Wawancara

1874 Kata

Malam hari di rumah Nadia. Vivi menyantap makanannya dengan malas. Rasa lapar yang mengarunginya sejak tadi langsung hilang seketika wajah pencuri bibirnya lagi-lagi ada di hadapannya. "Kau tidak punya rumah kah? Masih berdiam diri saja di situ!" Ejek Vivi. Dia masih geram dengan perlakuan Rey tadi. Menciumnya seenaknya. Dan sialnya, adegan itu terus berputar di kepalanya. Enak si, tapi... Arggghh! aku tidak salah, Rey tetap yang salah. Memberikan kecupan manis yang membuat bibirku ketagihan, gumam Vivi membuat dia mengerang frustasi. Pikiran laknat! apa yang kamu pikirkan sih! Vivi ribut dengan pemikirannya sendiri. Sedang sekertaris Rey tak membalas, hanya diam tanpa ekspresi. Dia cukup lelah hari ini. Tidak ingin meladeni gadis ini dulu. "Sekertaris Rey memang akan menginap disi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN