Bab 17. Different

882 Kata
Samuel terkejut, melihat beberapa bagian tubuh Bella yang dipenuhi jejak kemarahan, lebam dan merasakan tubuh Bella yang berkeringat dingin. Dia berpendapat, kalau Leandro sudah melakukan kekerasan seksual pada wanita bertubuh mungil dan kurus ini. "Leandro, jawab aku! Kau apakan dia?" Dokter itu mengulang lagi pertanyaannya. Raut wajahnya berubah menjadi serius. "Katakan saja, apa yang terjadi padanya?" Malas menjawab, Leandro malah bertanya balik pada Samuel. "Seharusnya aku yang tanya seperti itu padamu. Apa yang kau lakukan pada gadis ini sampai dia seperti ini?" omel Samuel dengan kedua tangannya yang berkacak di pinggang. "Memangnya apa yang terjadi kepadanya? Dia ... baik-baik saja kan?" tanya Leandro sambil melirik ke arah Bella yang masih belum sadarkan diri. "Aku akan memeriksa bagian intimnya untuk memastikan dugaanku!" seru Samuel yang lalu hendak melepaskan celana jeans yang dipakai Bella. Akan tetapi, Leandro buru-buru menghentikan pergerakan tangan pria itu. "Jangan kurang ajar, Sam!" Leandro mencengkram pergelangan tangan Samuel dan menjauhkan tangan pria itu dari Bella. "Hey dude, aku hanya ingin memeriksanya sesuai kemauanmu. Aku harus memastikan sesuatu dengan membuka celananya," tutur Samuel dengan wajah serius. Namun, dimatanya menyimpan niatan lain. Leandro geram, dia pun memberikan peringatan kepada Samuel untuk menyingkir. "Jalang ini milikku, hanya aku yang boleh menyentuh dan melihat tubuhnya. Paham?" "Kalau begitu ... bagaimana aku bisa memeriksanya? Aku harus melihat dan menyentuhnya," ucap Samuel yang semakin membuat Leandro kesal. Sedangkan Samuel, pria itu memperhatikan betapa temannya itu gelisah. "Kau benar-benar sialan," desis Leandro. Samuel mengangkat kedua tangannya. "Baiklah! Aku hanya akan memeriksa luarnya saja, aku mengalah!" "Nona, sepertinya kau memiliki tempat di hati pria berdarah dingin ini." Batin Samuel, saat dia melihat Bella. Ia yakin, bahwa Bella memiliki tempat di hati Leandro. Dari sikap posesif pria itu pada Bella, menunjukkan kalau Leandro memang ada rasa. *** Dengan diawasi Leandro, Samuel memeriksa Bella tanpa bisa menyentuh beberapa bagian tubuh Bella yang menurutnya terlarang. Samuel juga terus bertanya pada Leandro, apa yang sudah dilakukan pria itu kepada Bella sampai keadaan Bella seperti ini. Demam tinggi, tubuh gemetar dan berkeringat dingin. Wanita itu terlihat menderita. Akan tetapi, Leandro tidak mengatakan apapun untuk menjelaskannya. Ia hanya meminta pada Samuel untuk menyembuhkan Bella. Hanya Damon dan Carlos yang mengatakan kejadian sebelumnya antara Bella dan Leandro. Dari sanalah Samuel mendapatkan informasi untuk menangani Bella. Wanita itu mendapatkan suntikan pereda rasa sakit, luka dikeningnya dibersihkan, kemudian di kompres dengan handuk basah dan tangannya diinfus, karena kekurangan cairan tubuh. "Apa di dalam tubuhnya ada luka lain yang perlu dibersihkan dan diobati?" tanya Samuel setelah dia selesai memasang selang infus ditangan Bella. "Entah." Leandro menjawab dengan acuh tak acuh. Sampai membuat Samuel gemas dengan temannya ini. "Baiklah, aku akan membuka pakaiannya, memeriksanya lalu mengobatinya," cetus Samuel yang seketika membuat tekanan darah dalam diri Leandro meningkat. Terbukti dari tatapan tajam pria itu kepadanya dan Samuel paham artinya. "Ya sudah, kau yang ganti pakaiannya, kau yang memeriksanya dan mengobati lukanya dengan salep. Kalau kau tak mau aku menyentuh wanitamu ini," jelas Samuel seraya menyerahkan salep pada tangan Leandro. "Jangan terlalu kasar padanya. Kita tidak tahu bagaimana masa depan, siapa tahu ... dia akan menjadi bagian terpenting dalam hidupmu." "Tapi dia wanita, Sam." "Lantas, kau mau memiliki hubungan dengan pria? Kau mau jadi gay?" ejek Samuel pada Leandro yang benci perempuan. Samuel menepuk bahu Leandro, kemudian memberikan kata-kata mutiara padanya. "Tidak semua perempuan itu sama seperti ibumu, Lean. Mungkin dia berbeda dari yang kai pikirkan." Samuel melirik ke arah Bella sebentar, lalu menatap temannya lagi. "Aku tak akan pernah memiliki hubungan yang rumit dengan seorang wanita." Dokter spesialis bedah itu menghela nafasnya berat, merasa tak mungkin bisa menasehati Leandro dengan kata-katanya. Mustahil. "Haah ... baiklah. Memang sulit mengubah batu sepertimu." "Setelah dia bangun, berikanlah dia makanan yang dia inginkan. Lalu berilah dia obat. Aku ada di rumah keponakanku, kalau kau membutuhkanku." Usai menitipkan pesan pada Leandro harus bagaimana, Samuel pamit pergi karena dia masih ada urusan lain. Sementara Leandro, dia masih berada di dalam kamar Bella, tanpa diduga dia melakukan apa yang dikatakan oleh Samuel dan merawat wanita itu. Leandro melepaskan pakaian Bella dengan kedua tangannya sendiri, ia membersihkan setiap luka yang dia ciptakan di tubuh Bella, kemudian mengobatinya. Terakhir, dia memakaikan Bella pakaian yang bersih dan nyaman dipakainya. "Sebenarnya apa yang ku lakukan? Aku bisa menyuruh orang lain melakukan ini, tapi kenapa aku merepotkan diri sendiri?" gumam Leandro yang mengerti pikiran dan hatinya. Karena Bella, dia melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Wanita ini benar-benar membawa pengaruh padanya, bagaikan magnet yang tak bisa membuatnya menjauh. "Ja-jangan ... jangan kurung saya ... eughh ... ja-jangan." Suara racauan Bella yang kesakitan, membuat Leandro menaruh semua atensinya pada wanita itu. Wajahnya masih pucat, tapi tidak sepucat tadi. Demamnya juga sudah mulai mereda sejak dua jam tadi. "Saya mohon Tuan ... saya takut gelap ... sa-saya ..." Terjawab semua pertanyaan Leandro yang ada dipikirannya tadi, hal yang membuat Bella sesak dan separah ini, karena dia takut gelap. "Tidak apa-apa. Bukalah matamu, sudah tidak gelap." Tanpa diduga, Leandro mengusap kening Bella seraya menenangkannya yang sedang meracau. Tak lama kemudian, Bella membuka matanya perlahan-lahan, ia melihat Leandro di depan matanya yang memasang wajah berbeda dari biasanya. "Kau sudah siuman? Apa yang kau rasakan?" Bella terperangah melihat raut wajah Leandro yang terlihat mengkhawatirkannya, bahkan mendengar nada bicara yang agak lain. "Anda siapa? Kenapa anda mirip dengan si Tuan kulkas itu?" "What? Tuan kulkas?" TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN