“Seumur hidupku aku cuma bekerja. Apa nggak bisa sekarang aku sedikit bersantai?” Walau nada bicara Rion tak meninggi, Bella bisa merasakan bahwa suaminya ini tersinggung dengan ucapannya. Tak menyahut, dia meninggalkan Rion untuk kembali ke kamar. Duduk terpekur di sofa sambil melipat kain untuk disetrika esok hari. ‘Kamu merindukan Naina, Rion? Apa sekarang aku harus mulai berbagi hatimu dengan dia?’ Saat Bella menyusun pakaian di lemari, tumpukan seragam perawat itu menarik perhatiannya. Diraihnya, lalu duduk sambil mengusap tiap helai seratnya. ‘Kupikir ini mudah, Sayang. Seharian di rumah dan menjalani pernikahan poligami, aku takut setiap harinya saat menyadari, nantinya kamu mulai mencintai Naina dan seperti janjiku, aku harus meninggalkanmu.’ Bella harus menguatkan diri karen