_ Sedih ya, mereka. Kataku pada beberapa orang yang mengerti inti masalah. Lupa, kalau aku juga sedang ditatap pilu oleh orang yang sama._ " Balikan ini kan?" Kinan menguntit, masih penasaran mengapa Sahira bisa keluar bersama Agam dari mobil lelaki itu. " Belum ah, belum." Ia melambai – lambaikan tangan." Ada urusan, dia menolongku di sini." Sahira bersikukuh bahwa tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dan Agam. " Terus? Satu rumah seperti ini, apa lagi alasan kalau bukan berniat rujuk?" " Benaran Kin, aku nggak balikan." Sahira pasrah," numpang tinggal buat test untuk beberapa hari." " Test apa?" " Ih, privasi aku tahu." Ia duduk, menatap Kinan." Ngapain ke sini?" " Aku sih ada beberapa urusan yang mesti dituntaskan," Kinan menoleh kearah luar, tampak Hamdan dan Agam masih t