Brian menatap tajam pada Raisa yang baru saja turun dari mobil Rendi, begitu pun Raisa yang mendengus lalu melanjutkan langkahnya menuju kontrakan. Belum juga sampai, Brian mencekal lengan Raisa "Apa ini Sa?" tanyanya dengan mata tajam dan rahang mengeras. "Apanya yang apa?" mata Raisa tak kalah tajam. "Aku suruh kamu tunggu, kenapa kamu pulang sama Pak Rendi?!" Brian bahkan melajukan motornya secepat yang dia bisa agar Raisa tak menunggu lama. Tapi, Raisa justru pulang lebih dulu dan dengan, Rendi? "Yakin? bukannya kamu begitu menikmati kebersamaan kamu sama Mira, makanya kamu lama?" "Hah?" Brian tak mengerti apa yang di katakan Raisa. menikmati apanya? dia justru ingin cepat pulang dan tak ingin berlama- lama. "Udahlah mas, kamu pergi sama Mira, aku sama Pak Rendi, kita impas." Ris