bc

Spoiled Girl And Oreo Boy

book_age4+
119
IKUTI
1K
BACA
possessive
friends to lovers
goodgirl
powerful
sweet
humorous
campus
city
childhood crush
friends
like
intro-logo
Uraian

Ona merupakan cewek yang sangat manja, ceroboh dan juga cengeng. Tahun ini ia berusia 17 tahun dan ia akan masuk ke Universitas Garuda. Ona sudah menyukai satu cowok yang sedari SMA sudah ia sukai. Bahkan, Ona masuk ke Universitas Garuda karena cowok tersebut juga masuk ke Universitas Garuda.

Cowok itu adalah Oreo. Ya, memang sedikit aneh namanya. Namun memang itulah dia. Seperti namanya, Oreo sangat menyukai snack biskuit Oreo. Ona pun selalu membawakan biskuit itu untuk Oroe. Meskipun Oreo sudah mengetahui bahwa Ona menyukainya, ia tidak menjauhinya walaupun Oreo tidak memiliki rasa kepada Ona.

Namun anehnya setiap Ona sedang kesusahan dan manja, ia selalu lari ke Oreo. Dan ajaibnya Oreo pun akan menolong Ona.

Bagaimana kelanjutan kisah antara Oreo dan Ona? Apakah Ona akan mendapatkan balasan cinta dari Oreo?

chap-preview
Pratinjau gratis
1
Ona Ratu Kalisya saat ini sedang berada di rumahnya. Ia baru saja ingin keluar dan berangkat dengan mobilnya tapi ia berhenti di depan pintu rumahnya saat ia teringat bahwa ia melupakan sesuatu yang sangat penting. Ia pun pergi ke kamarnya lagi dengan penuh rasa semangat. Setelah sampai di kamar, Ona mengambil Biskuit Oreo dan juga s**u Milo yang akan ia berikan kepada Oreo nanti di sekolah. “Loh Aa kira kamu dah berangkat Na, ternyata belum.” ujar Nathan yang merupakan kakak sepupu dari Ona. Ona memang tinggal bersama dengan keluarga dari orangtuanya karena orangtuanya sudah meninggal sejak Ona berusia lima tahun. “Iya A hehehe tadi udah mau berangkat sih sebenarnya, tapi ya karena kelupaan sesuatu akhirnya Ona balik lagi deh.” ujar Ona sembari memperlihatkan satu kotak s**u Milo dan juga Satu Bungkus Biskuit Oreo berisi empat biskuit tersebut. “Dasar ya kamu tuh, Oreo terus yang diurus. Ya udah kamu berangkat gih. Hati-hati di jalan ya jangan ngebut ya Ona.” ujar Nathan sembari mengelus lembut rambut Ona yang mana hal ini sangat disukai oleh Ona. Ona bahkan sering minta hal ini. “Berangkat dulu ya Ona A.” ujar Ona dan sekarang Ona sudah benar-benar masuk ke dalam mobil dan ia meninggalkan rumah. Di jalan ia tampak sangat bahagia karena akan bertemu dengan Oreo lagi setelah liburan yang sangat lama baginya karena disaat liburan itu ia tidak bisa melihat dan bersama dengan Oreo juga. “Aduh kenapa Ona deg-degan gini sih mau ketemu sama Oreo. Duh nanti Ona sekelas ga ya sama Oreo. Semoga sekelas deh ya.” ujar Ona karena sewaktu kelas 10 kemarin ia tidak bisa sekelas dengan Oreo, malahan Acha yang merupakan teman Ona lah yang bisa satu kelas dengan Oreo. Maka dari itu ia berdoa supaya satu kelas. Ona saat ini sudah sampai di SMA Garuda, ia langsung keluar dan melihat ke papan pengumuman. Namun karena sedang sangat ramai akhirnya ia hanya bisa menunggu saja. Ia sudah akan masuk ke kerumunan itu karena bel masuk sudah akan berbunyi, tapi seseorang yang sangat ia kenal muncul dari lautan manusia tersebut. “Ona, gua seneng banget akhirnya kita sekelas, dan tebak apa lagi yang bisa bikin lo seneng? Ya!! Kita juga sekelas sama Oreo.” ujar Acha kepada Ona itu. “Hah? Sekelas sama Oreo? Acha yakin? Wah ini Ona ga mimpi kan Acha? Acha ga lagi bohong kan sama Ona? Astaga Ona beneran seneng banget sekarang. Ayo kita cepetan ke kelas. Ona pingin cari tempat duduk yang deket sama Oreo biar Ona bisa natap Oreo setiap detik.” ujar Ona dengan mata berbinar dan saat ini Acha serta Ona berjalan menuju ke kelas mereka yaitu 11 IPS 2. Mereka berdua masuk. Sesampainya di dalam ternyata benar sudah ada Oreo disana. Ia sedang mengobrol bersama dengan Putra dan Zaki saat ini. Ona pun langsung mendekati Oreo ditemani oleh Acha. Oreo menatap terkejut pada Ona dan Acha yang masuk ke kelas IPS 2 ini sekarang. Terlihat Ona dengan mata berbinar memberikan Milo dan Oreo kepada Oreo setelah itu Ona duduk di bangku paling dekat dengan Oreo tersebut. “Lo ngapain duduk di deket gua Ona?” tanya Oreo menatao ke Ona saat ini. “Loh? Oreo belum tahu ya? Ona sama Oreo satu kelas.” ujar Ona dengan senang dan teman-teman sekelas mereka termasuk juga dengan Acha, Putra dan Zaki tampak bertepuk tangan karena itu arti nya Ona bisa lebih dekat dengan Oreo. Memang mereka semua banyak yang menjadi shipper dari Ona dan Oreo karena mereka berdua terlihat sangat cocok meski pun Oreo terlihat belum mencintai Ona tapi setiap Ona membutuh kan seseorang Oreo selalu ada dan akan selalu datang untuk Ona. Hal itu dikarenakan Oreo juga pernah bertemu dengan Natahn dulu. Saat itu Nathan menitipkan Ona kepada Oreo dan ia terlanjut menyanggupi janji itu. “Oreo pasti seneng kan ya bisa sekelas sama Ona? Kalo ada apa-apa kan Oreo jadi cepet bisa nolongin Ona hehehe.” ujar Ona anak manja itu kepada Oreo saat ini. “Nah bener tuh Re, daripada lo kayak dulu lagi kan kudu lari dari lantai 3 ke lantai 1 karena Ona kena masalah. Sekarang kalo sekelas jadi tambah leluasa bisa ngejaga nya. Beuh mantap bener nih ya kata-kata nya gua hahahah.” ujar Zaki yang mendapat kan tatapan tajam dari Oreo dan Zaki pun setelah itu menjadi diam saja. Seperti yang sudah-sudah di SMA Garuda ini saat pertama kali sekolah tentu mereka tidak akan melaksanakan pembelajaran. Karena itu lah, sekarang Oreo tampak beranjak dari kelasnya membuat Ona yang baru sadar pun langsung menyusul Oreo. “Oreo mau kema-naaaaaa... sakittt.” ujar Ona yang saat ini terjatuh karena ternyata saat akan berlari tali sepatunya copot. Ona pun saat ini menangis sembari melihat kakinya yang terluka. Oreo yang baru saja ingin terbenas dari Ona pun mau tak mau langsung berbalik dan saat ini ia meminta agar Ona menjadi tenang saat ini. Oreo membawa Ona ke kelas dan ia membuka tas Ona yang mana di tas Ona selalu ada kotak P3K. Oreo mengobati Ona dan setelah itu ia pun menatap Ona. “Udah ga usah nangis lagi, udah sembuh. Sekarang ke kantin yuk makan.” ujar Oreo dan saat ini Ona mengangguk. Mereka pun akhirnya pergi ke kantin bersama dengan Acha, Zaki dan juga Putra. Sedari tadi Ona menempel pada Oreo terus. Jika Oreo melepaskan tangan dari Ona, ia akan menangis dan Oreo tidak mau jika Ona menangis lagi karena itu sangat merepotkan sekali. Ia tidak ingin banyak orang repot. “Oreo, Ona mau es krim rasa coklat.” ujar Ona yang manjanya kembali kambuh. “Ya udah tunggu disini gua beliin dulu.” ujar Oreo yang saat ini sudah beranjak dari sana, ia tampak membeli es krim tadi. Acha saat ini mengelus rambut Ona dan mengatakan bahwa luka Ona sebentar lagi akan sembuh karena Oreo yang mengobati. Oreo kembali ke tempat duduknya dengan Ona tersebut dan saat ini mereka menikmati makanan mereka masing-masing. Ona tampak seperti anak kecil saat mendapat kan es krim kali ini. Ia tampak sangat senang sekali pada hari ini. Sementara itu Orion dan Gala sedang bersama dengan teman-teman nya. Beberapa teman Orion tampak melihat ke satu meja yang mana itu adalah mejanya Ona dan Oreo. Mereka semua tertarik pada Ona tapi dengan kemanjaan Ona yang sudah tingat dewi itu mereka memilih mundur lagi pula juga Ona tidak akan menyukai mereka karena yang disukai Ona dari dulu hingga sekarang hanyalah Oreo saja dan tidak ada yang lainnya. Orion tampak melihat ke arah Ona lagi, saat kelas satu dulu Ona merupakan teman satu kelasnya dan ia benar-benar sangat manja sekali. Ia juga seperti ketergantungan dengan adanya Oreo dihidupnya. Entah lah bagi Orion, Ona itu hanya cari perhatian saja kepada Oreo, Acha mau pun orang-orang yang ada disekitarnya. Ya Orion tidak tahu juga kenapa Ona seperti ini tersebut. “Ga pernah berubah deh perasaan Ona, dari dulu sampe sekarang always Oreo, Oreo and Oreo. Gua rasa dia udah buta kali ya.” ujar Orion sembari menyeruput es teh nya membuat teman-teman nya tampak tak setuju dengan Orion tersebut sekarang. “Maksud lo apa deh On? Perasaan dari dulu lo selalu ga suka wajtu Ona lagi sama Oreo? Atau jangan-jangan selama ini lo suka ya sama Ona?” tanya Lumi itu. “Enak aja lo, lo besok juga pada tau kenapa gua bilang ini.” ujar Orion tersebut. “Oreo ini.” ujar Ona yang memberikan mangkuk baksonya kepada Oreo. Tak lain tak bukan adalah Ona meminta Oreo untuk memotongkan bakso di mangkuknya. Padahal saat ini Oreo juga sedang akan makan, ia pun terlihat sepertti frustasi sekali. Acha yang paham dengan Oreo itu akhirnya menawarkan diri untuk menggantikan. “Ona, biar gua aja ya yang motongin. Kasian Oreo juga mau makan. Dia udah laper itu. Sebentar ya gua potongin.” ujar Acha yang sudah akan membawa mangkuk itu ke depannya tapi tak lama kemudian Oreo mencegahnya dan saat ini tangan Acha dan Oreo malah bersentuhan. Ona melihat ke arah Oreo dan Acha tersebut sekarang. “Udah sini biar gua aja kalian mah lama bener.” ujar Putra yang langsung memotong-motong itu untuk Ona sementara Oreo dan Acha sekarang terlihat salah tingkah. Putra sudah memptong bakso itu dan memberikan ke Ona, Ona pun berterimakasih ke Putra dan sekarang ia memakan baksonya yang enak ini. Mereka berdasa di kantin saat ini dan mereka melihat terdapat cewek yang sepertinya adik kelas ditembak oleh kakak kelas di kantin. Menurut Ona itu sangat lah lucu dan juga so sweet. Ona saat ini sedang membayangkan bagaimana jika dirinya dan Oreo yang berada disana. Pasti dia akan sangat bahagia sekali karena Oreo menem aknya dan pasti ia akan menjawab ya. Mereka masih melihat dan saat ini ikut mengompori agar cewke tadi menerima cowok itu dan mau berpacaran dengan nya. “Terima... Terima... Terima..” ujar mereka semua dengan penuh rasa semangat. Dan saat cewek tadi mengatakan ya mereka pun langsung bersorak germbira sekarang. “Wahhh gilaa so sweet banget sih bisa banget kayak gitu. Kapan ya Ona bisa ditembak kayak gitu?” ujar Ona seakan ia memberikan kode kepada Oreo tersebut. “Nah bener tuh Re, kapan lo mau nembak Ona kayak cowok tadi. Beuh gua yakin pasti bakalan diterima dan kabarnya pasti bakalan jadi trending sih kalo lo udah resmi sama Ona. Iya ga Na?” ujar Zaki yang diangguki oleh Ona sementara Oreo menatap Zaki dengan pandangan kesalnya. Entah lah ia kesal saja saat ini. Saat ini Oreo mengajak mereka untuk ke kelas karena sebentar lagi kabarnya sudah diperbolehkan untuk pulang. Ona pun ikut saja ke kelas asal dengan Oreo kemana pun itu ia akan mengikuti Oreo. Mereka sudah ada di kelas saat ini. Benar saja semua nya sudah diperbolehkan untuk pulang. Ona sangat senang sekali. “Oreo, kaki Ona kan sakit. Boleh ya kalo Ona diantar sama Oreo hari ini? Please ya Oreo.” ujar Ona memohon kepada Oreo tersebut dan Oreo lagi-lagi tidak bisa menolak nya. Ia pun akhirnya mengangguk. Saat ini Oreo dan Ona pergi ke parkiran mobil. Disana Oreo melihat bahwa mobil Ona ada disamping mobilnya. “Lah? Lo gimana deh? Lo tuh ternyata bawa mobil? Terus mobil lo mau lo taruh dimana Ona?” tanya Oreo dan Ona pun sekarang juga menjadi bingung. “Nanti mobil nya di anbil sama supirnya Ona. Tenang aja Oreo, ayo kita pulang sekarang. Panas banget sekarang.” ujar Ona karena memang saat ini sedang panas. Akhirnya Oreo menurut saja dan ia pun membawa masuk Ona, setelah itu ia membawa mobilnya menuju ke rumah Ona yang sangat ia hafal jalannya karena ia memang sering sekali diminta untuk mengantarkan Ona pulang seperti sekarang. Ah kenapa gua b**o banget sih, harusnya tadi gua ajak Acha sekalian biar gu bisa pdkt smaa dia. Ya udah lah udah kejadian juga sih. Batin Oreo yang baru sadar bahwa sebenarnya ia ini bisa memanfaatkan Ona tersebut.

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook