Malam itu, Nanette dan Valdi sedang duduk berbincang di teras belakang rumah mereka yang menghadap ke kolam renang kecil. Setelah seharian tadi menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka berjalan-jalan ke mall dan belanja bulanan, malam ini saatnya Nanette dan Valdi menghabiskan waktu berduaan.
Mereka duduk sambil saling memeluk dan menikmati segelas wine. Malam seperti ini selalu menjadi malam penuh kemesraan di antara mereka berdua, sebelum hari Senin, mereka akan kembali sibuk melakukan pekerjaannya masing-masing. Nanette dengan pekerjaannya sebagai dosen ekonomi di sebuah universitas swasta terbaik di Jakarta Barat dan Valdi sebagai kepala peneliti di Laboratorium Sigma .
Nanette teringat saat dia pertama kali bertemu Valdi yaitu saat Valdi memberikan kuliah umum di kampusnya. Saat itu dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada kepintaran Valdi. Nanette yang selalu percaya diri, langsung menghampiri Valdi untuk berkenalan dan minta no telepon Valdi. Valdi sangking terkejutnya dimintain telepon secara langsung oleh seorang wanita cantik , laptopnya yang ada dalam gengamannya sampai terjatuh ke lantai dan retak kacanya. Nanette tersenyum mengingat kejadian itu.
“ Pa, kamu ingat nggak saat kita pertama bertemu?” Tanya Nanette sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Valdi
“ Ingat. Laptopnya sampai tidak aku buang, sebagai bukti pertemuan pertama kita. Padahal kacanya uda retak ke mana-mana. Itu Laptop canggih loh. Ma. Harus kukorbankan saat bertemu dengan mu” Kata Valdi sambil mengecup ubun -ubun kepala istrinya dengan sayang.
“ Jadi nyesal nih, Laptop nya pecah saat ku ajak kenalan. Papa sih, salah tingkah gitu. Padahal kan biasa saja, seorang cewek ajak kenalan dan minta no handphone di dunia yang semakin terbuka ini. Papa kek perjaka ting-ting, yang baru keluar dari dusun. Masak dimintain no aja, terkejut sampai melepaskan laptopnya dan mulutnya mengangga lebar. Untung ganteng papanya, kalau nggak, pasti aku sudah lari tak jadi kenalan.” Kata Nanette menggoda suaminya
“ Nggak nyesal. Laptop itu tidak sebanding dengan mendapatkan cinta mama. Tapi benaran, papa sangat terkejut saat mama langsung berjalan dengan penuh percaya diri ke podium dan mengajak kenalan lalu langsung minta no handphone. Pasti mama dulu, minta no nya bukan hanya ke papa ya? Pasti ke banyak cowok lainnya”.
“ Ih.. Nggak dong. Papa adalah lelaki pertama yang membuat mama nekat untuk maju langsung meminta no telepon dan berkenalan. Karena mama yakin kalau mama tidak maju, pasti tidak akan ada lagi kesempatan untuk bertemu papa lagi, karena kan mama nggak mungkin samperin papa ke tempat kerja, jadi mama bela-belain untuk maju dan minta no telepon papa. ” Kata Nanette mengangkat kepalanya dan mengecup bibir suaminya mesra.
Valdi langsung membalas ciuman mesra dari istrinya dan membelai punggung istrinya dengan sayang. Ciuman mereka semakin mesra, saling membelai dan saling menautkan kasih sayang lewat bibir basah yang tak berhenti mengecup. Nanette melepaskan ciumannya dan memandang suaminya dengan penuh gairah. Valdi langsung memopong tubuh Nanette dan membawanya masuk ke kamar tidur mereka yang terhubung dengan teras belakang. Membuka pintu gesernya dengan kakinya dan mulutnya tidak berhenti mencumbu istrinya dengan mesra. Istri yang sangat dicintainya. Wanita pertama dan terakhir dalam hidupnya. Saat gairah mereka semakin memuncak , Valdi menghentikan cumbuannya dan menggapai laci tempat tidur untuk mengambil pengaman. Nanette memandangnya dengan heran. Lalu berbisik
“ Kenapa Pa? Kok berhenti?” Tanyanya dengan mata sayu.
“Harus pakai pengaman dulu, kita masih belum waktunya memberikan adik kan untuk Viona?” Kata Valdi sibuk menyobek kantong pengamannya sebelum gairahnya mereda.
“ Bukannya itu sudah dipakai tadi, saat kita memasuki kamar? Emang perlu sampai double? Tanya Nanette sambil tersenyum.
Valdi terlonjak kaget, selupa itukah dia sekarang? Sampai-sampai dia lupa tadi sudah memakai pengaman dan akan memasangnya sekali lagi.
Valdi langsung membuang bungkus yang tadi sibuk dibukanya dan langsung memeluk istrinya dan melanjutkan mencumbu mesra istrinya, menyatukan kedua tubuh mereka dalam balutan cinta tanpa batas yang mengalun pelan ibarat perahu layar terombang-ambing di lautan cinta. Valdi senang dengan keiintiman seperti ini. Pelan, lembut dengan sentuhan-sentuhan di sekujur tubuh mereka. Nanette akan membelai punggung polos Valdi dan Valdi akan mencumbu leher Nanette perlahan dan penuh kelembutan. Dalam lima tahun pernikahan mereka, mereka sangat menikmati keiintiman lembut seperti ini. Rasanya cinta mereka semakin mendalam dan kasih sayang diantara mereka semakin memuncak bila mencumbu pelan dan tenang seperti ini dan cumbuan lembut mereka berakhir ketika Valdi menjerit tertahan dan Nanette yang memandang dirinya dengan penuh cinta. Lelaki baik ini adalah belahan hatinya yang akan selalu dia cintai untuk selamanya. Lelaki tempat dia hidup bersama sampai usia senja.
Valdi memeluk erat tubuh polos Nanette dan memejamkan matanya . Tapi otaknya tidak bisa tenang. Dia sibuk memikirkan kenapa dia bisa selupa itu hari ini . Dua kesalahan fatal yang yang dia lakukan hari ini. Pertama lupa no PIN ATM nya dan kedua lupa kalau dia sudah memasang pengaman saat mau berhubungan intim dengan Nanette bahkan dia akan memasang sekali lagi. Ada apa dengan diriku? Ini sepertinya bukan hal yang lazim lagi. Bukan karena aku stress dan letih karena pekerjaanku. Aku bahkan lupa saat aku sedang bahagia dan ingin mencapai puncak kenikmatan bersama istriku. Bagaimana hal itu mungkin dan bisa terjadi, saat aku tidak stress sedikitpun? Ada apa dengan otakku ini? Tanpa sadar Valdi menghela nafasnya lagi. Nanette yang tidur di dadanya pasti merasakan helaan nafas Valdi dan dia langsung berkata.
“ Kenapa Pa, kok menghela nafas ? Masih kepingin?Yuk lagi” Katanya sambil tersenyum menggoda dengan kerlingan matanya yang bersinar-sinar penuh rayuan.
“ Bukan Ma. Emang aku sekuat itu? Bisa dua ronde, saat baru stop. Kita juga belum pernah seumur pernikahan kita melakukan berturut-turut seperti itu. ” Kata Valdi sambil mengecup dahi istrinya.
“ Jadi kok hela nafas, seperti tidak puas? Sebagai istrimu yang baik, aku selalu siap loh untuk memuaskan suamiku yang sangat aku cintai ” Kata Nanette sambil mengedipkan matanya.
“ Aku sudah puas istriku tersayang. Bersamamu aku selalu puas. Tidak pernah aku tidak pernah terpuaskan oleh istriku yang cantik nan sexy ini.”
“ Idih! pintar gombal papa sekarang. Papa bisa bilang seperti itu, karena belum ketemu wanita lain aja . Nanti kalau misalnya papa ada ketemu wanita lain yang lebih cantik dan sexy dibandingkan diriku, pasti papa tidak akan merasa diriku ini sexy lagi. Apalagi kalau ketemu yang lebih muda” Kata Nanette sedikit cemberut.
“ Papa udah bilang, tidak akan ada wanita lain di hati papa selain mama. Mama adalah wanita pertama dan terakhir untuk papa. Papa pacaran pertama kali juga dengan mama dan langsung menikah juga dengan mama. Tidak ada wanita lain yang bisa memasuki hati papa seperti mama. Papa ini dulu terlalu sibuk dengan kerjaan sehingga tidak punya waktu untuk mendekati cewek-cewek” Kata Valdi menenangkan istrinya
“Iya, mama tahu. Papa sudah sering bilang , kalau mama adalah wanita pertama dan terakhir bagi papa. Tapi mama meyakini, kita tidak boleh mengatakan yang terakhir untuk apapun yang ada dalam hidup kita. hidup ini tidak ada yang tahu. Hidup itu rangkaian misteri yang tidak pernah kita ketahui. Kalau pertama memang mama wanita pertama yang papa cintai, dan papa adalalah lelaki pertama yang mama cintai dengan segenap hatim tapi belum tentu mama jadi yang terakhir. Kita tidak tahu siapa yang meninggal duluan. Kalau mama yang mati duluan, mama nggak mau papa jadi duda lama-lama. Papa janji harus segera kawin lagi, supaya ada ibu yang menyayangi Viona dan papa tidak kesepian dalam menjalani hari-hari tua” Kata Nanette pada suaminya dengan pemikiran yang bijak.
“ Iya, Papa janji akan melaksanakan semua permintan mama demi kebahagian Viona, tapi kalau papa yang mati duluan. Apakah mama bisa kawin lagi dengan pria lain? Papa juga tidak mau mama menjanda lama-lama.” Kata Valdi memandang mata istrinya.
“ Wanita biasanya tahan menjanda puluhan tahun. Karena wanita bisa jadi ayah sekaligus ibu bagi anaknya. Tapi kalau pria , apalagi pria sibuk seperti papa. Harus ada wanita di sisinya dan yang terpenting harus ada wanita yang menjadi ibu bagi Viona. Mama tidak mau papa menduda lama-lama kalau mama sekiranya mati duluan.” Kata Nanette penuh logika.
Nanette adalah wanita pintar yang selalu memakai otaknya bila mengungkapkan sesuatu.
“ Kalau gitu, bagaimana kalau kita saling janji. Siapapun yang duluan meninggal nanti. Kita harus bisa move on dan menemukan pengganti pasangan hidup kita dan tidak perlu bersedih terlalu lama. Karena bagaimanapun orang yang sudah meninggal tidak bisa hidup lagi.” Kata Valdi.
“ Okay aku setuju. Tapi orang yang menjadi pengganti pasangan kita, adalah orang yang harus kita cintai, bukan karena perjodohan dari orang sekitar kita atau karena paksaan. Kita harus secepatnya membuka hati dan jatuh cinta lagi. Tapi kalau kita tidak bisa jatuh cinta. Kita tidak perlu menikah sampai kita benar-benar yakin . Gimana? Setuju?” Tanya Nanette
“ Okay. Setuju. Intinya kita tidak boleh bersedih terlalu lama dan harus segera membuka hati untuk bisa jatuh cinta kembali setelah pasangan hidup kita meninggal. ” Kata Valdi memberikan tangannya untuk berjabatan dengan istrinya tanda mereka mempersiapkan diri apabila salah satu dari mereka meninggal duluan.
Sebagai seorang ilmuwan dan seorang dosen, memang Valdi dan Nanette mempunyai pemikiran yang sangat luas dan terbuka. Mereka berdua sangat tidak egois dan lebih mementingkan kebahagiaan pasangannya dalam menjalani hidup mereka selanjutnya apabila salah satu dari mereka pergi duluan meninggalkan dunia ini untuk selamanya.
“ Eh Pa! Tapi kalau salah satu dari kita meninggal di usia tua misalnya saat kita sudah berusia 60 tahun keatas, perjanjian ini tidak berlaku lagi ya. Nggak mungkin aku mau kawin lagi kalau usiaku uda tua dan uda menopause. Kalau papa sih masih bisa. Kalau aku nggak mau lagi. Aku mau menikmati hidupku sendiri saja, menjadi nenek bagi anak Viona dan menghabiskan waktu bersama cucuku saja.” Kata Nanette pada suaminya yang langsung membuka matanya kembali.
“ Aku juga, janji kita ini, tidak berlaku lagi kalau salah satu dari kita meninggal setelah Viona dewasa dan punya keluarga sendiri. Janji ini hanya berlaku kalau salah satu dari kita meninggal muda,saat usia Viona masih perlu kasih sayang dan bimbingan dari ayah juga ibunya.” Kata Valdi sambil menganggukkan kepalanya tanda dia setuju dengan pemikiran Nanette agar, mereka tidak lagi menikah bila salah satu dari mereka meninggal di saat anak mereka Viona sudah bisa membentuk keluarga.
" Aku senang deh, Pa. Bisa berbicara hal sedalam ini bersama papa dengan begitu terbuka. Tidak banyak loh pasangan suami istri yang bisa berbicara ttg kematian, move on, menikah lagi, seperti yang kita bicarakan sekarang ini." Kata Nanette sambil mencium pipi Valdi dengan sayang.
"Papa juga senang kita bisa bicara terbuka seperti ini. Karena kita profesinya memang memerlukan pemikiran yang terbuka .Papa juga tidak ingin mama terpuruk dalam kesedihan berkelanjutan saat papa meninggal dan pasti mama juga seperti itu, tidak mau papa bersedih lama2, makanya mama bisa mengusulkan, kita harus segera membuka diri kalau salah seorang dari kita meninggal duluan. " Kata Valdi sambil membelai- belai kepala Nanette istrinya tercinta.
Beberapa saat setelah Nanette sudah tertidur lelap dalam pelukan Valdi yang menatapnya dengan pandangan penuh cinta. Valdi berusaha untuk ikut memejamkan matanya agar segera terlelap. Tapi hatinya masih saja resah dan gelisah. Kejadiaan lupanya tadi bukan lagi semata-mata karena kelelahan atau pun stress.
Seharian ini , Valdi tidak dalam kondisi stress. Valdi malah sedang sangat santai menikmati family time bersama Nanette dan Viona.
Valdi bertekad harus segera mencari tahu segera agar hatinya bisa tenang. Besok , Valdi memutuskan akan membuat janji dengan Lucas, dokter syaraf sahabatnya sejak SMA. Semoga Lucas bisa memberi Valdi jawaban untuk menenangkan diri Valdi yang tetap gelisah tak menentu padahal Valdi baru mencapai kebahagiaan bersama istri tercintanya. Biasanya Valdi akan langsung tertidur lelap bila sudah mencapai kepuasan . Tapi tidak seperti hari ini. Valdi malah tak bisa tidur dan resah gelisah sepanjang malam.
“ Semoga tidak terjadi apa-apa dengan diriku.Tuhan. Semoga aku baik-baik saja. Aku belum sanggup meninggalkan Nanette, istriku dan Viona anakku. Dua orang yang sangat aku sayangi ini. Aku tidak sanggup mereka berdua menangis dan hidup hanya berdua. Tolong aku Tuhan, Lindungi aku . Tolong hilangkan penyakit beratku menjadi penyakit yang bisa disembuhkan dan tolong rubah penyakit ringanku menjadi kesehatan dalam diriku. Doa Valdi berulang-ulang dalam hatinya sampai beberapa saat kemudian, hatinya kembali tenang dan diapun tertidur lelap .
Tangannya tetap memeluk erat istri tercintanya, Nanette. Wanita pertama dan terakhir dalam hidupnya. Yang akan selalu Valdi sayangi dan cintai untuk selamanya.
Apakah terjadi sesuatu dengan otak Valdi? Mengapa dia bisa begitu pelupa ? Akankah mereka hidup bahagia sampai Viona anak mereka dewasa?