Wina tergopoh-gopoh masuk ke dalam lobi kantor. Wanita itu menyeka keringat yang membasahi dahi. Sungguh, ini bukan seperti dia yang sesungguhnya bahkan keringat pun hampir tak pernah singgah di tubuhnya sedemikian rupa. Hanya karena kesialan bertubi-tubi yang mendera pagi ini, membuat Wina harus berakhir tragis seperti ini. Mobilnya mogok, Arya tidak bisa dihubungi dan berakhir dia harus naik grab motor agar bisa sampai di kantor. Ditambah Lita yang terus menghubungi karena pagi ini atasan mereka akan mengadakan pertemuan penting yang wajib dihadiri oleh seluruh karyawan. Wina menggerutu dalam hati. Jika tidak karena ingin berdekatan dengan Safiq, mungkin wanita itu akan lebih memilih berkantor di RH Group pusat. Selain lebih dekat dengan tempat tinggalnya, di kantor pusat Wina bisa data