19

1620 Kata
Saat ini Kala ternyata sudah dibolehkan untuk pulang, ia pun mengemasi barang-barangnya dan ia juga sudah berganti pakaian. Seperti biasa ia bersama dengan teman-temannya. Mereka membantu Kala saat ada disini. "Lo ga mau pamit sama Ona Kal?" tanya Zahra kepada Kala tersebut. "Gua bakalan pamit kok, meskipun gua ga tahu apa nanti gua bisa ketemu ga sama dia, ya Lo tahu sendiri kemarin kakaknya kayak salah paham gitu ke gua. Ga tahu deh masalahnya apa juga." ujar Kala kepada Zahra. "Iya sih, ya udah nanti kita semua temenin Lo kok pokoknya." ujar Zahra. Mereka sudah menemui dokter dan sekarang ini Kala keluar dari kamarnya menuju ke kamar Ona yang tepat ada di depannya. Ia mengetuk pintunya tapi sama sekali tidak ada yang membukanya sampai akhirnya ada satu suster yang sekarang ini mengatakan pada mereka bahwa tidak ada pasien di dalan karena tadi ia melihat bahwa Ona pergi bersama dengan Oreo. Kala mengatakan terimakasih kepada suster karena sudah memberi tahu dia. "Ya udah deh, kayaknya emang belum waktunya ketemu sama Ona lagi. Next time maybe kita bisa ketemu. Yok lah kita balik sekarang." ujar Kala. "Ya udah yuk Kal, kita balik aja karena Lo juga butuh istirahat biar cepet sembuh terus juga cepat berangkat lagi ke sekolah." ujar Kala Zahra. Mereka pun sekarang sudah turun ke bawah dan sudah berjalan menuju ke luar. Namun saat mereka melewati taman rumah sakit, mereka melihat ada Ona disana. Ona tampak bersama dengan Oreo yang berada di sampingnya. "Lo pada tunggu disini ya. Gua mau nemuin Ona dulu." ujar Kala yang membuat teman-temannya khawatir pasalnya disana ada Oreo juga. Jika tidak ada Oreo mungkin mereka tidak akan sekhawatir ini kepada Kala. "Tapi, serius Lo bakalan ga papa Kal? Disana ada Oreo, lo juga lihat kan?" tanya Leano kepada Kala dan Kala pun mengangguk. Tentu ia melihatnya karena tadi ia sadar bahwa disana ada Ona pun juga karena ada Oreo yang duduk disana, makanya ia mempertajam penglihatannya dan ternyata benar, Oreo tidak sendiri taoi bersama dengan Ona. "Gua bakalan baik, Oreo ga seburuk itu gua kira." ujar Kala yang kini sudah berjalan menuju ke Ona dan Oreo yang ada di taman rumah sakit. Ona dan Oreo sendiri belum tahu bahw disana ternyata ada Kala yang menuju ke arah mereka. Sampai akhirnya Kala sudah benar-benar ada di sampingnya. "Ngapain Lo kesini?" tanya Oreo saat ia sadar terlebih dahulu sebelum Kala menyapa mereka, hal itu membuat Ona terkejut mendengarnya. "Kala, Kala udah pulang?" tanya Ona karena Kala sudah tidak lagi menggunakan baju rumah sakit sekarang. Kala mengangguk kepada Ona. "Iya Ona, aku udah boleh pulang sama dokter. Semoga kamu cepat nyusul ya. Oreo gua ga lama kok, gua cuma mau pamit sama Ona." ujar Kala. "Kala, maaf ya soal kejadian kemarin. Ona jadi ga enak." ujar Ona. "Ga papa kok Nya, oh ya kamu beneran ya istirahat yang cukup terus makan yang teratur sama minum obatnya juga jangan lupa. Biar cepat pulang okay? Kalo gitu aku pulang dulu ya." ujar Kala kepada Ona dan Ona mengangguk. Ia juga mengatakan hati-hati kepada Kala. Kala pun sudah pergi dari sana menuju ke teman-temannya. Lagi-lagi saat ini Oreo merasa sedikit kesal kepada Ona karena ia terlihat sangat perhatian dengan Kala, padahal bisa di bilang jika Kala itu merupakan orang baru di kehidupannya Ona juga. "Perhatian banget Lo sama dia. Suka Lo?" tanya Oreo kepada Ona sembari sekarang ia kembali duduk. Ona menatap Oreo dan ia juga duduk. "Kayaknya Ona ga perlu jawab pasti Oreo juga tahu jawabannya kan?" tanya Ona yang tidak di jawab oleh Oreo. Mereka berdua kini di taman sampai sore, malam ini mereka berdua kembali ke kamar Ona karena mereka harus makan. Tadi baik Ona dan Oreo sepakat untuk membeli makan dari luar karena Ona juga mengeluh bahwa makannya sangat hambar di mulutnya. Makanya sekarang Oreo sudah membawa beberapa minuman dan fried chicken menuju ke kamar Ona. Mereka pun sampai di kamar Ona dan kini mereka berdua mulai makan. Rasanya sangat lapar sekali perut mereka. Akhirnya mereka menemukan makanan enak jadinya mereka makan banyak. Mereka pun makan berdua sembari melihat film di TV. Saat ini Ona baru sadar bahwa nanti malam ia dan Oreo akan tidur satu ruangan berdua saja karena Nathan sudah tidak ada. Namun tentu saja tidak akan terjadi apa-apa diantara mereka berdua karena Oreo bukan orang yang seperti itu meskipun ia nakal dan bad boy. Namun nakalnya Oreo masih dalam tingkat yang wajar. "Dari tadi Acha, Putra sama yang lainnya chat nanyain Lo terus. Lo serius ga mau mereka kesini?" tanya Oreo membuat makan Ona jadi tidak enak. "Oreo bisa ga kalo ga bahas mereka sekarang? Ona masih marah, Ona jadi ga nafsu makan gara-gara Oreo ngomongin itu. Emangnya kenapa kalo Ona ga ngebolehin mereka kesini? Oreo mau marah? Kalo gitu Oreo ga usah kesini aja ga papa. Ona sekarang juga bisa sendiri." ujar Ona dengan marah. "Ga usah sok-sokan deh, ntar sendirian disini Lo bisa bakar rumah sakit lagi. Lo kan ceroboh." ujar Oreo kepada Ona dan ia meminta Ona untuk melanjutkan makan lagi. Karena Oreo berhenti membahas tentang itu jadi sekarang Ona pun melanjutkan makan karena sayang jika dianggurin saja. Oreo dan Ona makan dengan lahap hingga makanan mereka habis tak tersisa, padahal makanan mereka tadi cukup banyak. Ona sekarang sedang meminum obat, setelah meminum obat ia menonton film bersama Oreo. Ona menyenderkan kepalanya di bahu Oreo. Mereka larut dalam film tersebut, saling larutnya Ona sampai ketiduran karena sudah mengantuk. Oreo pun melihat Ona yang tidur itu. Ia mengambil handphonenya dan memfoto Ona. Entah kenapa ia sedang ingin iseng aja, setelah memfoto ia sekarang memindahkan Ona ke tempat tidurnya, setelah ia menyelimutinya sekarang Oreo kembali ke sofa tadi. Ia pun duduk dan melihat foto Ona tadi. Keisengannya tidak hanya berhenti di situ saja karena sekarang Oreo sudah membuka aplikasi instagramnya dan ia akan mengupload foto tersebut. Ia sudah menguploadnya dengan caption 'GWS'. Ya, hanya tiga huruf saja tapi itu sudah mampu membuat banyak perempuan memenuhi komentar Oreo. Itu semua dikarenakan Oreo memposting Ona dan yang kedua Oreo sangat jarang mempost foto. Makanya saat ia memposting foto sangat ramai. Oreo tak memikirkan hal itu karena sekarang, setelah ia membuat keributan besar di instagramnya itu ia memilih untuk tidur lagi pula yang ia jaga, Ona juga sudah tidur dan tenggelam dalam mimpinya. Ia pun tidur. Pagi telah datang kembali, kemarin Nathan mengatakan bahwa ia akan pulang pagi ini. Namun semua rencannya gagal karena ia harus berada di sana lebih lama karena tiba-tiba saja tugasnya bertambah. Nathan sebenarnya ingin marah tapi ia tidak bisa karena ini bagian dari tugasnya. "Argh, kenapa sih harus ada tugas ini." ujar Nathan dengan sangat kesal. "Sabar Nath, calm." ujar Megan yang merupakan teman kampusnya itu. Sementara Ona sekarang hanya melakukan apa yang ia lakukan kemarin, sangat bosan sekali. Ia berharap supaya dirinya bisa secepatnya pulang karena lagi pula ia juga sekarang sudah sangat membaik. Ia sudah merasa sehat. Jadi ia nanti akan minta pada dokter untuk memulangkan dirinya dengan cepat karena meskipun ia pulang cepat nanti juga akan bersama dengan Oreo tapi setidaknya mereka di rumah, tidak di rumah sakit ini. Siang ini akhirnya dokter sampai, Ona pun langsung mengatakan pada dokter bahwa ia ingin segera pulang karena sudah bosan beraada disini. "Dokter, Ona udah boleh pulang kan? Ona udah sehat nih, serius deh Ona ga bohong. Tanya sama Oreo, Ona ga pernah bohong kok." ujar Ona itu. "Bohon dok, Ona suka bohong itu sama saya." ujar Oreo menjahili Ona. "Ihh Oreo mah ga bisa di ajak kerjasama. Boleh kan dok kalo Ona pulang nanti? Atau sekarang malah lebih baik hehehe." ujar Ona kepada Oreo. "Iya, sore atau malam ya Ona bisa pulang. Tapi inget nanti tetap minum obat sama makan teratur ya kalo sampai ke rumah." ujar Dokter tersebut. "Yeay, siap dokter. Makasih banyak ya dok." ujar Ona dengan senang karena ia akhirnya bisa pulang juga. Ia sangat lega karena akhirnya pulang. Sore ini akhirnya Ona diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit karena Ona sudah sangat mendingan. Hanya saja ia memang diminta untuk istirahat di rumah selama dua atau tiga hari lagi sebelum kembali beraktivitas seperti hari-hari biasanya. Ona sebenarnya sangat malas jika diminta untuk terus menerus di rumah tapi ya mau bagaimana lagi toh ia tak punya pilihan karena Nathan pasti akan selalu mengawasi Ona agar Ona tidak pergi-pergi. Ona pulang tidak bersama dengan Nathan karena memang Nathan ternyata masih di luar kota. Tugasnya tiba-tiba saja bertambah banyak. Ia pun juga sebenarnya marah dan kesal tapi mau bagaimana lagi ia harus tetap mengerjakan tugasnya itu agar ia lulus pada mata kuliah yang satu ini. "Na, Lo masih marah sama gua? Marahnya lama banget." ujar Oreo. "Ya Oreo pikir sendiri aja deh, gimana perasaan Oreo kalo Oreo ditinggal main sama temen-temen Oreo yang udah dekat banget disaat Oreo lagi sakit? Pasti juga Oreo ngerasa sakit kan?" tanya Ona kepada Oreo tersebut. "Iya iya gua tahu tapi sakitnya ga sebegininya juga kan?" ujar Oreo itu. "Ga tahu lah, emang Oreo itu ga peka-peka dari dulu." ujar Ona tersebut. Mereka berdua sekarang sudah berada di perjalanan menuju ke rumah Ona. Oreo tak tahu apakah Nathan nanti akan pulang atau malah besok pulangnya yang pasti Oreo akan selalu bersama Ona sampai Nathan pulang. Ia tak mau kecerobohan Ona membuat Ona terluka lagi, cukup kemarin saja ia kecolongan karena Ona juga tidak memberi tahu dirinya tentang keadaannya. Ona dan Oreo akhirnya sampai juga di rumah Ona. Mereka berdua turun dan langsung masuk ke dalam kamar Ona. Oreo hanya meminta Ona untuk tidur saja tapi Ona tidak mau karena Ona juga capek tidur terus. Maka dari itu ia sekarang pergi ke ruang TV dengan es krim yang ada di tangannya. Ia sudah kangen dengan es krim coklat stroberi kesukaannya ini. Akhirnya Oreo juga terjebak disana dan menemani Ona yang sedang nonton salah satu film.t
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN