POV Pak Adam "Dam, A-daaam!" Tok tok tok tok. Pintu diketuk keras dari luar. "Sudah jam berapa ini belum bangun juga?!" Suara mama kembali terdengar memekakkan telinga. Aku bukannya masih tidur melainkan baru selesai salat, itulah sebabnya tak menjawab ucapan mama tadi. "A-daam." "Iya, Ma." Sudah menjadi kebiasaan mama memang, kalau tidak dijawab akan terus teriak-teriak. Aku pun menuju pintu dan membukanya, mama langsung memperhatikanku yang masih memakai kopiah juga sarung kotak-kotak dengan ekspresi jengkel. "Jam setengah enam baru salat," gerutunya sambil menggelengkan kepala. "Bukan baru tapi sudah selesai salat, Ma." Aku menyipitkan mata melihatnya sudah rapi mengenakan terusan panjang merah hati dengan jilbab senada. Ia juga tampak sudah bersolek. "Mama mau pergi arisan?" tany