"Kania!" Panggilan yang membuat si punya nama menghentikan langkah. Kania memutar bola matanya malas begitu melihat Arya Mahendra yang kini mendekatinya. "Ada apa?" tanya Kania dengan nada suara tidak bersahabat. Jelas sekali terlihat di wajah Kania yang tidak menyukai Arya. Arya berdiri dengan canggung di depan Kania. "Kania, aku ingin bertanya. Eum ... Safia di mana?" Sungguh kesal sekali Kania karena Arya harus menanyakan Safia. "Kenapa tanya aku?" "Maaf, Kan. Karena aku pikir kamu temannya dan pasti tahu ke mana Safia. Aku sudah mencarinya di ruangan, tapi dia tidak masuk hari ini." "Sudahlah, Arya. Untuk apa juga kamu mencari Safia. Bukankah kamu sendiri yang sudah mengusirnya dari kehidupan kamu." "Aku hanya khawatir sama dia." Kania terkekeh sinis. "Oh ya? Kamu khawatir?" "