19. Gara-gara Nafkah Batin

2011 Kata

“Kubisnya bagus yang putih atau yang ungu, Da?” tanya Ibu ketika aku menemani beliau belanja kebutuhan harian. Kulkas mulai kosong, saatnya kami memenuhinya kembali. Sebelum aku pembekalan dan internship, kuusahakan untuk sering-sering menemani Ibu ke mana pun beliau pergi. Aku sudah lama jauh dari beliau, jadi aku ingin keberadaanku saat ini bisa dirasakan beliau dengan baik. Seringkali aku merasa betapa ibu senang aku di rumah. Bayangkan saja, aku anak perempuan satu-satunya, tetapi beliau jarang merasakan keberadaanku sejak aku remaja. Dulu memang Ibu ingin anak laki-laki, jadi beliau sangat bahagia saat Albi lahir. Aku sempat cemburu karena aku merasa dinomorduakan. Mungkin itu menjadi salah satu alasan kenapa akhirnya aku mau dibawa Om dan Tante ke Jakarta. Di sana, aku benar-benar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN