Raisa merapikan berkas yang harus dia serahkan pada Rendi sebelum memasuki ruangan Direkturnya itu. Setelah mengetuk pintu Raisa pun masuk. "Permisi Pak, ini berkas yang harus anda tanda tangani," ucapnya begitu memasuki ruangan. Rendi mengangguk "Bawa kemari." Rendi melepas dasinya dan menampilkan d**a bidangnya dari dua kancing kemeja yang terbuka. Bagi setiap wanita pastilah akan menelan ludahnya karena merasa tergoda saat melihat pemandangan tersebut, tapi tidak bagi Raisa, perempuan itu justru merasa enggan untuk mendekat, dan tiba- tiba merasa takut. Raisa bahkan menundukkan wajahnya agar rasa takutnya tak kentara. Lain dengan Raisa, Rendi justru menyeringai. Dia tahu tak akan ada yang mampu menolak pesonanya, tidak akan ada yang tak tergoda melihat keseksiian tubuhnya, bahkan p