Part 54 : Awal untuk Mereka

1267 Kata

Daisha tak habis pikir atas apa yang dilakukan Arafan. Ia nyaris kehilangan komentar begitu Arafan pergi meninggalkannya. "Awas kau, Arafan. Tunggu pembalasanku," ujarnya. Ia mengepalkan tangan sambil mendudukan diri di atas tempat tidur. Kepalanya berdenyut memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Arafan mau menerimanya. Tak menyadari jika pintu kamarnya masih terbuka. Membuat siapa saja mudah melihat aktivitasnya. Abbas yang tadinya sempat berpikir Daisha akan menangis sendirian, salah besar. Daisha bukan lagi anak kecil yang butuh perhatian. Terbukti saat ini perempuan itu tengah memejamkan mata sambil menenangkan dirinya. Cara yang dilakukan sama persis dengan apa yang ia ajarkan. Abbas mengulas senyum. Ia tak perlu menyapa serta masuk untuk memberikan beberapa nasihat. Ia pu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN