Arini menatap Arjuna, marah, kesal dan juga gugup menjadi satu. Ia menelan salivanya denga susah, “Apa maksud bapak dengan saya yang selamanya harus terikat dengan bapak. Kita saling tidak suka dan kita terus saja bertengkar.” Kata Arini. Arjuna meletakkan tangannya di d**a sebelah kiri Arini dan berkata, “Tidakkah dadamu berdebar kencang dan jantungmu rasanya mau melompat ke luar dari dalam dadamu?. Jangan sangkal, kamu itu menyukai saya dan sayangnya saya memang menyukai kamu juga, tetapi itu semua karena pengaruh sihir yang kamu pakai.” Bisik Arjuna. Kemarahan Arini naik ke ubun-ubun mendengar Arjuna yang terus saja menuduhnya menggunakan ilmu hitam. Arini menendang lutut Arjuna dengan keras, membuat Arjuna dan meringis kesakitan dan menjauh dari Arini, sambil memegang lututnya dan ha