geram kesal karena tingkah Luke.
BUK
Keisha mendobrak meja dan berdiri dari duduknya lalu menarik tangan Luke agar berdiri dari duduknya.
"Mau lo apa? Gue udah gak tahan ya diganggu lo terus." Keisha menatap Luke tajam.
"Oke! Gue cuma mau lo jadi pacar gue lagi. Gue sayang lo Kei dan gue nyesel banget udah nyakitin lo waktu itu, gue rasa ini karma gue Kei."
"Dara, gue juga mau lo jadi pacar gue lagi." Ucap Michael.
"Adelle, gue juga mau lo jadi pacar gue karena gue masih sayang sama lo." Ucap Calum.
"Nesya, will you be my girlfriend please? I love you so much." Ucap Ashton.
Keisha melirik ke sahabat nya dan mereka saling adu tatap dan semua murid yang ada di kantin memperhatikan mereka dengan tatapan kaget, tak percaya dan tatapan bingung.
Bad Girls memulai menjawab, "Sorry enggak!" itulah jawaban yang keluar dari mulut Bad Girls.
"Kenapa enggak?" tanya 5 SOS bersamaan.
"Kita udah punya pacar." Ucap Bad Girls bersamaan.
"Siapa????"
"Rahasia!" teriak Bad Girls bersamaan.
Ketika Luke mau tanya lagi Keisha langsung aja potong. "Lo banyak tanya gue sunat lo biar gak bisa main sama jalang lo lagi!" Luke hanya diam.
Bad Girls pergi dari kantin dan duduk di taman sekolah.
"Eh, gue ke parkiran bentar mau ambil gitar gue yang ada di mobil." Ucap Nesya dan pergi dari taman.
"Gue mau berubah." Ucap Adelle tiba-tiba membuat Keisha dan Adara melihat ke Adelle.
"Berubah apaan? Mau jadi power ranger, mau jadi mermaid, mau jadi kura-kura ninja, mau jadi wonder women, atau mau jadi apaan?" canda Keisha yang membuat Adelle menatap Keisha horror.
"Sorry."
"Nih ya, gue serius gue mau berubah dalam artian gini, gue gak mau bolos lagi, gue mau rajin belajar, gue gak bakal nge rokok lagi, gue bakal jarang ke club malam lagi, ya pokoknya gitu deh." Perkataan Adelle membuat Keisha dan Adara terdiam.
Nesya datang dengan gitar kesayangannya.
"Nyanyi yuk!!!" teriak Nesya.
"Lagu apaan?" tanya Keisha.
"Apa aja."
"Pandangan pertama – Ran." Kata Nesya dan disetujui semuanya.
"Reff nya aja." Kata Keisha.
"Kurasa ku t'lah jatuh cinta
Pada pandangan yang pertama
Sulit bagiku untuk bisa
Berhenti mengagumi dirinya..." Nyanyi Adara.
"Seiring dengan berjalannya waktu
Akhirnya kita berdua bertemu
Oh... Diriku tersipu malu
Melihat sikapmu yang lucu." Nyanyi Nesya dengan senyum diwajahnya.
"Dan andai suatu hari kau jadi milikku
Tak akan kulepas dirimu kasih
Dan bila waktu mengizinkanku menunggu dirimu... Yeah..yeah.." Nyanyi Keisha dengan indahnya dan dengan perasaanya.
"Kurasa ku t'lah jatuh cinta
Pada pandangan yang pertama
Sulit bagiku untuk bisa
Berhenti mengagumi dirinya..." Nyanyi mereka bersama.
"Ooo...
Tuhan tolong diriku
Tuk membuat nya menjadi milikku." Nyanyi Adelle.
"Sayangku, kasihku... oh cintaku
He's all that I need." Nyanyi mereka bersama.
"Bagus juga ya suara kita." Ucap Adelle.
"Bagusan juga suara gue." Ucap Keisha dengan cengirannya.
"Iya deh tau, anaknya Rhoma Irama." Ucap Adara dan tertawa bersama Adelle dan Nesya.
"Anjay."
"Nesya nyanyi penghayatan banget yang bagian ini nih 'oh... Diriku tersipu malu melihat sikapmu yang lucu' kalian tau kan Pak NIall. Ugh Nesya." Goda Adelle membuat Nesya blushing.
"Aw Nesya, lo blushing" Goda Adelle lagi yang membuat mereka tertawa.
"Eh, gue kasih saran nih ya mending lo tembak Pak Niall deh." Ucap Keisha yang membuat Adara menjitak kepalanya Keisha.
"Aw anjir! Sakit banget Dar."
"Lo tuh parah banget si Kei, masa lo kasih saran gituan sih ke Nesya. Masa cewek nembak cowok yang ada cowok nembak cewek." Ucap Adara.
"Dar, ini tuh tahun 2016 hari gini mah cewek yang nembak cowok, buktiin kalau cewek itu pemberani dan strong!" ucap Keisha dengan semangat.
Adelle dengan fikiran jail nya pun membalas perkataan Keisha. "Kei, mendingan lo duluan yang nyoba deh. Coba lo tembak cowok."
"Gue yang coba." Tunjuk Keisha ke dirinya sendiri dan diangguki sahabatnya. "Ogah!"
"Nah, lo aja kagak mau ngapain coba lo kasih saran begituan ke Nesya."
"Yee... Nesya kan udah jelas ada cowok yang dia suka, kalau gue siapa yang gue suka? Kagak ada cowok yang gue suka."
Adara, Adelle dan Nesya melempar tatapan seperti meyakini omongan Keisha.
Keisha melihat sahabatnya dengan tatapan bingung. "Apaan sih lo pada liatin gue kayak gitu?"
"Yakin gak ada cowok yang lo suka?" tanya Aara meyakini dan Keisha menganggukan kepalanya.
"Yakin???" tanya Nesya lagi dan Keisha menganggukan kepalanya lagi.
"Serius???" tanya Adelle dan Keisha memutar bola matanya kesal. "Iya serius!" kekeh Keisha.
"Kalau sama Pak Harry Styles. Lo suka atau gak?" tanya Adara yang membuat Keisha malu sekaligus kaget dengan pertanyaan itu.
"Baru disebut nama nya aja udah blushing apalagi kalo gue bawa orang nya kesini, udah klepek-klepek kayak ikan kekurangan air kali lo." Ucap Adelle membuat Adara dan Nesya tertawa.
"Iss, lo semua ya, kampret."
"Ketauan banget lo suka sama Harry Edward Styles." Kata Adelle.
Keisha bergumam kesel, namun sahabatnya hanya tertawa saja. "Eh, daripada gue suruh lo nembak Luke mending lo tuh nembak Pak Harry deh. Nah kalo si Pak Harry terima lo, baru deh Nesya lo nembak Pak Niall." Ucap Adelle dengan cengirannya.
"Ih gak ah! Gila! Gila! Gue udah gak mau lagi ya sama Luke sampai kapan pun."
"Ya udah lo tembak tuh Pak Harry sekarang! Kalo lo gak nembak Harry itu tanda nya lo PENGECUT." Ucap Adara dengan menantang Keisha dan menekan kata 'pengecut'.
"Ck. Lo bikin gue bingung."
"Jujur deh. Lo suka kan sama Pak Harry kan." Desak Nesya.
"Mmm hmm i–iya sih." Keisha gugup.
"Nah, lo jujur juga kan akhirnya." Ucap Adelle dan tertawa.
"Eh, lo gak usah ketawa ya. Lo juga kan suka sama Pak brewok lo itu." Ucap Keisha dengan mengejek.
"Ih, lo apaan sih? Ini kok jadi main tunjuk-tunjukkan sih." Ucap Adelle kesal.
"Nih, juga Dara lo suka kan sama Pak Louis. Lo tuh ya gaya-gayaan doang benci sama dia padahal dalam hati mah suka." Skak mat Adara diam.
"Mending lo bawa Louis kedepan nyokap, bokap lo biar lo gak jadi di jodohin sama anak temen bokap lo yang dari mana tuh doncaster inggris itu." Ucap Adelle.
"Iya bener. Lagian kan ya Pak Louis muka-muka bule tuh." Ucap Nesya.
"Udah ah kok pada bahas gue sih. Bahas Keisha sama Nesya aja napa."
"Cepet lo tembak Pak Harry. Ayo." Adelle menarik Keisha ke tengah lapangan.
***
"Semuanya kumpul!" teriak Adelle dan beberapa murid datang ke lapangan.
"Del, ada apa sih?" tanya salah satu murid ke Adelle.
"Liat aja nanti."
"Del. Dara mana?" tanya Keisha namun Adelle hanya tersenyum membuat Keisha manyun.
Luke, Michael, Calum dan Ashton datang ke lapangan dan menghampiri Keisha, Adelle dan Nesya.
"Keisha, kok kamu ditengah lapangan gini?" tanya Luke. Namun, Keisha hanya menghela nafas kasar.
"Luke, mending lo pergi dari sini deh, lo samperin tuh cewek lo gak usah disini. Lagian gue tau kok lo udah ada cewek jadi lo gak usah deketin gue lagi kasian cewek lo nanti nasib nya sama kayak gue lagi." Perkataan Keisha membuat hati Luke sakit. Namun, Luke mengerti dengan yang dimaksud Keisha.
"Kei, apa gak ada kesempatan lagi." Mohon Luke.
Keisha menatap Luke dan tertawa meremehkan. "Luke, gue udah gak bisa kasih lo kesempatan lagi karena setiap gue kasih kesempatan, kesempatan yang gue kasih ke lo selalu lo sia-siain gitu aja. Lo anggap semua kesempatan, nasihat, dan kepercayaan gue ke lo itu cuman angin lalu yang masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri. Gue gak mau lagi punya hubungan sama cowok kayak lo, gue berharap cowok masa depan gue bukan lo Luke, karena apa? yang ada gue tekanan batin setiap hari, sakit hati setiap hari dan bisa aja gue mati berdiri." Luke hanya terdiam dan memikirkan semua perkataan Keisha.
"Segitunya ya gue dimata lo."
"Jadi sekarang gue siapa nya lo?" tanya Luke.
Keisha tersenyum miring. "MANTAN."
"Hanya mantan?” Keisha menganggukan kepala.
"Apa gak bisa lebih seperti teman atau sahabat?” Keisha menggelengkan kepalanya.
"Gue nyerah Kei." Ucap Luke pasrah. "Gue sadar lo itu perempuan yang baik dan dengan bodoh nya gue nyakitin lo, pasti cowok yang dapetin lo beruntung banget Kei, karena dia akan bahagia sama lo. Gue tau lo Kei, lo adalah perempuan baik, penyabar, perhatian, lo perempuan terbaik Kei." Keisha hanya tersenyum.
"Gue lepasin lo Kei, biar lo bahagia sama yang lain. Bye." Ucap Luke dan pergi diikuti sahabatnya.
***
The boys dan Adara melihat kejadian Keisha dengan Luke. Bukan hanya mereka semua warga di sekolah melihatnya guru dan beberapa murid pun melihatnya.
"Bagus Luke, lo nyadar juga akhirnya dan Yes! Gue lepas dari Michael!!!" teriak Adara dan mendapatkan tatapan tajam dari Louis.
"Iss, si Louis kalo marah jelek banget." Gumam Adara lumayan nyaring membuat Louis melihat kearahnya.
"Boo, I'm sorry." Ucap Adara dan mendekat ke Harry.
"Haeey, lo temuin Keisha sekarang." Alex mendekati kerumunan murid-murid itu.
"Omg! Pak Alex ganteng banget."
"Hai Pak Alex."
"Pak Alex pulang bareng ya nanti."
"Pak Alex!!!"
"Kei." Panggil Harry dan semua murid yang awalnya ribut kini terdiam melihat Harry memanggil Keisha.
Keisha terkaget dan terdiam melihat Harry didepan wajahnya, Keisha mulai gugup saat berada didekat Harry tenggorokan nya terasa kering, keringat mulai muncul di dahinya menambah ke gugupan Keisha.
"Keisha, tuh ada Pak Harry." Goda Adelle membuat Keisha blushing dan memalingkan pandangan dari Harry ke Adelle dan menatap Adelle tajam.
"Keisha kata Adara kamu mau berbicara sesuatu kepada saya?" tanya Harry. Keisha menatap Harry.
"Ayo ngomong!!!" teriak Adara.
"Di–disini. A–apa harus di—" ucapan gugup Keisha di potong Adara.
"Eh monyet Jepang! Ngomongnya disini. TITIK."
"Tapi–tapi ba–banyak orang."
"Hello! Lo Bad Girl tapi pengecut. Masa ngomong hal ginian doang lo gak berani." Goda Nesya membuat Keisha kesal.
"Lo omongin gue pengecut lagi! Gue patahin tangan lo sekarang juga!"
"So? Apa yang lo tunggu? Lo dari tadi ulur-ulur waktu doang. Ngomong cepet!" ucap Adara.
"Fine! Kali ini gue—"ucapan Keisha terhenti dan Keisha menatap Alex ragu. "Gue–gue bakal s–se–serius." Ucap Keisha gugup dan pelan.
Keisha menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan. "Ekhem." Deheman Keisha membuat semua orang terdiam dan serius melihat Keisha dan Harry.
"Aku–gue–emm." Keisha ragu dengan apa yang ingin dia katakan.
"Please deh, lama banget sebenarnya Keisha lo mau ngomong apa sih?" ucap salah seorang murid perempuan.
"Keisha ini penting atau enggak?" tanya murid laki-laki.
Banyak pertanyaan dari murid-murid membuat Keisha kesal.
"Issss!!!! Lo semua bisa diem gak!" teriak Keisha. Harry yang didepannya hanya menutup mata dan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Keisha.
"Kalian kira gampang apa ngomong sama Harry—eh maksud gue Pak Harry. Fix, ini lebih susah dari ngerjain matematika."
"Yee, curhat lo." Sindir Nesya.
"Diem! Gue kapan ngomong soal gue suka sama Harry eh—" Keisha terkaget dengan omongannya membuat semua orang meledek Keisha dan ada juga yang menyoraki dengan kata 'cie cie'.
Keisha menahan malu. Dengan menutup matanya.
"Isss, gue baru ngomong gitu aja udah diginiin. Gausah aja deh." Ucap Keisha ke Adelle yang berada dibelakangnya.
"Eh, gak bisa cepet ngomong semua isi yang ada dihati lo, perasaan lo selama lo kenal Harry."
Keisha menatap Harry yang tengah tersenyum kepadanya. Keisha merasa Harry memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
"Sebenarnya..."
"Oke. A–aku tau emm... Kita–kita itu beda, aku murid dan kamu adalah guru." Ucap Keisha dan mulai menatap Harry. Harry seperti menunggu kelanjutan perkataan Keisha.
"Seharusnya aku yang menyatakan ini tapi malah kamu. Oke baby girl, aku menunggu perkataanmu selanjutnya." Batin Alex.
"Ini gak gampang, ini jauh lebih sulit dari matematika. Oh enggak sama aja kayak pelajaran matematika. Tuhan bantu aku deh. Moga aja Harry nerima aku jadi pacarnya habis aku menyatakan perasaanku." Batin Keisha.
***
"Harry. Kamu ingat kejadian aku sama sahabat aku ngerjain kalian di koridor sekolah waktu itu?" Harry menganggukan kepalanya.
"Saat itu aku gak tau siapa kamu dan saat Dara memberikan empat profil guru baru, disitu aku mendapatkan satu profil laki-laki yang menurut aku berbeda. Dia memiliki rambut curly dan matanya berwarna hijau, saat itu aku bener-bener terpaku pada foto profil laki-laki itu, ja–jadi aku—aku..." Keisha menghela nafasnya dan Harry terus menunggu mengenai perkataan Keisha.
Keisha menggenggam tangan Harry dan, "Harry aku–aku me–menyukaimu." Ucap Keisha dan menundukkan kepalanya, badannya bergetar dan tangannya yang menggenggam tangan Harry juga bergetar.
Kini perasaanya Keisha campur aduk, malu, takut, gugup, lega karena sudah mengatakan perasaanya dan lain-lain banyak banget yang saat ini sedang dirasakan Keisha. Sedangkan, Harry saat ini senang mendengar pernyataan Keisha karena perasaan yang mereka rasakan sama.
Harry mengangkat dagu Keisha dan melepaskan genggaman tangan Keisha, Keisha merasa bingung ada apa dengan Harry? Dan Harry malah memeluk Keisha dengan erat nya membuat para murid kaget dengan kelakuannya.
"Harry."
"I Love You, Keisha." Keisha kaget dan terdiam mendengar perkataan Harry tak lama ia tersenyum.
Harry melepaskan pelukkannya dari Keisha dan berlutut dihadapan Keisha.
"Keisha, will you be my girlfriend?" pernyataan Harry membuat pipi Keisha memanas.
"Tuhan aku yakin aku blushing." Batin Keisha
Harry tersenyum dan menunggu jawaban dari Keisha.
Keisha melihat sekitarnya semua murid dan sahabatnya tentunya menunggu jawaban Keisha.
Keisha tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Yes. I will, Harry." Ucap Keisha dan Harry langsung memeluk Keisha dengan erat.
"I love you." Bisik Harry ditelinga Keisha.
"I love you too, Hazza." Ucap Keisha.
Harry melepaskan pelukannya dengan Keisha. "Kok Hazza?" Keisha tersenyum. "Nama panggilan sayang." Alex dan Keisha tertawa. "Uuu, so sweet!!!" teriak Adelle membuat semua murid berteriak-teriak histeris karena melihat pasangan baru itu.
***
Jam pulang sekolah telah dimulai semua murid sudah keluar dari kelas Bad Girls sudah keluar semua kecuali Bad Girls.
"Pacarnya Pak Harry belum pulang?" goda Adelle.
"Apaan sih lo gebetanya Pak Liam." Adelle diam.
"Hah! Skak mat!" teriak Nesya.
"Diem lo calon pacarnya Pak Niall." Ucap Adara.
"Halah kayak lo gak aja. Calon istrinya Pak Louis." Ucap Keisha, Adelle dan Nesya barengan membuat Adara diam.
"Eh. Gabut nih." Ucap Nesya setelah lama mereka berdiam di kelas.
"Itu gitar di tangan lo mending lo mainin, Nes." Kata Adara.
"Kei, nyanyi dong suara lo kan bagus." Ucap Adelle.
"Lagu apaan?"
"Hmm, closer dong. Gue request nih."
"Eh, enggak lagu Prilly Latuconsina dong, yang fall in love." Ucap Adelle.
"Emm, fall in love dulu kali ya." Ucap Keisha.
"Elah, yang lagi jatuh cinta." Ledek Nesya.
"Udah taken mah beda." Ledek Adara.
"Cuss music!" Teriak Keisha dan berdiri didepan papan tulis dan memegang botol minum nya.
"Baru kali ini
ku rasakan ada yang beda
tadinya tak pernah
menatapnya lebih lama
awalnya biasa
semakin hari semakin berbeda
getarannya tak lagi sama
can you see the secret of my eyes
can you feel what i feel here inside
i fall in love with you
"Cieee..." ledek ketiga sahabatnya.
“Yang udah taken mah beda.” Kata Adara.
"haruskah ku katakan cinta
ku ragu tuk mengatakannya
i fall in love with you (with you)" Nyanyi Adelle dan Keisha bersama.
"Gila suara gue gak nahan mirip-mirip sama Ariana grande, Selena gomez gitu yakan?" pertanyaan Keisha membuat ketiga sahabatnya memasang ekspresi ingin muntah.
"Lanjut closer dong." Minta Adara. "Yok." Kata Nesya.
"Hey, I was doing just fine before I met you
I drink too much and that's an issue but I'm OK
Hey, you tell your friends it was nice to meet them
But I hope I never see them again.” Nyanyi Adara.
“I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car
And four years, no calls
Now you're looking pretty in a hotel bar
And I can't stop
No, I can't stop.” Nyanyi Keisha.
"So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older
We ain't ever getting older
We ain't ever getting older..." Nyanyi mereka bersamaan.
"Keisha. Gue ngefans sama lu!" teriak Adelle seperti fangirl.
"You look as good as the day I met you
I forget just why I left you, I was insane
Stay and play that Blink-182 song
That we beat to death in Tucson, OK
I know it breaks your heart
Moved to the city in a broke down car
And four years, no call
Now I'm looking pretty in a hotel bar
And I can't stop
No, I can't stop." Nyanyi Keisha seperti layaknya artis dia menggunakan botol air seperti mic nya.
"So baby pull me closer in the backseat of your Rover
That I know you can't afford
Bite that tattoo on your shoulder
Pull the sheets right off the corner
Of the mattress that you stole
From your roommate back in Boulder
We ain't ever getting older
We ain't ever getting older
We ain't ever getting older..." Nyanyi mereka bersama.
"Woo-hoo!!!" teriak mereka.
"Seruuu!!!" teriak Adelle dan menari-nari tak jelas.
Tanpa mereka sadari dari tadi 4 orang lelaki tengah memperhatikan mereka.
"Ekhem." Dehem Liam. Keempat perempuan itu menoleh ke asal suara.
"Cari Adelle ya, Pak?" tanya Adara dengan wajah santainya sedangkan si Adelle langsung menginjak kaki Adara hingga adara meringis.
"Aw b*****t!" eluh Adara dan terduduk di lantai kelas.
One way or another I'm gonna find ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
One way or another I'm gonna win ya
I'm gonna getcha getcha getcha getcha
Suara hp dari Keisha berbunyi membuat Keisha mengangkat telpon nya tanpa melihat id caller nya.
“Eh, lo dimana!!!”
"Bang Kennan." Batin Keisha.
"Apa? Kenapa? Gue masih di sekolah!"
“Is, lo gak usah teriak dong.”
“Bodo! Gak peduli gue. Ada apa lo nelpon gue?”
“Gue hari ini gak pulang, gue mau nginep di rumah temen gue.”
“Serah lo. Bye.” Tuut.
"Siapa?" tanya Harry yang telah berada disebelah Keisha membuat keisha kaget.
"Astaga! Bikin kaget aja." Harry tersenyum. "Oh, Abang yang nelpon.” Harry hanya menganggukan kepalanya.
"Kei, salon yuk!" teriak Adara.
"Gue mau! Ayo gue sekalian mau ubah balik rambut gue."
"Boleh ikut?" tanya Niall tiba-tiba.
"Emm, Pak kita mau ke mall bukan mau ke acara resmi. Bapak ada baju ganti gak?" tanya Adara.
"Ada."
"Emm, yaudah deh." Adara sedikit tak yakin.
"Ekhem, kami emang guru tapi kami masih muda." Ucap Louis saat berada di samping Adara. Namun Adara menanggapinya dengan memutar bola matanya.
***
Bad Girls sedang di kamar mandi sekolah mengganti pakaian mereka dengan pakaian jalan mereka, dan hal itu juga dilakukan oleh the boys.
Saat diparkiran sekolah bad Girls sampai duluan dan memasuki mobil duluan.
"Lama banget." Keluh Adelle.
"Kei, lo hubungin Harry bilang kita duluan, terus suruh aja dia sama temen-temennya nyusul kita." ucap Adara dan Keisha sms Harry.
Mine
Aku duluan. Kmu susul aku aja ke mall.
Send.
"Udah.”
"Eh, gue make mobil gue sendiri aja deh." Ucap Adelle dan keluar dari mobil Keisha.
"Del, gue ikut lo." Ucap Nesya.
"Ya udah, gue sama Keisha." Ucap Adara.
Sampainya mereka di mall Bad Girls langsung ke salon langganan mereka.
"Tante Mary!" Teriak mereka dan Tante Mary datang.
"Hai Girls."
"Tante, ubah rambut kita biar kece." Ucap Adelle dan tante Mary menyediakan ruangnya.
"Khusus kalian, ayo masuk tante juga udah siapin orang yang sudah ahli dan spesial buat kalian."
***
"Mereka di salon mana, Harry?"
"Aku tak tau, Niall."
"Kita tunggu mereka di Mcdonald saja." Kata Louis dan mereka berjalan menuju Mcdonald.
^^^
"Thank's, Tante Mary." Ucap Keisha.
"Sama-sama, Girls."
"2 jam kita disalon, Girls." Ucap Nesya saat melihat jam tangan yang berada ditangannya.
"Oh My God." Kaget Keisha. "Tante, kita harus segera pergi. Bye and thank you." Ucap Keisha dan lari keluar diikuti ketiga sahabatnya.
"Stop! Jangan lari." Ucap Adara. "Kei, tanya dimana Harry sama yang lain."
"Oh iya." Keisha langsung mengeluarkan hp nya dan sms Harry.
Keisha: Hazza, kamu dimana?
Hazza: aku di mcd
Keisha: aku kesana skrg!
"Mereka di mcd."
"Kebetulan gue laper." Ucap Nesya dan mereka langsung kesana.
***
Bad Girls mengedarkan pandangan ke pengunjung yang berada di mcd, terkadang mereka juga di goda oleh beberapa pengunjung pria.
"Menyebalkan." Kesal Adelle.
"Abaikan aja." Kata Adara.
"Keisha!" teriakan itu membuat Keisha menoleh keasal suara.
"Harry." Pikir Keisha.
"Kei." Ucap Adelle dan menunjuk tempat the boys.
Bad Girls berjalan kearah the boys.
"Maaf lama." Ucap Keisha dan Harry menyuruhnya duduk didekatnya.
"Kalian sangat cantik." Puji Liam.
"Terima kasih Pak Liam." Ucap Bad Girls.
"Kita diluar sekolah panggil saja kami dengan nama kami." Ucap Niall dan Bad Girls menganggukan kepalanya
"Emm, Nesya kamu sangat cantik." Puji Niall membuat Nesya tersenyum dan pipi nya memerah.
"Kei, lo bener deh gak salah pacaran sama Harry dia ganteng banget." Bisik Adelle yang berada disebelah Keisha.
"Lo tuh ya, apaan sih. Eh tuh Liam juga ganteng kok, tapi tetep aja gantengan My Hazza." Bisik Keisha.
"Cie, punya panggilan sayang, Hazza." Bisik Adelle dan tertawa.
"Iseng aja, Hazza itu mah." Bisik Keisha dan mereka tertawa membuat mereka menajadi perhatian di mcd.
"Emm, sorry." Dengan tertawa yang tersisa.
"Eh, lo bedua dari tadi bisik-bisik apa sih?" tanya Adara.
"Iya, sampai ketawa kayak gitu. Tuh pipi lo Kei, sampe merah." Kata Nesya.
"Kita tadi bisikin—" Keisha mencari alasan.
Keisha melihat seorang cowok duduk bersama teman cowoknya. "Oh, Adelle bilang dia mau minta nomor telpon dua cowok disana." Tunjuk Keisha membuat Adelle kaget dan membuka mulutnya membentuk 'o'.
"Gila lo, Kei." Bisik Adelle.
"Udah lo kesana aja deh, gue liat mereka lumayan ganteng kok."
"Enggak lo aja sana."
"Lo gak liat disebelah gue siapa?" Adelle menyadarinya ada HARRY.
"YANG UDAH TAKEN MAH BEDA." Kata Adelle dengan penekanan disetiap katanya dan berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah dua cowok itu.
***
Adelle berjalan dengan ragu kearah meja kedua cowok yang lumayan tampan dan ini semua karena Keisha.
"Sialan! Kurang ajar banget tuh si Keisha." Batin Adelle.
"Hai."
"Hai juga. kenapa ya?" tanya salah satu cowok yang terlihat lebih pendek.
"Gue boleh duduk disini?"
Kedua cowok itu tampak berfikir dan saling adu tatap. "Iya udah boleh." Ucap cowok yang tinggi dan matanya agak sipit.
"Eh. Maaf ganggu ya. Nama kalian siapa?" dengan mengibaskan rambutnya.
"Bodo gue caper dikit, lumayan cowok ganteng." Batin Adelle.
"Nama gue Daren dan dia Sammy." Ucap cowok yang namanya Daren yang badan pendek.
"Ohh, salam kenal ya. Nama gue Adelle." Sambil bersalaman.
"Kalian berdua aja?" kedua cowok itu mengangguk dan tersenyum.
"Iya, kami sedang nge date." Ucap Sammy dan membuat Adelle kaget.
"Nge-date???"
"Maaf." Ucap Sammy dan memandang Daren seperti, 'mengapa memberitahu dia'
"Ka—kalian." Tunjuk Adelle ke arah Daren dan Sammy.
"Kami gay." Ucap Daren dan menggandeng tangan Sammy dan tersenyum.
"WHAT! f**k!" Adelle berdiri dari duduknya dan menatap Daren dan Sammy tak percaya.
"Lo kenapa?" tanya Sammy.
"Gue–gue gak papa. Cu–Cuma, semoga kalian cepat tobat."
Dengan itu, Adelle berlari kembali ke meja sahabatnya.
***
"Idih Adelle kenapa tuh?" tunjuk Nesya. "Kok dia kayak kaget gitu ya?"
"Eh tuh cowok kok pegangan tangan gitu ya? Apa jangan-jangan—" ucap Adara terputus.
"Diem, Adelle datang." Ucap Keisha.
"Keisha lo buat gue malu." Ucap Adelle dan duduk disebelah Keisha dengan wajah kesalnya.
"Kenapa? Tuh cowok oke kan?"
"Oke, dari mana nya coba? Yang ada gue jijik." Ucap Adelle bergidik ngeri.
"Kenapa sih?" tanya Adara.
"Mereka itu pasangan, mereka pacaran dan–mereka gay." Adelle menutup matanya dan mereka semua tertawa kecuali Adelle.
"Hahaha serius lo? Haha haha!" tawa Keisha.
"Ihh, ngeri gue waktu cowok yang namanya Sammy bilang dengan senyum mengembangnya kalo dia datang sama pasangannya si Daren ke sini tuh buat nge-date."
"Tanda-tanda mau kiamat nih." Ucap Nesya.
"Sumpah ya! Mereka ganteng tapi gay." Kata Adelle tak percaya.
"Udah gak usah dipikirin lagi. Gue laper." Ucap Nesya.
"Biar aku pesanin." Ucap Niall. "Emm, kalian juga ingin pesan?" tanya Niall.
"Gue pesen apa ya? Eh, samain aja deh kayak Nesya." Ucap Keisha. "Kita samain aja." Ucap Adelle.
"Leo, aku temenin ya." Ucap Nesya dan pergi bersama Leo.
"What? Aku-kamu?" tanya Adara tak percaya melihat Nesya dan Leo.
"Ewh." Ucap Adelle dengan wajah jijik nya.
"Gaya lu. Jomblo sih." Kata Adara.
"Kayak lo enggak nya aja." Ledek Adelle.
"Gue mah ada Del. Udah jelas lagi bokap, nyokap gue yang pilihin, tinggal gue nya aja mau apa enggak! Lah elo? Kagak ada yang mau." Ledek Adara membuat Adelle menggumam kesal.
"Lo emang udah tau siapa yang bakal dijodohin sama lu?" tanya Keisha.
"Belom sih, tapi mah gue yakin pasti tuh orang ganteng. Udah jelas dari Doncaster, England. Kalau bule-bule gitu mah ganteng biasanya."
"Serius lu? Emang sih bule tapi kalo bule nya jelek, gimana?" tanya Adelle menggoda Adara.
"Mudahan aja ya tuh bule ganteng kayak Zayn Malik, Shawn Mendes kalo gak Justin Bieber lah."
"Idih." Ucap Keisha dan Adelle dengan ekspresi ingin muntah.
"Kalo gue ya mending dijodohin sama salah satu anggota dari One Direction." Ucap Keisha dengan menaik turunkan alisnya.
"Itu mah mau nya elu."
"Ih, apa salahnya kalo gue ngayal sih? Sapa tau aja Tuhan jodohin gue sama salah satu member One Direction kan kagak ada yang tau." Ucap Keisha.
"Serah deh. Eh, mending sama Harry yang disamping lu daripada sama member One Direction, yang nyata aja, Kei." Ucap Adelle.
Harry, Louis dan Liam sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan Bad Girls yang tak ada ujungnya.
"Adara, kamu beneran dijodohin?" tanya Louis.
"Iya."
Niall dan Nesya datang dengan tertawa dan senyuman diwajah Nesya yang terus terpancar.
"Udah taken?" tanya Adelle. Nesya menggelengkan kepala.
"Gue kira."
"Semuanya, makanan kita ini aku semua yang bayar." Ucap Harry dan semuanya bersorak gembira.
Makan-makan bersama mereka dihiasi pembicaraan kecil dan lelucon dari harry, Louis, Liam dan Niall membuat Bad Girls tertawa terbahak-bahak.
"Kei, liat i********: Abang lo deh, dia udah mulai berani post foto bareng pacar nya." Ucap Adara.
Keisha melihat i********: dan benar saja.
"Likes nya lebih banyak sama Kak Laura dibandingkan sama gue." Gumam Keisha dan mendapatkan tawa dari semuanya. "Ih, kalian!"
"Lo liat bener-bener tuh foto, pipi Qbang lo ada bekas lipstik merah." Tawa Nesya.
"Ih, ngeri banget Kak Laura, agresif." Kata Adelle dengan tawa kecilnya.
"Gue seneng kalo Abang gue seneng." Ucap Keisha.
"Gue pengen punya saudara laki-laki kayak Bang Kennan." Ucap Adara sambil makan burger nya.
"Lo kan udah ada si kembar Christian sama Christopher, Dar." Ucap Adelle.
"Tian sama Toper kan Adek gue, Del. Gue maunya Abang."
"Banyak mau nya lo." Ucap Nesya.
"Duh, berisik lu pada. Jalan yuk." Ajak Keisha.
"Ayo." Ucap mereka.
Mereka jalan berpasang-pasangan
Harry bersama Keisha, Niall bersama Nesya, Louis bersama Adara dan Liam bersama Adelle.
***
Harry menggandeng tangan Keisha dengan lembut nya, beberapa orang melihat mereka berdua.
"Keisha swan?"
"Keisha bersama laki-laki."
"Itu Keisha adiknya Kennan kan?"
Begitulah beberapa tanggapan orang-orang. Namun, Keisha dan Harry hanya diam saja.
"Kei, aku sangat mencintaimu," ucap Harry membuat Keisha gugup dan deg-degan.
"Harry aku juga sangat mencintaimu entahlah mengapa bisa seperti ini. Aku sadar ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama dan aku merasakannya denganmu Harry." Batin Keisha.
"I love you too, Harry." Ucap Keisha dan mempererat genggaman tangannya.
***
"Nesya." Panggil Leo dan Nesya menoleh ke Leo.
"Aku ingin mengatakan sesuatu."
"Apa yang ingin kamu katakana, Niall?"
"A–aku aku nyaman berada didekatmu, Nes." Ucap Niall dan Nesya tersenyum dengan manisnya.
"Niall, kamu ingin mengetahui sesuatu?" Niall menaikkan alisnya. "Mengetahui tentang apa?"
"Aku juga nyaman berada didekatmu dan aku menyukainya." Niall mengacak rambut Nesya gemas dan mereka tersenyum lalu tertawa bersama.
***
"Bored." Gumam Adara dan menghela nafas kasar.
Adara menoleh ke Louis yang ternyata seperti orang bingung.
"Bored. Bored. Bored."
"Dara." Panggil Louis dan Adara melihat ke Louis.
"I like you." Ucap Louis pelan. Adara diam dan mengalihkan pandangan dari Louis.
"Adara." Adara hanya diam.
***
"Adelle." Panggil Liam.
Adelle menoleh ke Liam dengan tatapan bertanya."Jadi, kamu sudah punya pacar atau sedang menyukai laki-laki?"
"Aku tak tau." Kata Adelle. Liam menyeryitkan dahinya bingung.
"Maksudmu?"
"Aku tak tau. Maksudku aku tak tau dengan perasaanku sendiri sebenarnya aku sedang merasakan kenyamanan dengan seseorang hanya saja aku tak tau mengenai perasaanku ini, apa aku menyukainya atau hanya sekedar merasakan kenyamanan sebagai teman. Aku tak tau." Ucap Adelle dan menatap lurus kedepan.
"Hmm, begitu." Ucap Liam dan kembali diam.
***
Setelah sekian lama mereka berkeliling mall, mereka memutuskan untuk ke tempat permainan di mall.
"Kei, kamu mau boneka?" tanya LIam saat mereka sampai di capitan boneka.
Keisha tersenyum senang. "Aku mau.”
Setelah Harry membeli koin yang sangat banyak dia mulai memasuki koinnya dan mulai menggerakan tangannya ke pengendali capitan bonekanya.
"Ayo Har, sedikit lagi." Semangat Keisha.
"Babe, aku akan mendapatkan bonekanya untukmu." Ucap Harry.
Dan Harry berhasil! "Yeay!" teriak Keisha. Harry memberikan bonekannya untuk Keisha dan Keisha memeluk bonekanya.
"Thank's Babe. Aku menyukainya, aku suka boneka teddy bear ini." Ucap Keisha dengan wajah senangnya membuat Harry tersenyum dan mengacak rambut Keisha gemas.
"Har." Kesal Keisha. Namun Harry hanya tertawa.
"Keisha!" ucap Adara kesal. "Ih, lo kenapa?" tanya Keisha.
"Gue benci sama Louis." Ucap Adara.
"Kenapa sih? Hati-hati loh benci jadi cinta."
"t*i lo!" kesal Adara. "Lo kenapa sih? Gue liat ya Louis, itu baik kok dan seru orangnya, iyakan Beb." Kata Keisha. "Louis baik sekali, dia seru dan lucu." Ucap Harry. Namun, Adara hanya memutar bola matanya kesal.
"Intinya gue kesel sama Louis." Ucap Adara dengan wajah marahnya.
"Coba tuh lo liat Nesya, dia seru-seruan bareng Niall." Ucap Keisha.
"Ih, Nesya kan emang suka sama Niall dan emang deket sama Niall. Lah gue sama si Louis apaan? Dia aja liatin gue kayak mau mutilasi gue. Hiiii." Ucap Adara dengan pandangan ngeri.
"Ih, lo apaan dah. Lebay lo Dar, udahlah lo datangin aja lagi si Louis. Ya basa-basi gitu, ngomongin apaan kek." Saran Keisha dan Adara hanya pasrah.
"Louis f*****g Tomlinson." Gumam Adara dan berjalan kearah Louis. Keisha dan Alex hanya tertawa melihat kelakuan Adara.
Harry dan Keisha berlalu kepermainan melempar bola basket.
"Babe, ayo lawan aku." Harry dan Keisha mulai bermain.
"Hahaha. Babe kamu kalah." Harry lalu tertawa.
"Har, kita kepermainan lain dan kita lihat habis ini yang menang dan kalah siapa?" tantang Keisha dan Harry langsung merangkul Keisha dan mencium kepala Keisha.
"Hockey meja!" sorak Keisha. "Beb, ayo kita main." Kata Keisha dan mulai bermain bersama Harry.
Setelah lama bermain. "Yeaaayy!!! Aku menang!" teriak Keisha senang, Harry yang melihatnya langsung memeluk Keisha.
“Harry, kamu kalah." Sombong Keisha dan menjulurkan lidahnya meledek.
"Oke. Kita satu sama." Ucap Harry. “Kamu hebat, Babe." Harry pun memeluk Keisha.
"Kei, main Dance revolution yuk." Ajak Nesya dan Keisha setuju.
"Gue mau lawan Adara." Kata Adelle.
"Gue males. Kalian aja." Kata Adara dan duduk di lantai.
"Oke, Kei lo lawan gue." Tantang Adelle.
"Oke fine. Gue mah ahli main ginian." Sombong Keisha dan melepaskan wedges nya.
"Go!" teriak Adelle.
Keisha terus bermain dengan semangatnya sedangkan Adelle sudah ngos-ngosan.
"Woo-hoo! 100 point." Sorak Keisha senang sedangkan Adelle terduduk dilantai kelelahan bersamaan dengan Adara.
"Oke, lu menang." Ucap Adelle.
"Kei, pulang yuk. Gue disuruh pulang nih sama Papa." Kata Adara.
"Tumben biasanya kan lo bebas pulang jam berapa aja." Kata Nesya.
"Gak tau gue nih. Semenjak dijodohin sama orang Inggris itu gue kayak calon pengantin yang harus dipingit tau gak." Keluh Adara.
"Ya udah, yuk pulang." Ucap Keisha dan mereka berjalan pulang.
***
Sesampainya Keisha mengantar Adara pulang, Adara langsung memasuki rumahnya dan Keisha mengendari laju mobilnya menuju rumahnya. Kalau The Boys mereka sudah pulang duluan.
^^^
Keisha telah sampai di rumahnya. Ia berjalan memasuki rumahnya dan menuju ke kamarnya.
"Non Kei." Panggil Bi Inah.
"Iya Bi. Ada apa?" tanya Keisha saat sudah ditengah tangga menuju kamarnya.
"Mami sama papi nya, Non Keisha bilang besok akan pulang ke Indonesia. Jadi besok Non Kisha setelah pulang sekolah langsung pulang ke rumah."
"Oh gitu Bi, oke deh. Makasih ya Bi, Keisha masuk kamar ya mau tidur. Bye Bi." Ucap Keisha dengan senyumannya dan berjalan ke kamar.
Sampai di kamar Keisha langsung mandi dan mengganti baju lalu pergi alam mimpinya.
*****