Ridho meneguk air yang Larasati sajikan hingga tandas. Tatapan lelaki itu tampak kosong, membuat Larasati ragu untuk menegurnya. Namun, setelah cukup lama, Larasati tidak ada pilihan lain mengingat malam sudah semakin larut. “Anda jadi mau menggunakan jasa saya?” tanya Larasati. Ridho tampak ragu. Sesuai dengan dugaan Larasati, sebenarnya laki-laki itu tidak berniat untuk menggunakan jasanya sebagai cenayang. Lalu, apa sebenarnya keinginan Ridho datang ke sini malam-malam? “Sebenarnya, dibandingkan tarot, sepertinya Anda lebih membutuhkan teman curhat,” ujar Larasati, sambil meletakkan kembali kartu tarot yang sudah selesai ia kocok beberapa saat yang lalu. Ridho menatap Larasati dengan tatapan yang tak gadis itu mengerti. Tapi, ini adalah kali pertama Larasati melihat Ridho sekacau in