_Seseorang yang datang, yang tidak kamu pinta. Adalah orang yang teramat mencintamu, Agam_
Menghindar, tidak perlu ambil pusing adalah hal yang pantas dilakukan saat ini oleh Sahira. terluka, kecewa dan marah mendapati perlakuan yang tidak sepatutnya, untuk apa masih memikirkan satu nama yang membuat harga dirinya lenyap, bahkan takdir saja enggan mendukung.
" Pagi Mas Agam, sekalian mau disiapkan sarapannya?" Tawar Lia sebelum masuk ke kamar Ibunda Agam, rutinitas biasa.
" Enggak Mbak, aku bisa sendiri." Agam menolak, baru saja keluar dari kamar mandi.
Lia mengangguk." Kalau gitu, Mbak tinggal ya Mas. Ibu belum ada makan apa – apa dari tadi malam."
" Sampaikan ke Ibunda jika aku pulang ya Mbak." Agam titip pesan," sebentar lagi aku ke sana, ganti baju dulu."
" Baik Mas." Jawab Lia
