Chris Mengalami Kekerasan Dari Jeff

841 Kata
Dengan pipinya yang dibanjiri air mata, Chris berlutut di hadapan pria dingin itu. "Untuk apa kau berlutut, apakah kau ingin memohon padaku agar menerimamu? Itu tidak akan terjadi. Melihat wajahmu saja aku sudah jijik dan ingin muntah. Meliza akan melahirkan anak untukku. Bawa pakaianmu dan ibumu pergi dari sini!" ketus Jeff. Sambil mengusap air mata, Chris berkata," Aku tidak memohon agar diterima di sini," ucap Chris sambil menunduk." Aku hanya memohon Papa agar menerima mama. Tolong jangan mengusirnya. Kalau aku adalah penyebabnya, Maka biar aku saja yang pergi. Seperti yang papa katakan...Aku tidak pantas dilahirkan di dunia ini. Aku akan pergi asalkan Papa memberi kesempatan untuk mamaku!" Bukannya merasa simpati, Jeff justru tertawa lucu mendengar permohonan anak itu," Kamu ingin menjadi anak yang berbakti. Tapi, bagiku sudah tidak berguna. aku hanya membutuhkan Meliza bukan ibumu yang sudah cacat dan tidak bisa melahirkan. Kalau bukan karena niat busuknya. Tidak mungkin anak ku bisa mati," ketusnya sambil berdiri. "Mama, bukan berniat membunuh adik, Semua ini karena kecelakaan," jelas Chris yang mengangkat kepalanya menatap pria itu yang berdiri di hadapannya. Jeff berdiri tegak dengan kemarahan yang membara di matanya, menatap Chris dengan pandangan yang dingin dan menusuk. "Kalau karena kau, apa mungkin anakku akan keguguran," bentak Jeff sambil menunjuk kepala anak itu dengan kasar. "Semua karena kamu tidak berguna. Gagal melindungi ibumu sehingga dia terjatuh. Andaikan di saat itu kau menjaganya dengan baik. Semua ini tidak akan terjadi. Sekarang kau memohon seperti mengemis denganku. Apa kau kira aku akan kasihan padamu," lanjut pria itu sambil menunjuk kepala anak itu dengan kasar. Chris, yang merasa diperlakukan tidak adil, mencoba menyampaikan kebenaran yang ia tahu. "Tapi, Papa yang berselingkuh duluan, sehingga mama mengetahuinya," jawab Chris dengan suara yang lirih. Mendengar balasan Chris, Jeff merasa terpukul namun masih bersikeras untuk menyalahkan anaknya. "Itu urusan orang dewasa, bukan urusanmu! Tetap saja, kau seharusnya melindungi ibumu!" ujar Jeff dengan nada yang semakin tinggi dan emosional. "Aku sudah berusaha melindungi mama, Menutupi kesalahan yang Papa lakukan. Sehingga pada akhirnya mama mengetahui sendiri. Aku tidak menyebabkan mama keguguran. Aku sudah berusaha melindunginya," jawab Chris sambil mengusap air matanya yang kian menderas. "Anak kotor selamanya adalah anak kotor, Aku akan meninggalkan kalian. di saat itu kamu dan ibumu harus bisa jaga diri. Pergi dari sini!" bentak Jeff yang menendang anak itu hingga terkapar. Chris bangkit, dengan tekad kuat memohon pada ayahnya, Jeff. Ia berlutut di depan ayahnya, menatap Jeff dengan mata berkaca-kaca. "Papa, tolong jangan tinggalkan mama," pinta Chris dengan suara yang lirih, penuh harap. "Mama sangat mencintai Papa. Mama sangat sedih sejak keguguran. Aku mohon jangan mengusir mama. Kalau Papa tidak ingin melihatku, aku akan pergi dari sini. Mama bisa kehilanganku tapi tidak bisa kehilangan Papa," kata Chris sambil menangis terisak, tangannya meraih erat kaki ayahnya, mencoba mengungkapkan perasaannya yang mendalam. Jeff menatap anaknya dengan dingin, tanpa rasa belas kasihan di wajahnya. Dengan gerakan cepat, ia menendang tubuh mungil Chris, membuat anak itu terhempas ke lantai dengan keras, terdengar suara 'bruk!' yang mengiris hati. Chris mengerang kesakitan, tubuhnya meringkuk di lantai, menahan rasa sakit yang melanda seluruh tubuhnya. Air mata Chris semakin deras mengalir, namun ia tetap memandang ayahnya dengan tatapan memohon. "Papa, Tolong jangan membenci mama. Mama sangat mencintaimu selama ini. Aku yang salah karena hadir di kehidupan kalian. Aku tidak seharusnya dilahirkan," tangisan Chris yang berusaha bangkit sambil menahan sakit. Jeff menarik krah baju Chris dengan erat sehingga mencekik leher anak itu," Dengar baik-baik anak kotor! Kau akan penyebab utamanya kematian anakku dan kau adalah penyebabnya membuatku jijik dengan ibumu. Kau adalah anak pembawa sial. Aku yakin ayah kandungmu pasti bukan manusia yang baik-baik. melainkan hanya pecundang atau maling," ketusnya. Chris sesenggukan dan kesulitan bicara akibat lehernya yang kesakitan. "Ingat dengan kataku! Ayahmu hanyalah seorang maling atau pun hewan. Tidak berbeda sepertimu!" ketus Jeff yang melepaskan tangannya dengan kasar. Chris langsung terdiam dan terpukul mendengar setiap ucapan yang dilontarkan ayahnya itu. Anak itu sesenggukan dan putus asa. Air mata mengalir deras di pipi Chris, menggambarkan betapa sakit hatinya. "Lebih baik aku pelihara seekor anjing dari pada anak haram yang tidak tahu asal usulnya. Dalam tubuhmu mengalir darah kotor sehingga menyakitkan mataku," kata Jeff yang mengejek dengan nada sinis, membuat hati Chris semakin hancur. Chris hanya diam tanpa bicara, ia terduduk lemas di hadapan Jeff. Tangannya gemetar dan bibirnya bergetar menahan kesedihan yang tak tertahankan. Namun, tak ada kata yang mampu keluar dari mulutnya untuk membela diri. "Pergi dari sini!" bentak Jeff dengan ekspresi penuh kebencian, menarik lengan mungil anak itu dan menyeretnya hingga ke teras rumah. Chris merasa lengan mungilnya nyaris tercabik karena tarikan keras Jeff. Bruk! Tendangan keras yang mendarat di perut Chris membuat anak itu terpental keluar rumah. Tubuhnya terkulai tak berdaya, namun hatinya yang hancur tak mampu merasakan sakit fisik yang dialaminya. Salju berjatuhan di atas tubuh Chris yang tergeletak di atas tanah, Jeff mengabaikan anak itu dan masuk ke dalam rumah serta melempar semua pakaian hingga ke luar dan berserakan di halamannya. Chris masih diam di sana, tidak tahu apakah anak itu telah pingsan atau depresi dengan semua hinaan pria yang dia hormati selama ini?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN