Sejak semalam Arya tidak bisa tidur. Banyak hal yang membebani termasuk salah satunya soalan Safia. Sungguh semua bagai mimpi ketika masalah datang bertubi-tubi. Wajah Arya yang kusut, memasuki ruang makan. Seolah ada sesuatu yang hilang Arya rasakan. Biasanya ada Safia yang menyiapkan kopinya. Tapi kini tak ada lagi. Arya hampir tidak mempercayai jika dia sudah menalak Safia. Wanita yang sejak awal tidak pernah dia harapkan untuk menjadi istrinya. Tapi semakin hari dan semakin sering menghabiskan waktu bersama Safia, rasa nyaman mulai Arya rasakan sebelum kehadiran Wina yang kembali menggoyahkan hati Arya. "Pagi-pagi wajah sudah kusut begitu," celetuk Bu Neni yang ikut bergabung bersama Arya duduk di ruang makan. Karena Bu Ningsih belum datang, jadilah meja makan tidak ada makanan yang