Naina mengangkat tinggi dressnya ke sisi d**a saat dokter itu meletakkan transduser pada perutnya untuk melakukan USG 2 dimensi itu. Ranti memperhatikan putrinya. Raut Naina tampak ceria, meski ekspresi dokter itu tak sejalan dengan harapan mereka.
“Bagaimana, Dok?” tanya Ranti.
Beberapa menit setelah itu, Ranti dan Naina menunggu penjelasan sang dokter. Membaca foto hitam putih yang biasanya merupakan hasil foto dari USG pada awal-awal kehamilan.
“Sepertinya ini kabar buruk. Saya sarankan untuk melakukan USG 4 dimensi saja untuk melihat lebih jelas.”
Naina bungkam, menatap raut serius dokter berhijab itu. Dia tak terlalu mengerti pembahasan keduanya. Dia hanyalah seorang putri yang baru keluar dari sangkar emas dan harus menjalani hidup yang sungguhan. Dan kali ini, bukan orangtua-la
