"Safia! Safia! Dasar menantu kurang ajar. Perempuan nggak guna! Mimpi apa anakku sampai menikahi perempuan seperti kamu, hah!" teriakan yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Safia karena tubuh wanita muda itu telah menghilang meninggalkan rumah. Bu Neni sampai ngos-ngosan hanya karena kerasnya meneriaki Safia. "Awas saja kamu jika pulang nanti. Akan aku cincang habis kamu, Safia!" geramnya lalu terduduk di kursi. "Bisa-bisanya Arya dulu malah setuju saja menikahi perempuan sialan seperti Safia. Lagian ke mana Arya. Kenapa sejak bangun tadi aku tidak melihatnya. Mobilnya diluar juga tidak ada. Arya ... Arya. Sejak menikah hidupnya bukannya bahagia kenapa malah jadi amburadul seperti ini." Bu Neni masih saja bicara sendiri lalu beranjak masuk ke dalam kamar. Mencari ponsel untuk menelpon