Ada beberapa hal yang tak bisa dikendalikan saat perasaan seseorang hancur lebur akibat perpisahan. Menangisi takdir seorang diri rasanya tidak cukup mewakili terlebih saat tak bisa lari dari sebuah ikatan yang menyiksa diri. Hanania tahu betul langkahnya mempertahankan rumah tangga dengan Arafan syarat akan kekeliruan. Ia juga paham dalam kasus ini dialah yang akan lebih menerima luka dari yang lainnya. Namun, ia tak bisa mencabut begitu saja keputusannya. Maka yang bisa ia perbuat hanyalah menatap kosong pantulan dirinya. Sudah hampir pukul dua dini hari. Sekejap pun indra penglihatannya belum terpejam. Berada di sebuah kamar mewah yang ia pesan untuk mengasingkan diri nyatanya tak jauh berbeda dengan kamar di apartemennya. Dua botol kaca berisi obat tidur sudah ia siapkan. Namun, ny