_ Jangan berharap kejutan apa pun, ketika tidak sedang pura – pura bertengkar demi sebuah moment spesial_ " Alah, prank itu." Kata Sahira setengah berteriak," mana mungkin Maya minta putus, kan saling mencintai." Dimas memukul pelan mulut Sahira." Malas ah cerita, belum apa – apa Mbak sudah bawa perasaan." " Dih, sok tahu." Katanya tidak terima," oke, laanjut deh lanjut." Dimas pun melanjutkan perkataannya, seperti apa yang diingat ketika Agam bercerita panjang lebar pada Abim tadi malam. Sesekali tampak raut wajah Sahira terlihat sedih, terkejut dan tidak percaya. " Hah? Masa sih Dim?" Sahira bertanya – tanya, masih menerka – nerka. " Aku dengarnya begitu Mbak." Dimas meneguk habis satu gelas air yang disuguhkan Sahira tadi," nggak nyangka kan? Aku juga, kelihatannya mereka keluar