Raka berbaring telentang dengan Tari menindih separuh tubuhnya.
"Aa"
"Ehmm"
"Aa tidak ingin tahu apa yang terjadi pada Vio"
"Ehmm..apa aku boleh tahu apa yang terjadi pada Vio?"
"Kenapa Aa bertanya seperti itu?"
"Aku hanya berusaha menghindari sesuatu yang akan membuatmu merasa cemburu apa lagi sakit hati"
"Maafkan aku Aa, karena sudah meragukan Aa"
"Hmmm..Tari kalau boleh aku ingin mengatakan sesuatu tentang Vio"
"Apa? Kenapa? Ada apa antara Aa dengan Vio"
"Hehhh baru minta maaf, sudah curiga lagi" Raka menghempaskan napasnya.
"Maaf, katakan apa yang ingin Aa sampaikan"
"Menurut aku, kita tidak bisa menghindari Vio terus menerus Tari. Harus ada seseorang yang membuka hatinya, agar dia bisa menyadari kalau selama ini dia sudah salah. Kalau kita hanya terus menghindar itu tidak
