Tentang Verno III

2515 Kata

Pulang dari pemakaman milik rumah sakit, Verno seperti kehilangan arah. Selama ini hidupnya juga sudah gelap tetapi masih terselamatkan dengan hadirnya sang Ibu, namun sekarang cahaya itu hilang. Verno kehilangan arah, kakinya entah melangkah kemana. Jujur saja hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Verno melihat manusia berlalu lalang, kenapa mereka bisa tertawa begitu lebar? Kenapa mereka bahagia? Kenapa harus dirinya yang mengalami hal ini? Apa dia tidak pantas untuk bahagia sedikitpun? Verno melanjutkan perjalanan, ia memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana. Sampai detik ini Verno masih merasakan kehadiran sang ibu dalam hidupnya. Makin lama, langit makin menggelap. Verno masih berjalan, sesekali pundaknya tidak sengaja menyentuh orang lain. Verno hanya menundukkan kepala sedi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN