gerak-gerak

1271 Kata

"Tuan," Sapa Sekertaris Rey ketika Rangga sudah di hadapannya. "Kau akan disini, membantu Vivi menjaga Nadiaku." Tanpa menatap Rey Rangga berkata demikian. Antara senang dan takut. Senang bisa di Indonesia, dan takut Rangga bepergian sendiri. Biasanya Rey selalu ada di samping Rangga kemanapun pria itu pergi. Namun entahlah, kenapa dia bisa merasa senang dan takut di saat seperti ini secara bersamaan. "Anda yakin, Tuan?" Rey menatap wajah tuannya lekat. Ada kesedihan yang bisa Rey rasakan. Kesedihan tentang kenyataan yang harus Rangga bawa di hadapan ayahnya. "Tentu saja, kau pikir aku siapa harus di temani olehmu Ck." Mendesah. Wajah tanpa tanpa ekspresinya berubah kesal. "Maaf tuan." Tutur Rey lirih kemudian menunduk. Tuannya benar, tidak seharusnya Rey meragukan Rangga dalam hal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN