"A-assalammualaikum." Sudah sering telponan tapi masih saja gugup. Hahaha. Namanya juga Maira. Pipinya memerah lagi. "Waalaikumsalam." Agha tampak senang menjawabnya di seberang sana. Sudah beberapa kali ia mencoba menelepon tapi tak diangkat istrinya. Mereka terpisah lagi usai pertemuan terakhir di Bandung. Kali ini, Maira tentu sudah tinggal di Depok lagi. Ya di rumah ibu mertua. Ia dan Agha memang belum punya rumah. Ia sudah membicarakan hal ini pada Maira. Mereka perlu menabung. Karena Agha memang dididik seperti itu. Ya bisa saja abinya memberikan sebuah rumah tapi Agha juga tak akam mau menerimanya. Untuk sekarang? Ia punya gaji sendiri kan? Dari rumah sakit om-nya dan sesekali menjadi intel. Itu pun kalau sempat. Sejak koas, ia sudah tak bisa melakukan itu. "Lagi ngapain?" M