PART 26 - Maaf

1855 Kata

Yasmin tak mau pulang, karena itulah ia berada di tempat ini sekarang. Tempat yang baru pertama ia datangi. Tempat yang baru pertama Yasmin memiliki keberanian - untuk masuk ke dalamnya. Perempuan itu dengan kikuk membelah barisan orang-orang di lantai dansa dan memilih meja bar paling ujung. Meletakkan tas kecilnya di meja dan duduk di atas kursi yang terlalu tinggi untuknya itu. Yasmin melihat barisan minuman di depannya dengan takjub. Merasa ragu sejenak - tapi merasa ia tak mungkin pulang tanpa meminum apapun. Bukankah itu alasan Yasmin datang ke klub malam? Untuk mabuk dan melupakan semuanya? "Sudah menentukan pilihan, Cantik?" tanya salah satu bartender muda yang tersenyum manis padanya. Yasmin tak tahu apa yang harus ia pesan. Jadi ia tak bisa menjawabnya dengan cepat. Semua nama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN