Pagi akhirnnya datang juga, ini merupakan pagi mereka tanpa Arga disisi mereka. Kekalutan dan kehilangan masih terasa diantara mereka semua. Sekarang mereka tampak masih hidup dengan sisa-sisa semangat hidup yang mereka punya sekarang, terutama Saga dan juga Adara yang mengalami kehilangan secara langsung karena mereka berdua lah orang tua dari Arga.
Adara kini bangun dengan kepala pusing dan juga mata yang sembab. Sekarang ini Adara tampak bangun-bangun langsung berjalan menuju ke bawah. Padahal ia baru bangun dan jalannya juga sempoyongan karena memang Adara ini sekarang sedang sangat pusing dan juga masih lemas.
Abraham yang kini baru keluar dari kamarnya yang berada di sebelah kamar Adara itu pun terkejut karena melihat Adara yang kini tampak berjalan ingin turun ke bawah. Abraham pun langsung mengejarnya karena ia melihat Adara sepertinya belum terlalu fit. Dan itu benar saja terjadi, ketakutannya benar terjadi saat dirinya sekarang tampak melihat Adara yang hampir limbung saat ia sudah sampai di anak tangga terakhir. Untung saja Abraham sekarang bisa mencapai Adara dengan waktu yang tepat hingga bisa menolong. Ia pun sekarang sudah bisa mencapai Adara yang masih lemas.
"Adara kamu mau kemana? Kamu belum terlalu sehat." ujar Abraham.
"Aku mau ke makam Arga, Aku udah janji sama Arga buat kesana lagi. Aku mau kesana Abra." ujar Adara yang kini tampak sangat panik sekali.
"Adara kamu mau kemana? Kamu masih butuh istirahat banyak Adara. Kamu sekarang kembali ke kamar kamu ya, kakak bakalan jagain kamu ya. Yuk kita balik ke kamar ya Adara." ujar Alex kepada Adara. Alex mengatakan hal itu bukan tanpa alasan. Ada alasan yang membuatnya mengatakan hal itu. Itu semua karena dirinya yang khawatir dengan kesehatan dari Adara, adiknya.
"Adara mau ke makam Arga, Adara udah janji sama Arga. Adara mau kesana. Adara mau kesana." ujar Adara yang saat ini sudah berteriak seperti orang kesetanan. Adara pun membuat Alex merasa bersalah karena mengatakan hal itu. Sekarang ini Abraham tampak mencoba untuk menenangkan Adara. Ia kini sudah melihat ke mata Adara tersebut saat ini.
"Adara, iya iya bakalan ke makam Arga. Tapi kamu tenang dulu ya." ujar Abraham mengatakan itu pada Adara sembari ia memegang kedua pundak itu.
Abraham tampak masih mencoba menenangkan Adara, Adara kini menatap ke arah Abraham yang mana kini Abraham masih mencoba menenangkan Adara dengan caranya. Alex masih melihatnya disana, ada juga Mama, Papa mereka dan ada juga Leo dan Brian yang tadi malam menginap.
"Kakak ga bolehin aku Abra, aku ga mau. Aku mau ke makam Arga udah gitu aja. Tapi kenapa Kakak ga ngebolehin?" tanya Adara kepada Abraham. Saat ini Adara terlihat sangat panik dengan mata yang tak bisa fokus. Bahkan sekarang Adara juga sudah berkeringat dingin, ia takut jika ia tidak diperbolehkan pergi nanti. Karena bagaimana pun juga ia sudah janji pada almarhum anaknya untuk mengunjungi dirinya pada pagi ini.
"Kak Alex cuman khawatir sama kamu. Nanti aku bilangin ke Kak Alex ya. Kamu boleh pergi ke makam Arga nanti tapi sama kita ya. Dan ada syaratnya, kamu harus makan dan minum obat dulu. Gimana?" tanya Abraham kepada Adara, ia mencoba untuk mendapatkan kesepakatan dari Adara tentang ini karena ia yakin bahwa Adara akan mau, karena ini akan membawa Adara untuk pergi ke makam Arga. Abraham tampak masih menatap ke arah Adara.
Adara kini masih diam saja dan ia memikirkan tentang banyak hal, ia pun memikirkan dan kini ia melihat ke arah kakaknya yang menatapnya dengan pandangan berkaca-kaca. Setelah itu ia tampak melihat ke segala arah juga.
"Kamu janji kan Abra? Kamu janji bakalan bilang ke kakak? Kamu juga janji kan bakalan bawa aku ke makam Arga setelah semuanya selesai? Kamu ga bohong kan sama aku Arga?" tanya Adara kepada Abraham karena entah kenapa ia masih tidak bisa mempercayai semuanya. Ia masih belum percaya.
"Iya aku janji sama kamu Adara. Sekarang kamu mandi dan ganti baju sama Mama kamu dulu ya. Nanti baru kita makan, terus ke makam Arga. Gimana? Okay?" tanya Abraham kepada Adara tersebut. Ajaibnya sekarang wajah Adara sudah berubah, ia pun menjadi bersemangat saat ini. Kini Mama Adara membawa Adara ke kamarnya dan sementara itu Abraham ingin mengobrol bersama dengan Alex dan yang lainnya tersebut pada saat ini.
Ia ingin mengatakan hal yang sangat penting demi kebaikan Adara dan mereka. Demi kesehatan psikis Adara juga agar Adara tidak merasa terlalu terpojok nantinya hingga menimbulkan ketakutan dari Adara dan akhirnya membuat dirinya takut pada orang-orang yang ada disekitarnya. Abraham mencoba untuk mencegah agar hal seperti itu tidak akan terjadi disini.
"Maaf bisa kita bicara sebentar?" tanya Abraham kepada Alex, Leo dan juga Brian tersebut sekarang. Ia pun saat ini tampak mengumpulkan mereka.
Mereka berempat ada di ruang tamu dan sekarang mereka tampak duduk disana. Abraham kini memulai apa yang harus ia bicarakan ke mereka.
"Saya ingin meminta kerja sama kalian semua. Tolong jangan paksa Adara untuk apa pun dulu yang ia tidak suka. Biarkan Adara melakukan apa pun itu asal tidak membahayakan nyawanya dan asalkan masih ada yang bisa menjaga. Karena jika dipaksan seperti tadi, psikisnya bakalan memburuk. Sorry Alex, please jangan paksa Adara lagi." ujar Abraham kepada mereka khususnya sekarang kepada Alex karena Alex yang paling banyak melakukan.
Ya, iya tahu bahwa Alex sangat khawatir pada Adara, ia pun juga sangat khawatir begitu pun juga dengan yang lainnya mereka pasti sangat khawatir. Namun untuk kali ini mereka harus bisa menahan itu semua terlebih dahulu.
"Sorry, gua tahu ini bakalan memperburuk psikisnya Adara, tapi gua ga bisa tahan. Sumpah gua beneran ga bisa berpikir jernih kalo itu mengenai Adara. Gua kayak blank, kalo udah khawatir gua udah bener-bener ga tau harus gimana lagi. Sorry Abraham. Gua janji bakalan nahan." ujar Alex itu.
"Iya, tolong ya Alex. Karena jika kamu begini terus bisa-bisa di kondisi Adara yang sekarang, Adara bisa membenci kamu." ujar Abraham tersebut.
"Iya Ham, makasih ya ham. Gua bakalan berusaha ya." ujar Alex tersebut.
"Iya, dan nanti saya akan bawa Adara ke makam Arga. Tapi sebelum itu kita makan dulu, sepertinya kita bisa makan bersama dengan Adara karena tadi saya sudah memberi syarat pada Adara biar Adara makan sebelum pergi. Ini salah satu agar kita bisa membuat Adara makan." ujar Abraham itu.
"Ya Abraham, nanti kita juga bakalan ikut ke makam." jawab Alex. Sekarang ini mereka tampak masih menunggu Adara yang mungkin sedang berganti baju atau sedang bersiap-siap. Mereka kini tampak menunggu sembari mengobrol di ruang tamu. Sekarang ini mereka masih ada disana.
Sementara itu berbeda di rumah Saga. Sekarang mereka tampak kelimpungan dan di serang rasa panik karena saat mereka bangun sudah tidak ada Saga disana. Entah kemana perginya Saga yang pasti mereka bangun pada pukul enam pagi Saga sudah menghilang. Padahal Sultan dan Zean sudah berada di kamar Saga juga. Mereka tadi tidur bersama juga.
Entah kenapa bisa mereka sekarang ini kehilangan Saga padahal sejak tadi malam merkwa berada di kamar yang sama. Mama dan Papa Saga sangat khawatir sekarang. Begitu pun juga dengan Sultan dan Zean tersebut.
"Aduh gimana ini Mama bener-bener khawatir sama Saga. Saga pergi kemana ya, kenapa dia ga pamit. Kalian beneran ga tahu pas Saga pergi? Kalian bener-bener ga tau?" tanya Mama Saga kepada Zean dan Sultan itu.
"Kami beneran ga tau Mah. Maaf harusnya kamu jaga Saga. Tapi Mama sama Papa ga usah khawatir. Sultan dan Zean yakin kalo Saga ga akan macam-macam, Saga ga akan mencelakai dirinya sendiri. Kami sekarang akan mencari keberadaan dari Saga. Mama dan Papa ga usah khawatir ya. Kami akan mencari dan akan kami kabari saat ketemu." ujar Sultan tersebut.
Sekarang mereka berdua tampak sudah keluar dari rumah Saga, mereka menggunakan mobil mereka untuk mencari karena sepertinya Saga sudah tidak ada di dekat rumah. Kini mereka berpikir kira-kira Saga pergi kemana.
"Tan, menurut Lo Saga kemana pagi-pagi kayak gini?" tanya Zean saat ini.
"Sebenarnya gampang buat nyari Saga sekarang. Cuman ada dua tempat yang mungkin di datangi sama Saga saat ini. Kalo ga makam Arga ya rumah Adara. Cuman itu, Lo mau kemana dulu?" tanya Sultan kepada Zean.
"Maybe ke rumah Adara dulu aja." ujar Zean dan diangguki oleh Sultan. Saat ini mereka pun menjalankan mobilnya menuju ke rumah Adara dan berharap bawa Saga memang ada disana. Meskipun belum tentu benarnya.
Sekarang ini mereka sudah berada dijalan menuju ke rumah Adara, sementara itu saat ini Adara sedang berada di ruang makan bersama dengan yang lainnya. Mereka tampak makan bersama, Adara saat ini belum makan.
"Adara, kenapa kok belum makan?" tanya Abraham karena melihat Adara tampak terlihat sedih lagi sekarang, ia pun saat ini melihat ke arah Abraham.
"Abraham, bener kan? Setelah ini kita ke makam Arga? Kakak udah bolehin kan?" tanya Adara kepada Abraham, Alex sekarang tampak merasa bersalah karena sepertinya Adara sekarang mulai tidak percaya keapda Alex.
"Adara, maafin kakak ya. Kakak janji ga akan larang kamu lagi. Kamu nanti boleh kok pergi ke makam. Kakak juga bakalan ikut sama Kak Leo, Kak Brian juga. Sekarang kamu makan ya biar nanti kuat di jalan." ujar Alex itu.
"Beneran Kakak?" tanya Adara ke Alex dan Alex tampak mengangguk sembari tersenyum. Kini Adara sudah mulai ikut makan. Mereka semua lega. Kini mereka sudah makan bersama-sama, mereka makan selama 15 menit.
Setelah makan kini mereka tampak keluar dari rumah, sesuai dengan janji mereka bahwa mereka akan pergi ke makam Arga dan sekarang mereka sudah masuk ke dalam mobilnya tersebut, mereka pun pergi dari rumah itulah.
Sementara Sultan dan Zean yang baru saja datang langsung yakin bahwa Saga tidak ada di rumah Adara karena saat ini Adara pergi bersama dengan yang lainnya. Sepertinya Saga ada di makam Arga dan sepertinya Adara dan yang lainnya juga akan pergi ke makam Arga pada saat ini juga.