Nanette mematikan laptopnya dan menyimpannya ke tas kantornya lalu menutup pintu kantor di ruangan dosen dan segera beranjak pulang Hari ini adalah anniversary memperingati 5 tahun pernikahan antara Valdi dengan dirinya dan seperti biasa, Nanette ingin mempersiapkan acara romantis berdua dengan Valdi. Valdi pasti lupa peringatan ini , seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena Valdi bukan tipe cowok romantis yang ingat memperingati hari-hari pernikahan atau hari-hari special lainnya.
Dulu semasa masih pacaran saja, Valdi tidak pernah memberikan Nanette, bunga atau coklat di hari Valentine. Nanette yang selalu sibuk mempersiapkan acara special seperti Valentine saat mereka masih pacaran dulu dan empat tahun ini, Nanette juga yang selalu sibuk merencanakan surprise untuk memperingati hari pernikahan mereka.
Nanette selalu banyak ide romantis untuk memperingati hari pernikahan mereka dengan suasana super romantis.
Di tahun pertama, Nanette membooking kamar hotel dan mengirim pesan ke Valdi agar bertemu dengannya di jam delapan malam sehabis pulang kantor untuk makan malam bersama. Valdi yang seperti biasa datang terburu-buru dari laboratoriumnya, , melihat Nanette duduk menunggunya dengan dress merah sexy , baru dia menepuk jidatnya karena teringat kalau hari ini adalah peringatan hari pernikahan mereka yang pertama. Valdi mengucapkan beribu maaf. Tapi Nanette tidak sedikitpun marah dan langsung memaafkan Valdi, karena dia tahu memang itu adalah sifat Valdi yang tidak pernah bisa mengingat hari-hari special, karena dia terlalu disibukkan dengan pekerjaannya dan Valdi juga bukan tipe cowok romantis. Dia itu seorang ilmuwan yang lebih banyak pakai logika daripada perasaan. Nanette sangat memahami , itulah konsekwensi yang harus dia hadapi karena jatuh cinta dan menikah dengan seorang ilmuwan.
Waktu Nanette dan Valdi pacaran dulu , kakak-kakak perempuan Nanette, yang bernama Kak Ninette dan Kak Nanitte selalu mengatakan,Nanette adalah wanita bego karena jatuh cinta pada seorang pria yang tidak pernah memberikan buket bunga atau hadiah istimewa, saat Valentine. Tidak seperti pacar-pacar mereka yang super romantis, selalu memberi buket bunga mawar merah atau pink kepada kedua kakaknya saat perayaan hari kasih sayang atau peringatan hari jadian mereka, bahkan pacar Kak Nanitte pernah memberi Nanitte 100 kuntum mawar merah yang dirangkai menjadi buket bunga pada peringatan 100 hari mereka pacaran.
Nanette saat itu hanya tersenyum dan mengatakan . Valdi cukup memberinya cinta dan kasih sayang, tidak perlu memberinya bunga, karena Nanette mencintai Valdi apa adanya. Valdi yang pintar, Valdi yang sabar, Valdi yang sungguh penyayang dan Valdi yang setia, juga Valdi yang selalu penuh cinta.
Buat apa super romantis kalau tukang selingkuh seperti suami Ninette atau tukang marah-marah, tak punya otak dan hanya mengandalkan kekayaan orang tua seperti suami Nanitte. Nanette lebih memilih pria yang seperti Valdi, suaminya yang telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama dan sungguh sangat dia cintai.
Moment kejadian anniversary yang pertama itu sungguh sangat berkesan bagi Nanette dan Valdi . Saat makan malam, Valdi terkejut ketika Nanette dengan kakinya mengelus kaki Valdi di bawah meja yang tertutup taplak panjang. Nanette dengan kakinya yang berstocking hitam mengelus kaki Valdi mulai dari betis sampai pahanya dan menatap Valdi dengan mata penuh gairah cinta. Valdi menggeleng-gelengkan kepalanya agar Nanette berhenti menggodanya. Tapi Nanette tetap melakukannya sampai, Valdi tidak tahan dan mengajak Nanette untuk check in , Nanette langsung mengeluarkan kunci kamar yang telah dibookingnya dan Valdi tertawa senang, kembali menggeleng-gelengkan kepalanya, karena baru tahu, istrinya ternyata sudah mempersiapkan kamar untuk mereka. Tanpa sempat lagi menghabiskan dessert, mereka berdua langsung naik ke kamar hotel dan melabuhkan diri dalam permainan cinta yang penuh keiintiman. Kejadian itu benar-benar berkesan dan tak bisa dilupakan. Setelah itu mereka tidak pernah lagi nginap di hotel untuk memadu cinta berduan karena Viona sudah lahir setahun kemudian. Jadi untuk tahun ke lima ini. Nanette kembali akan mengulang peringatan seperti tahun pertama pernikahan mereka. Nanette telah booking restoran yang sama dan telah booking kamar juga. Viona bersama pengasuhnya akan nginap di rumah mama Valdi yang pasti akan sangat senang , cucu kesayangan dan satu-satunya itu akan nginap di rumah mereka hari ini.
Nanette juga sudah mengirim pesan kepada Valdi dan memintanya bertemu untuk makan malam bersama di Bimasena Club at the Dharmawangsa dan Valdi seperti biasa hanya menjawab OK dan memberi tanda hati. Nanette senang dengan tanda hati yang disematkan Valdi hari ini, dalam hati, dia berharap, mungkin Valdi tahun ini ingat, kalau hari ini adalah anniversary pernikahan mereka yang ke lima. Karena tidak biasanya Valdi menjawab dengan menambahkan tanda hati di pesan yang dia kirimkan kepada Nanette. Biasanya Valdi akan menjawab singkat aja. K untuk ok. Y untuk Yes atau Ya dan CU untuk see you.
Nanette sudah hapal dengan jawaban singkat itu, karena jawaban-jawaban seperti itu yang selalu diterimanya sejak pacaran dengan Valdi dulu. Valdi itu sangat jarang bisa memegang handphonenya kalau sudah di Lab, karena tangannya pasti akan sibuk dengan mikroskop dan tabung-tabung penelitian untuk memeriksa aneka genom dan sample yang harus ditelitinya.
Tepat jam enam, Nanette sudah sampai di rumah mertuanya bersama Viona dan pengasuh Viona yang bernama Suster Lely. Belum sampai di depan pintu saja. Viona sudah melonjak gembira ketika melihat Opa dan Oma nya yang berdiri di pintu pagar rumah untuk menyambutnya.
“ Cucuku tersayang.” Kata Opa Anton sambil mengangkat Viona dalam pelukannya.
“Opa-Oma. Hari ini kata mama, Viona inap di sini sama sus Lely. ” Kata Viona manja.
“ Iya dong. Viona akan nginap sampai hari Minggu, baru dijemput sama papa dan mama. ” Kata Oma Dyna sambil mengajak mereka semua masuk ke dalam rumah berlantai satu tersebut.
“ Nanette, nikmati waktu kalian berdua , jangan khawatir tentang Viona, mama akan menjaganya.” Kata Mama Dyna , mertua Nanette sambil menggandeng menantu kesayangannya ini.
“ Iya, Ma. Maaf ya merepotkan mama, dua hari ini.” Kata Nanette.
“ Jangan bilang gitu dong. Mama dan papa senang ada Viona yang menemani kami di sini. Kalian harus menikmati waktu berdua, apalagi di hari anniversary ini. Pasti Valdi lupa lagi, ya?” Tanya Mama Dyna.
Nanette kembali tersenyum . Papa Anton yang mendengar anak cowoknya lupa lagi dengan hari anniversary langsung nyelutuk
“ Valdi itu, uda dari kecil nggak ingat hari-hari istimewa. Hari ulang tahunnya sendiri aja dia lupa. Itu karena otak pintarnya kebanyakan dipakai meneliti. Jadi hari-hari istimewa selalu dianggapnya tak penting. Untung menantu kita ini ngerti banget ya Ma, sama anak kita. Kalau tidak, tiap tahun mereka pasti bakalan bertengkar.”
“ Untung istrinya Valdi itu kamu, Nanette. Kalau bukan kamu yang sangat dewasa dan pengertian. Pasti tiap tahun saat anniversary bakalan terjadi perang besar.” sambung mama Dyna sambil membelai bahu Nanette dengan sayang.
“ Valdi memang selalu lupa, Ma tapi setelah itu dia akan menebusnya dengan lebih banyak memberiku cinta dan kasih sayang. Itu sudah cukup buatku. Aku mengerti tentang Valdi yang tidak pernah ingat untuk memperingati hari pernikahan kami, seperti yang papa bilang tadi, hari ulang tahunnya aja dia seringnya lupa. Memang gitu sifatnya. Aku sudah tahu dari kami pacaran. Jadi aku, sangat memahami dia. Valdi itu tipe orang yang pakai logika daripada perasaannya. Aku sudah terbiasa. Jadi biarkan aku yang memberi dia surprise untuk memperingati hari pernikahan kami . Nanti seperti biasa, pasti dia akan menepuk jidatnya dan minta maaf berkali-kali. Keesokan harinya pasti baru dia akan memberiku hadiah dan minta maaf lagi karena telah melupakan hari pernikahan kami. Itu udah berlangsung empat tahun, Ma. Jadi aku sudah hapal. ” Kata Nanette sambil tertawa-tawa.
“ Valdi,Valdi. Kok bisa ya, dia sesibuk itu, sampai melupakan hari pernikahannya. Padahal itu kejadian setahun sekali.” Kata Papa Anton.
“ Namanya aja ilmuwan Pa, otaknya uda penuh dipakai untuk meneliti jadi tidak ada tempat lagi untuk hal lain.’ Kata Nanette.
“ Papa setuju dengan perkataan mamamu. Untung yang jadi istri Valdi itu kamu. Kalau orang lain pasti tidak ada yang semengerti kamu.” Kata papa Anton lagi.
“ Makasih ya Ma, aku mau berangkat dulu.Takut macet. Kami hanya nginap dua hari kok di hotel.Minggu siang, kami akan jemput Viona.” Kata Nanette untuk pamit.
“Jangan khawatir, nikmati saja waktu kalian berdua hari ini . Viona akan mama jaga. Mau kamu jemput seminggu lagi juga nggak apa-apa. Toh mama kerjaannya di rumah hanya masak untuk papamu.” Kata Mama Dyna lembut.
“ Terimakasih,Ma. Pa , aku pamit ya.” Jerit Nanette ke papa Anton yang lagi asyik memperhatikan Viona yang main dengan rumah boneka yang dibelikan opanya khusus untuk dia , di halaman belakang. Papa Anton hanya melambaikan tangannya.
Tepat jam tujuh tiga puluh, Nanette telah memarkir mobilnya di depan Hotel Dharmawangsa. Valdi pasti lagi on the way dari laboratoriumnya di daerah BSD , Serpong. Nanette memutuskan untuk masuk ke restoran dulu dan menunggu Valdi di sana. Meja mereka yang disiapkan khusus di sudut ruangan sudah tersedia dengan hiasan bunga mawar dan lilin panjang.
“ Selamat datang Ibu Nanette. Meja special anda telah kami siapkan. Silahkan menunggu kedatangan Bapak, di sana .” Kata Manager F & B nya menyambut kedatangan Nanette.
“ Terimakasih. ” Kata Nanette sambil tersenyum.
Nanette duduk di meja yang di tata dengan sangat indah. Menunggu Valdi suaminya dengan sabar. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 8.00 tepat. Tapi Valdi belum muncul juga. Macetkah dia? Nanette ingin meneleponnya, tapi takut menganggu konsentrasi Valdi saat menyetir. Jadi Nanette, memutuskan akan menunggu lima belas menit lagi sebelum menelepon Valdi. Nanette kembali menunggu sambil membalas beberapa email dari mahasiswa-mahasiswanya yang mengumpulkan tugas kuliah mereka.
Valdi memasukkan mobilnya ke garasi rumah dengan sedikit heran. Mengapa belum ada mobil Toyota Vios Silver , Nanette. Kemana Nanette? Tidak biasanya, istrinya pulang sebelum Valdi. Biasanya Nanette sudah sampai di rumah jam setengah enam sore, agar sempat memasak untuk makan malam mereka. Ini sepertinya tidak ada orang di rumah. Apa terjadi sesuatu pada Nanette dan Viona? Khawatir Valdi, dan secepatnya membuka pintu rumah. Bik Sum yang sedang menonton TV di ruang servis dekat kolam renang, terkejut melihat tuannya memasuki rumah dengan tergesa-gesa. Dia langsung bangkit dan lari ke ruang tamu menyambut tuannya.
“ Loh, Den Valdi . Bukannya nginap di hotel hari ini bersama ibu?” Tanyanya binggung. Karena begitu yang dia terima pesannya dari ibu Nanette . Kalau hari ini Tuan dan Nyonya akan nginap di hotel selama dua hari dan Viona akan nginap di rumah oma dan opanya.
Mendengar kata-kata Bik Sum. Valdi langsung kaget dan menepuk jidatnya. Oh My God! Aku melupakan pesan dari Nanette yang mengajaknya bertemu di hotel Dharmawangsa untuk makan malam . Lalu Valdi merasakan Handphonenya bergetar dan tertera tulisan Nanette . Valdi langsung memberi kode agar Bik Sum diam tak bersuara, sebelum dia mengangkat telepon Nanette.
“Ya, Sayang. Maaf aku terlambat sampai. Kamu makan dulu aja kalau sudah lapar. Tadi ada kendala di lab ku. Ada salah satu genom yang tercemar. Jadi harus aku riset ulang. Ini aku sudah mau otw.” Bohong Valdi dengan suara pelan. Dia merasa sangat bersalah. Biasanya dia hanya akan melupakan hari perayaan pernikahannya. Tapi dia tetap ingat janjinya untuk makan malam bersama Nanette. Tapi hari ini, dia bahkan lupa kalau Nanette mengajaknya makan malam dan pasti itu untuk memperingati hari pernikahan mereka. Aku sungguh merasa bersalah. Kata Valdi dalam langsung mengambil tas kerjanya kembali dan mengatakan dengan singkat kepada Bi Sum untuk merahasiakan hal ini dari Nanette. Bi Sum mengangguk patuh.
Valdi segera memacu mobil CR-V hitamnya, menuju hotel Dharmawangsa. Dia konsentrasi mengemudikan mobilnya agar bisa segera tiba dan berdoa supaya jalanan Jakarta sedikit bersahabat , supaya dia bisa sampai tujuan dan minta maaf pada Nanette istri tercintanya. Ntah apa lagi yang terjadi di otaknya akhir-akhir ini. Sejak kejadian Valdi melupakan Pin ATM nya beberapa bulan lalu dan Valdi yang lupa telah pasang pengaman waktu mau berhubungan intim dengan Nanette. Kejadian lupanya tidak pernah terjadi lagi. Dan kali ini pada peristiwa yang sangat penting ini, dia kembali lupa. Valdi merasa sangat, sangat bersalah.
Sudah lima tahun, dia tidak pernah mengingat hari pernikahan mereka sama sekali. Padahal sudah di buat alarm pengingat di handphonenya, tadi pasti berbunyi,saat dia ada di Lab, jadi tidak diperhatikannya. Saat Nanette mengirimnya pesan, Valdi juga tidak terlalu memperhatikan, dia pikir, Nanette hanya kepingin berduaan saja untuk makan malam. Tapi saat waktunya pulang kantor, Valdi sama sekali lupa dengan janji makan malamnya tersebut, dan langsung saja pulang ke rumah.
Aduh… ntah bagaimana aku harus menebus kesalahanku kali ini. Istriku yang sudah begitu baik, mempersiapkan makan malam romantis untuk kami. Dan juga membooking hotel agar kami dapat bermesraan dan merayakan hari di mana kami mempersatukan cinta kami dalam ikatan suci perkawinan, dan aku bisa melupakannya begitu saja. Aku ini benar-benar lelaki yang jahat dan sungguh sangat tidak romantis. Padahal istriku tak pernah menuntut apapun, tak pernah marah kalau aku lupa. Aku sungguh sangat merasa bersalah. Valdi sampai memukul-mukul kepalanya, kesal dengan kealpaannya kali ini.
Tepat jam 9, Valdi memarkir mobilnya di tempat parkir dan langsung berlari kencang menuju restaurant . Ketika dia melihat Nanette duduk dengan baju merahnya. Hatinya terasa sakit. Istri yang begitu dicintainya, menunggunya dengan sabar dan tersenyum manis memandangnya seperti dia tidak pernah terlambat. Valdi berjalan cepat menuju meja Nanette dan tanpa menghiraukan lagi tatapan orang-orang yang berada di sana. Valdi langsung memeluk Nanette erat.
“ Maafkan aku. Maafkan aku." Bisiknya di telinga Nanette.
Nanette, menepuk-nepuk punggung Valdi dan mengatakan
“ Pa, uda, .Malu pa, diliatin orang-orang.”
“ Biarkan aku memelukmu sebentar lagi. Aku bersalah membiarkanmu menunggu begitu lama.” kata Valdi tetap memeluk Nanette.
“ Aku mengerti. Kamu pasti harus menyelesaikan sample mu yang tercemar. Nggak apa-apa, aku menunggu. Ayo kita makan dulu. Pelukannya nanti kita lanjutin di kamar aja.” Bisik Nanette.
Valdi melepaskan pelukannya dan tersenyum pada istrinya dan mengangguk-angguk setuju lalu duduk di kursi di depan Nanette dan balas berbisik
“ Aku akan memberimu kehangatan dan kemesraan yang tak pernah kamu lupakan, untuk menebus kesalahanku. Kamu mau berapa ronde juga akan aku layani.”
“ Ohh.. Sejak kapan suamiku jadi genit begini? ” Kata Nanette sambil tersenyum.
Valdi juga tersenyum dan menghentikan obrolan mesra mereka ketika seorang pelayan datang menghantarkan makanan yang telah di pesan Nanette untuk mereka berdua.
Mereka makan dengan saling bertatapan mesra. Nanette sangat mencintai Valdi dan Valdi juga sangat mencintai istrinya. Valdi berjanji akan mencari cara supaya tahun depan, dia tidak lagi melupakan hari pernikahan mereka. Ini adalah lupaku yang terakhir. Aku akan berusaha keras, agar aku yang memberikan kejutan untuk Nanette di tahun ke enam nanti. Bukan dia lagi yang mempersiapkannya untuk aku. Janji Valdi dalam hati dan memandang istrinya penuh terima kasih dan rasa cinta nya kepada Nanette semakin dalam.
Dan aku bertekad akan ingat janjiku utk jadwal konsultasi kepada Lucas sahabatku yang dokter bedah syaraf.
Akankah Valdi melupakan anniversarynya lagi?